2 minggu.
Setelah kejadian yang tak terduga yang dialami nya, selama itu juga, (Name) digentayangi oleh sesosok 'makhluk' nyebelin nan ajaib. Dompet nya si yang ajaib, ga kempes-kempes soal nya.
Oh ya, ngomong-ngomong, sekarang kehidupan (Name) sangat berubah, berubah menjadi lebih baik. Karena kejadian dua minggu lalu lah, ia mendapatkan berpuluh-- bahkan ratusan juta yen dari 'makhluk' aneh itu, dengan dalih uang ganti rugi dan bayaran karena telah melumpuhkan buronan waktu itu.
Kabar ia mendapatkan uang kompensansi yang begitu banyak pun, terdengar hingga ke telinga keluarga besar nya. Akibat nya? Ya, (Name) menjadi diperhatikan oleh para penjilat yang haus akan harta, dan menyanjung dirinya dan Yuko adalah pembawa berkah.
DASAR MUKA DUA!
Hanya sebatas tergiur oleh uang tersebut, mereka bahkan sampai tak malu untuk menjilat ludah nya mereka sendiri. Sangat menjijikan.
Oh, tapi tenang saja!
(Name) adalah tipe orang pendendam. Mungkin ia memang sudah memaafkan perbuatan mereka, tapi untuk berbuat baik lagi ke mereka? Oh tidak, terimakasih, seumur hidup (Name) tak kan sudi, bahkan hanya untuk melihat muka tebal mereka.
Jadilah, (Name) pindah dari apartement kecil milik nya menjadi ke penthouse yang berdiri kokoh di tengah Kota Tokyo dengan megah untuk menghindari keluarga besar yang terus saja mengunjungi nya. Jangan ditanya dari mana (Name) mendapat kan nya. Tentu saja, dari makhluk berjidat lebar seperti dompet nya, Kambe Daisuke.
Hampir selama seminggu dirinya diteror, HANYA untuk meninggali penthouse milik nya yang kosong dan berdebu, berbagai alasan pun dilontarkan nya untuk membujuk dirinya.
'Kamu lagi mencari tempat tinggal bukan? Saya memiliki penthouse kosong, kalau tak keberatan, dipakai ya?'
'Diterima aja, saya tak memungut biaya dalam bentuk apapun kok.'
'Daripda dibiarkan kosong dan dihuni hantu, mending ditempatin saja bukan?'
Dan masih banyak lagi rayuan yang Daisuke katakan. Pernah sekali (Name) kesal dengan bujukan yang tak henti dikatakan Daisuke, ia mempertanyakan, 'Lalu mengapa anda membeli nya, jika tak ditempatin?'.
Perempatan imajiner langsung muncul kala Daisuke dengan enteng nya mengangkat kedua bahunya lalu menjawab, 'Iseng aja.'
Sepulang dari sekolah nya, (Name) langsung menjemput Yuko dari sekolah dasar nya. Berhubung dirinya mendapatkan sejumlah uang dengan nominal yang sangat banyak, (Name) memutuskan untuk cuti dari part time kerja dulu, dan memfokuskan dirinya pada sekolah, karena bentar lagi dirinya akan dihadapi oleh ujian kelulusan.
Baru saja, (Name) melangkah kan kaki nya masuk ke dalam penthouse , tapi, ia sudah disuguhkan dengan pemandangan yang menggiurkan kaum hawa dimana pun. Tetesan air yang menetes dari ujung rambut lepek tak ber-pomade seperti biasa, mengalir di permukaan otot abdomen yang terbentuk menjadi enam.
"OM! ASTAGA, NYEBUT OM!" pekik (Name) langsung menutup mata Yuko, mencegah pencemaran mata adik nya.
Daisuke mengeringkan rambut nya setelah mandi selepas pulang kerja, dan turun ke dapur untuk sebuah minuman beralkohol rendah di lemari pendingin, karena letak dapur yang berhadapan langsung dengan pintu masuk membuat nya langsung terlihat dari pintu masuk, "Oh, udah pulang?"
(Name) menahan emosi nya. Benar, ketika pertama kali ia datang ke penthouse ini, terlihat seperti lama tak ditinggali, lalu mengapa setelah ia meninggali tempat ini, si om satu itu juga terkadang ikutan tidur di sini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Om Kambe
Fanfiction"Begitu, berapa mau mu?" -Kambe Daisuke "TAK SEMUA BISA DIBELI DENGAN UANG! DASAR OM OM SINTING!!" -(Lastname) (Name) °°°° "Yang harus kamu lakukan hanyalah diam, dan dicintai oleh saya!" "HAH?! Apa apaan si om, emang kau pikir siapa?!" "Tuan Kambe...