--Arine untuk Darren--
•
•
•
Hai kembali lagi disini yahh
Jangan lupa vote komen dan share kalu mau dan jangan lupa selalu pantengin cerita arine untuk Darren yah gaess
•
•_
_________
POV Arine
__________Di kamar yang super nyaman dan
kasur yang super lembut membuatku
tidak bisa beranjak pergi dari ranjang
kesayanganku ini.
"Ariinee!! Sayang.. bangun nak!! Sudah
pagi, cepat siap siap berangkat kuliah."
teriak bunda dari dapur
Membuka selimut dan berkata,
"Iyaa bun bentar"jawabku teriak juga semoga suaranya sampai ke bunda yah masih pagi teriak teriak,
"Heemm selamat pagi bear imutkuu" merangkul Boneka beruang kesayangan ku yang lumayan besar.
Mengambil handphone di meja dan melihat jam di handphone menunjuk pada jam 05:55
"Wih telat woi!!"melihat jam yang sudah terlambat itu
Aku bergegas beranjak ke kamar mandi
untuk siap siap berangkat kuliah karena hari ini kuliah pagi.
5 menit kemudian selesai sudah semuanya
Melihat diri di cermin melihat apakah ada yanh kurang dari almamater,kartu dll.
Setelah selesai semua aku buru buru turun ke meja makan untuk makan bersama orang tuaku.
"Selamat pagi ayah bunda " ucapku
menyapa kedua orang tuaku
Bunda sedang menantiku di meja makan, sementara ayah membaca koran sambil minum teh hangat di sofa.
"Selamat pagi"jawab bunda dengan lembut
"Bunda kok ngak bangunin dari jam 5 sihh, udah mau telat nihh"meletakkan buku di meja makan lalu duduk
"Tenang, jangan buru buru"ujar bunda santai sekali
"Ini udah telat bunda!!"memberitahu bunda jika aku sudah telah
"Liat tuh jam di dinding jam berapa"tunjuk bunda dengan alisnya ke arah jam dinding di atas lemari es
Melihat ke jam dinding yang ada di atas lemari es tersebut teryata masih pagi selisih beberapa menit
"Hah?? Masih setengah 6, loh kok ngak sama kayak jam di handphone arine"mengecek handphoneku dan menyamakan ke dua jam tersebut
"Iyah bunda yang ganti jamnya biar kamu cepet bangun"jawab bunda sedikit memberikan tawa dia akhir katanya
"Ih bunda ih,ya udah deh"mengambil roti selai yang sudah di siapkan bunda di piring, namun tidak di perbolehkan bunda
"Bentar belum di kasih selai"ucap bunda melihat tanganku mendekati roti tersebut
"nih, sudah sarapannya"memberikan roti Berlapis selai merah di piringku
"Makasih bunda"ku berikan senyuman manis padanya
"Rin, ayah kemarin di bilangin sama temen kamu, katanya kamu berantem yah?" tanya ayah menutup koran dan meletakkan di meja di depannya
"Hmm.. Ayah tau dari siapa" sambil sedikit emosi namun ku tahan
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDER ~ 01 [Suara Hati Arine]
Teen Fiction"Dicintai dan mencintai seseorang yang berbeda adalah hal yang cukup rumit dalam sebuah cinta" --Author-- Bukan seperti cerita fiksi remaja yang bisa di ubah setiap bab dan baitnya" --Author-- Inilah kisah kami [Arine Untuk Darren] *** Woi!! Apa...