"Pagi ku cerah, matahari tenggelam. Ku gendong tas biru ku di pundak."
"Ga gitu lirik nya Wiwid!"
"Sstttt Clara! Panggil gue Clara yang anggun nan cantik!" titah Clara.
Aurel dan Clara berjalan di lorong sekolah nya yang masih sedikit sepi. Selain karena tidak ingin terlambat, mereka juga punya tujuan lain yaitu menyelesaikan pr yang belum di kerjakan kemarin.
Bukan sekali atau dua kali mereka mengerjakan pr di sekolah. Jika di tanya 'kenapa belum selesai?' alasan nya kalo bukan lupa ya gak tau cara ngisi jawaban nya.
"Yuhuuuu! Assalamualaikum teman-teman ku yang imut seperti cicak!" sapa Clara pada teman sekelas nya.
"Masih pagi, Ra. Jangan teriak-teriak kenapa si?" ujar Aurel.
"Ini tuh nama nya teriakan penambah semangat. Ya kan guys?!" ujar Clara semakin meninggikan suara nya.
"Enggak, jangan berisik lo nambah bikin pusing tau gak?" ujar salah satu siswi yang ada di situ.
"Pusing? Minum bay*gon." ujar Clara lagi.
"Udah biarin aja Sil, kalo masih pagi emang suka kumat dianya." kata Aurel.
"Ngomong-ngomong, kalian udah selesai tugas prakarya belum? Liat nomor 15 dong." ujar Aurel.
"Sini Rel, Gue udah semua nih." ujar seorang siswi bernama Cindy.
"Eeittss Aurel aja, lo enggak." kata Cindy yang membuat langkah kaki Clara terhenti seketika.
"Lah kok dia doang? Wah ga adil lo, Cin." ucap Clara.
"Ya iyalah, dia kan sering nyontekin gue juga sedangkan lo kan ga pernah. Udah lo nyontek sama yang lain aja sana!" titah Cindy.
"Yeee awas aja lo kalo mau liat tugas gue gak bakal gue kasih."
"Biarin, kan ada Aurel."
"Lo liat tugas punya Galang aja, kayak nya dia udah selesai deh." ujar Aurel.
"Diihh males! Mending gue ngerjain sendiri dari pada nyontek tugas dia." ujar Clara lalu kembali ke tempat duduk nya.
***
"Bu Fira ga masuk ya hari ini?" tanya Aurel.
"Gak tau, mungkin enggak deh. Ya bagus lah, lagi males banget belajar tau." jawab Clara.
"Guys dari pada nunggu bu Fira yang ga ada kabar kayak doi, mending kita ke kantin aja gimana?" usul Galang yang langsung disetujui hampir sebagian orang di dalam kelas mereka.
"Gak usah deh, nanti kalo tiba-tiba bu Fira nya masuk gimana?" ujar Aurel dengan khawatir.
"Enggak, ga bakal masuk kelas pasti. Udah yok ikut aja." ajak Clara.
"Gue disini aja deh, kalo lo mau ke kantin gapapa kok. Nanti kalo ada guru yang masuk kelas biar gue kabarin." tolak Aurel.
"Ya udah deh, mau nitip apa? Nanti gue beliin."
"Apa aja deh."
Sementara Galang pun sama dengan Clara, membujuk Nathan agar cowok itu ikut bolos ke kantin juga. Nama nya juga Nathan, mana mau terpengaruh oleh Galang.
"Nat ayolah, sekali-kali gapapa kali." Galang masih berusaha agar Nathan ikut dengan nya.
"Gak. Lo kalo mau bolos ga usah ngajak-ngajak gue juga kali, Lang." ujar Nathan.
Lelah membujuk Nathan yang sama sekali tidak terpengaruh, akhir nya Galang pun menyerah dan langsung pergi menuju kantin bersama yang lain.
Saat ini hanya ada tiga orang yang ada di dalam kelas yaitu Aurel, Zara, dan Nathan. Kenapa ada Zara? Karena Zara anak yang taat peraturan, cewek itu selalu menjauhi larangan yang ada di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush?
Teen Fiction[ON GOING] ... Aurel menyukai Nathan, laki-laki berdarah Indonesia-Belanda dengan paras yang bisa dibilang sempurna. Laki-laki yang sudah menarik perhatian Aurel sejak pertama kali mereka bertemu. Namun, Nathan selalu tidak memperhatikan Aurel. Nath...