Chapter 2

3.5K 277 13
                                    

Sudah tersedia sampai chapter END

_________♥_________

"Mommy, whel al you?"

Seorang bocah mungil turun dari gendongan seorang pemuda tampan. Langsung berlari memasuki rumah yang tampak senyap. Kaki mungilnya ia langkahkan ke kamar. Kepalanya menyembul ke kamar bernuansa putih, namun tidak ada siapa-siapa di dalamnya.

Seolah bisa menebak keberadaan sang ibu, anak kecil berwajah tampan itu berlari ke dapur. Senyum manisnya terkembang melihat seseorang yang berdiri membelakanginya.

"Mommy," teriaknya sambil memeluk kaki seseorang pemuda berkulit putih.

Pemuda berkulit putih itu tersentak. Namun langsung tersenyum lebar mendapati sepasang mata bulat yang memandanginya.

"Wonwoo Hyung, aku kembalikan Minwoo! Aku harus kuliah lagi."

Ia mengalihkan pandangannya ke asal suara. Mengangguk mendapati seorang pemuda kelahiran New York menunjuk setumpuk buku di tangan. Pemuda yang tinggal tepat di sebelah apartemennya itu langsung beranjak setelah melambai pada si kecil.

"Sudah selesai bermain bersama Hansol hyung?" tanyanya.

"Cudah Mom."

Pemuda manis itu menggeleng dengan jari telunjuk yang bergoyang tidak setuju. Membuat bocah mungil itu memasang wajah bingung.

"Bukan Mommy Minwoo-ya. Panggil Appa, jangan Mommy!"

"Dets wlong Mom! Minwoo kelual dali cini." Anak laki-laki bernama Minwoo menepuk perut Wonwoo dengan tangan mungilnya. Menunjukkan pada Wonwoo kalau ia adalah seseorang yang telah melahirkannya.

Wonwoo tidak bisa untuk tidak tersenyum. Anaknya belum jelas berbicara. Tapi sudah sering menggunakan bahasa asing karena terlalu sering bersama Hansol.

Meski berulang kali ia meminta Minwoo untuk memanggilnya Appa, tetap saja Minwoo menolak. Ia tidak tahu kalau anaknya akan tumbuh secerdas ini. Membuatnya harus selalu siap apapun yang akan keluar dari mulut buah hatinya.

"Ayo kita mandi!"

Minwoo mengangguk semangat. Ia langsung mengenggam tangan Wonwoo. Menariknya ke kamar mandi yang terletak tidak jauh dari dapur.

_________♥_________

"Minwoo sudah mengantuk?" tanya Wonwoo saat anaknya berulang kali menguap. Matanya tampak begitu berat untuk menonton tayangan kartun kesayangannya.

"Emm." Minwoo mengangguk dengan mata semakin terpejam.

Wonwoo tersenyum melihatnya. Ia meraih tubuh Minwoo dan memangkunya. Seperti biasa, ia akan mengusap punggung anak semata wayangnya dengan lembut. Dan tanpa membutuhkan waktu lama, sepasang onix kembar itu langsung tertutup.

"Kenapa kau begitu mirip dengan Daddy-mu?

Wonwoo memperhatikan wajah Minwoo. Bocah berusia empat tahun itu tampak begitu damai. Wajah polosnya benar-benar semakin menggemaskan saat tengah tertidur.

"Lihatlah! Wajah kalian benar-benar sama. Kenapa tidak menyisakan satu untuk Mommy?"

Ia tidak tahu kenapa Minwoo begitu mirip dengan seseorang yang saat ini entah berada di nama. Pemuda tampan bernama Kim Mingyu yang masih ia cintai. Wajah Minwoo benar-benar mirip dengan Mingyu.

Minwoo adalah anaknya dan Mingyu. Tapi Minwoo seperti meng-copy semua yang ada pada Mingyu. Bibir, mata, hidung, bahkan senyum itu benar-benar seperti milik Mingyu. Hanya kulit yang menurun darinya. Kulit Minwoo putih pucat sepertinya.

The Truth Behind The Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang