Episode → 01

7.3K 284 8
                                    

Hai teman-temanku tersayang dan terkasih. Kali ini saya kembali dengan sebuah novel terbaru yang entah seperti apa jadinya nanti.

Pasti kalian bertanya-tanya, kok buat novel baru lagi sedangkan yang sebelumnya aja dihiatusin?.

Sebenarnya bukan niat hiatus sih untuk cerita Edgar dan yang satunya itu (lupa judulnya). Cuman ane lupa aja kalo punya novel yang terbengkalai karena keasikan baca novel.

Pas tau kalo punya novel sendiri dan mau terusin ceritanya, tiba-tiba saja kemageran merambat kedalam diriku ini. Seolah olah tidak membiarkan aku untuk melanjutkan cerita itu.

Aku pun hanya pasrah dan berakhir melupakan novel itu kembali. Sampai pada ketika aku ingin baca novel yang kek cerita ininih tapi gak dapet, alhasil terbesit dalam pikiran untuk membuat novelnya sendiri. Dan....

Tadaaa~

Inilah jadinya.

Jadi, so, mon maap ye🙏

— Happy Reading —

Rumah sakit Bien-être, l'Hexagone.

Disebuah ruangan bernuansa putih. Terbaringlah seorang pemuda tampan dengan wajah pucatnya.

Pemuda itu terlihat tenang berbaring diatas brangkar dengan berbagai kabel terpasang ditubuhnya.

Suara bedside monitor bergema mengisi ruangan yang terlihat sunyi itu.

Hingga sebuah lenguhan terdengar bersamaan dengan terbukanya mata sang pemuda dengan perlahan.

Ughhh...

Huh?!

'Dimana ini?' bantin pemuda itu.

Pemuda itu kini mulai mengedarkan pandangannya kesekitar, menatap ruangan bercat putih dengan bau obat-obatan.

'Rumah sakit?' tanyanya bingung.

Pemuda itu masih tetap memandangi sekitar.

Ia bingung.

Pikirannya kini berkecamuk kemana-mana.

Lama ia memikirkan semua ini hingga sebuah sengatan terasa dikepalanya.

Ia menggeram kesakitan, sesuatu seperti pisau kini terasa menusuk-nusuk kepalanya.

Memori asing kini mencoba menerobos masuk kedalamannya. Bukan masuk, hanya kembali ketempatnya saja.

Karena tak tahan dengan rasa sakit yang dirasanya, pemuda itu pun akhirnya pingsan.

⊶ Saga Sebastian ⊷

Diruangan yang sama tempat dimana pemuda tampan itu terbaring lemah.

Namun kini ia tak sendiri, beberapa orang ada disana menatap seorang pria yang terlihat berumur sekitar 25an lebih sedang memeriksa pemuda yang terbaring itu.

Ekspresi yang lainnya terlihat cemas. Apalagi seorang wanita setengah baya yang masih terlihat cantik itu. Ia kini tengah dipeluk oleh pria setengah baya yang diketahui adalah suaminya.

Ia menggigit ujung kuku jarinya, rasa cemas begitu kentara dihatinya.

Wanita itu menatap sendu kearah pemuda yang terbaring itu. Ia pun mulai bertanya kala seseorang yang memeriksa pemuda itu sudah selesai pemeriksaannya.

"Hans bagaimana keadaan Saga?" tanya wanita itu dengan cemas.

"Kondisi tuan muda kini sudah mulai membaik dari sebelumnya, mungkin beberapa saat lagi ia akan sadar" ucap seseorang yang dipanggil Hans itu.

SAGA SEBASTIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang