D1 || Kak Hyuck

65.6K 767 12
                                    

CONTENT WARNING!

age-gap, nsfw, rimming, fingering, overstimulation, squirt, anal sex.

Lee Donghyuck x Huang Renjun

note; disini usia Donghyuck 23 tahun dan Renjun 18 tahun.

Di dalam kamar yang cukup remang, suara desahan milik Renjun terdengar jelas memenuhi isi kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam kamar yang cukup remang, suara desahan milik Renjun terdengar jelas memenuhi isi kamar.

"Ahh! kak Hyuck." tubuh mungil yang sudah telanjang bulat itu gemetar menerima rangsangan dari lawan mainnya.

Pemuda tan yang sedari tadi sibuk menjelajahi tubuh mungil itu menyeringai puas saat mendengar desahan si mungil.

Ia kembali menjilat dan menghisap leher milik Renjun hingga menghasilkan ruam merah keunguan yang tak akan hilang dalam beberapa hari.

"Kak Hyuck, sudah." Lirih Renjun dengan suara gemetar.

"Sudah apanya Renjun? ini bahkan belum dimulai." Pria berkulit tan itu dengan seenaknya membuka lebar kaki Renjun.

"Wah lihat, lubang analmu tampak menggairah Renjun." Donghyuck mengusap paha dalam Renjun dan jarinya berhenti di hadapan lubang anal Renjun.

Ia mengelus kerutan pada lubang itu hingga tubuh mungil yang menerima rangsangan dari Donghyuck semakin bergetar.

Donghyuck mendekatkan wajahnya pada lubang anal Renjun, lidahnya mulai menggoda anal milik Renjun.

"Ahh eunh, jangan! itu jorok kak Hyuck AHHH!" Renjun menjerit saat Donghyuck menghisap analnya dengan kuat.

Donghyuck mengangkat wajahnya, menatap penampilan Renjun yang cukup berantakan.

Napas Renjun terengah-engah, ini pertama kalinya ia mendapat rangsangan yang seperti itu pada tubuhnya jadi wajar jika ia sangat sensitif.

Donghyuck menyodorkan jarinya ke dalam mulut Renjun, "Hisap Huang."

Renjun langsung menurut, ia menghisap jari milik Donghyuck, membasahi ketiga jari itu dengan liurnya.

"Enough."

Donghyuck menarik jarinya, mengarahkan jari itu di depan lubang anal Renjun dan langsung memasukan jari tengahnya ke dalam anal Renjun.

"AKHH!! s-sakit hiks."

Renjun memegang pergelangan tangan Donghyuck.

"Kak Hyuck sakit." Lirihnya.

Donghyuck mengecup pelipis Renjun dan berbisik, "Sakitnya hanya sebentar, nanti kau akan merasakan sesuatu yang sangat nikmat Renjun."

Setelah mengatakan itu Donghyuck langsung menggerakan jarinya yang bersarang di dalam anal Renjun.

Renjun yang awalnya merintih kini mulai mendesah karena tusukan dianalnya, Donghyuck yang menyadari Renjun mulai merasakan nikmatnya semakin menjadi, ia menambahkan satu jarinya lagi.

"Ahhh ugh enak enak! kak Hyuck ahh!"

Renjun memejamkan matanya, mulutnya terbuka dengan napas yang tidak teratur.

"ahh kakak! kakak! Injun—AKHH!"

Renjun akhirnya mencapai pelepasan pertamanya, tubuhnya bergetar hebat di atas ranjang.

"Ouh, kau sudah keluar? padahal ini hanya dengan jariku." Donghyuck menyeringai, senang karena kekasih mungilnya begitu sensitif.

"Kakak, sudah." lirih Renjun dengan napas terengah.

Donghyuck menggeleng lemah, ia mendekatkan wajahnya pada telinga Renjun "belum sayang, kau sudah mengizinkanku tadi."

Renjun merengut, ia menyesal telah mengizinkan Donghyuck. Melihat reaksi kekasihnya, Donghyuck terkekeh pelan, "Baiklah ayo kita percepat ini."

Donghyuck menarik tubuh Renjun, "menungging, Babe."

Renjun menurut, ia menungging membelakangi Donghyuck yang sedang melepas celananya. Donghyuck mengambil pelumas dan membalurkannya pada penis berurat yang sebentar lagi akan bersemayam pada lubang hangat sang kekasih.

"Ini akan sakit, tapi aku akan berusaha untuk meminimalisir rasa sakitnya." Setelah mengatakan itu, Donghyuck langsung memasukan penisnya kearah anal Renjun dengan perlahan.

"Akhh, kakak sakit." Ujar Renjun, tangannya mencengkram erat seprai.

"Shh sebentar." Donghyuck menarik keluar penisnya, lubang milik kekasihnya terlalu sempit.

Penisnya kembali ia posisikan di depan lubang anal Renjun dan dengan sekali sentak penis itu masuk ke dalam anal Renjun.

"AKHH!" tubuh Renjun melengkung dan bergetar, tadi itu terasa sakit namun juga nikmat karena penis Donghyuck langsung menumbuk telak prostat Renjun.

"Maaf sayang, maaf." Gumam Donghyuck disamping telinga Renjun, tangannya mengelus pinggang sang kekasih agar kembali rileks.

Perlahan Donghyuck menggerakan pinggulnya, awalnya pelan namun lama kelamaan temponya menjadi lebih cepat, membuat Renjun yang dibawahnya kewalahan.

"Akhh ahh, kak—akh! enak."

"Hiks kakak ahhh"

Renjun mendongak dengan mulut yang terbuka hingga liurnya mengalir ke leher, matanya tampak berkaca-kaca karena mendapatkan kenikmatan yang luar biasa dari kekasihnya.

Tangan Donghyuck tidak tinggal diam, ia memainkan kedua punting Renjun hingga anak itu kembali menjerit keenakan.

Tubuh Renjun kembali bergetar pertanda ia akan kembali mendapatkan ejakulasinya.

"Akhh kak hyuck ahh, injun cum akhh!"

Pinggul Donghyuck berhenti tepat pada prostat Renjun, menekannya kuat-kuat hingga tubuh mungil Renjun melengkung indah.

"AKHHH KAKAK! PIPISH PIPIS EUNGH!" Teriak Renjun, penisnya mengeluarkan air seni bercampur sperma dengan sangat deras.

Tubuh Renjun terkulai lemas pada ranjang, masih dengan posisinya yang menungging juga penis Donghyuck di dalam analnya.

"Hei, Renjun, kakak belum keluar loh." Ujar Donghyuck sembari memutar tubuh Renjun agar terlentang. Ia membuka selangkangan Renjun dengan lebar dan kembali memasukan penisnya pada anal Renjun, mengundang desahan lirih dari kekasih mungilnya.

Tanpa peduli dengan Renjun yang sudah lemas, Donghyuck kembali menggerakan tubuhnya, ia butuh pelepasan untuk menuntaskan permainannya. Sampai pada 7 tusukan terakhir, sperma Donghyuck keluar memenuhi anal sang kekasih.

Donghyuck melepas penyatuannya dan langsung memeluk tubuh sang kekasih, "Thank you, pumpkin, i love you." Bisiknya sembari memeluk tubuh sang kekasih.

dirty chapter one, finish

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dirty chapter one, finish.
© diantaraelegi

DIRTY || RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang