Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan baru saja pulang saat notasi jarum jam menunjukan angka 12 lewat 15 menit dini hari, ia menghela napas lelah karena pekerjaannya semakin hari semakin banyak.
Baru saja pemuda tan itu membuka pintu kamarnya, ia dikejutkan oleh penampilan suami mungilnya yang sedang duduk di lantai sembari menghadap kearah kasur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Babe, what are you doing?" tanya Haechan, Renjun memutar tubuhnya sembari tersenyum manis, "surprise." seru Renjun.
Alis Haechan terangkat heran menghasilkan decakan jengkel yang keluar dari bibir Renjun, "Haechan, hari ini kamu ulang tahun, masa gak inget sih?"
Haechan mengangguk mengerti kenapa suami mungilnya ini tiba-tiba memberi kejutan padanya, "terus ini kenapa kamu dandan begini?" tanya Haechan.
Renjun tersenyum lagi, kali ini senyum menggoda yang ditampilkannya, "malam ini aku milik Haechan, Haechan bisa pakai aku sepuas yang Haechan mau." Ujar Renjun sembari mendekati Haechan.
Tangan si mungil mengalung di leher Haechan, Renjun mengecup bibir Haechan sekali untuk menggoda pemuda tan itu.
Haechan yang mulai tergoda akhirnya mengangkat Renjun kedalam gendongannya, "kalau aku mau kita bercinta menggunakan mainan yang aku belikan saat hari ulang tahunmu, kamu mau?" bisik Haechan disebelah telinga Renjun membuat tubuh mungil itu meremang.
"Injun bilang, Haechan bisa pakai Renjun sepuas Haechan, jadi aku setuju aja." Ujar Renjun dengan lirih.
Tubuh mungilnya dibawa kearah ranjang, Haechan melempar tubuh mungil itu sedikit kasar diatas ranjang membuat maid dress bagian bawah itu tersikap menampilkan vagina merah muda milik Renjun yang sudah becek.
"Kau sudah menyiapkan ini?" tanya Haechan dengan suara rendahnya, Renjun menggigit bibirnya sembari mengangguk pelan, kakinya ia bawa merapat untuk menggesekan vaginanya yang mulai terasa gatal.
