“Ini cuma masalah waktu. Jika hari ini kita bertemu. Maka persiapkan lah untuk hari esok jika aku pergi.”
Happy reading✨
“Pagi, pacar!”
Aku mengulum senyum. Membuka pintu lebih lebar, dan menemukan Jenggala berdiri menjulang di depan pintu kamarku. Aku mengajaknya lari pagi di taman, semalam, bersama Kak Aska juga.
Alhasil di luar prediksi, Jenggala datang sepagi ini. Jam enam pagi dia sudah rapih dengan kaos putih dan celana training warna hitam. Bahkan aku baru bangun tidur.
“Kenapa gak langsung ketuk coba, udah lama?”
Bukannya segera menjawab, Jenggala lebih dulu merapihkan rambutku. Aku cuma bisa berdiri kaku dengan semua tindakan tiba-tiba itu, belum lagi jarakku dengannya benar-benar dekat.
“Ga, mundur dulu.” Tahan ku, Jenggala terkekeh geli. Aku menghela nafas lega saat dia menuruti perkataanku.
“Tiga puluh menitan.” Jawabannya terlambat, aku memalingkan wajah malu. “Lagi gak sholat?”
“Iya”
“Stock roti masih ada?”
Obrolan semacam ini sudah sering ku bahas bersaman Jenggala, terkadang aku juga pernah menyuruhnya beli pembalut. Dia gak protes. Mungkin karena kita sama-sama masih belum tahu apa-apa.
Sekarang, semenjak hubungan ini berubah aku lebih sensitif dengan hal berbau itu.
“Gak mau bahas!”
“Loh, aku nanya bener.”
“Ga...” Peringatku.
Jenggala mengernyit. Dia menahan lenganku yang akan beranjak ke bawah, tersenyum geli saat melihat wajahku memerah. “Malu?”
Aku melengos.
“Gak nyangka, ternyata pacar aku secantik ini kalo lagi malu-malu. Mukanya kayak badut. ” Jenggala tergelak di atas penderitaan ku.
“Gak jadi aja sana! Pulang!” Aku ngambek. Namun, belum ada selangkah aku pergi, kerah baju tidurku sudah di tarik lagi.
Jenggala memelukku. “Biasanya malu-maluin juga.”
Dari belakang, aku dapat merasakan helaan nafasnya di leherku. Ini posisi gila, bagaimana nanti Kak Aska atau Bunda melihat? Bisa sakit telingaku.
“J-Jenggala...?”
“Sebentar, Sa.”
Aku terdiam kaku, perlahan tanganku mengelus rambut Jenggala pelan. Aku menggigit pipi dalamku gugup, setiap detik jantung ku berdegup kencang. Ini pertama kalinya aku skin ship dengan Jenggala sedekat ini, nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS; Struggle
Teen Fiction"Bukan berarti, orang yang punya kelainan mental gak pantes buat dapet cinta." Start [ 03/03/22 ]