4

15 10 3
                                    


"Hei! jangan menabrak orang sembarangan!"

"Saya minta maaf" Ucap ku

"Oh? Murid baru, hah perempuan ternyata. Akhir akhir ini banyak murid perempuan, tidak berguna" ucap seorang pria yang berumur sekitar 40 tahun, dengan kata 'tidak berguna' yang di pelankan. Mungkin dia berharap kalau aku tidak mendengar nya, hah bodoh. Aku bisa mendengar mu.

Tidak ingin berlama lama aku segera meninggalkan pria tersebut, sepertinya dia guru disini. Sepertinya masa sekolah ku di akademi ini tidak akan berjalan sesuai keinginan ku.

"Hei! Dasar tidak sopan!" Teriak pria tadi, aku hanya berjalan acuh tak acuh. Lama lama membuat ku pusing jika meladeninya.

Aku menuju ke aula, tampaknya sudah banyak murid dari yang senior hingga murid baru. Perlu kalian ketahui, para senior juga baru selesai libur musim panas. Jadi mereka masuk bersama murid baru yang masuk juga ke akademi saat musim panas.

Aku duduk di salah satu kursi, dan mulai menunggu mulainya acara dengan membaca buku. Koperku sudah di antar oleh supir kereta kuda yang ku naiki ke gedung asrama perempuan, sepertinya kopernya akan dikumpulkan lalu setelah selesai acara penerimaan murid baru, para murid akan mengambil koper nya sendiri dan membawanya menuju kamar asrama. Sebelum kopernya di bawa, aku sempat mengambil salah satu buku yang kubawa tadi sebelum koperku di bawa oleh supir.

Acaranya sudah di mulai, orang orang disini seperti nya sudah mendapatkan teman masing masing. Yah apa peduliku.

Acara dimulai dengan penyambutan kepala sekolah.

"Selamat pagi para murid senior sekalian, dan juga para murid baru. Kalian tentu sudah mengenal saya, mungkin murid baru belum mengenal saya. Baiklah, perkenalkan nama saya Mr. Vladimir Chamo, selaku kepala sekolah disini. Selamat datang bagi kalian yang selesai berlibur, dan selamat datang para murid baru, semoga kalian nyaman bersekolah di akademi Lau. Sekian dari saya, selaku kepala sekolah akademi Lau. Saya mengucapkan terimakasih dan selamat datang."

Tepuk tangan terdengar riuh, lalu diam setelah salah satu guru naik ke panggung aula dan mengumumkan kamar asrama.

.

.

.

.

.

.

Setelah pembagian kamar, seluruh murid langsung keluar dari aula. Ya daripada berdesakan lebih baik aku menunggu sebentar. Sebenernya tertib sih, karena pasti rata rata dari mereka bangsawan. Namun, aku lebih ingin pergi ketika sudah sepi jadi yasudah. Di rasa sudah sepi, aku memutuskan pergi ke asrama perempuan. Aku mendapat kamar nomor 208, sepertinya sih di lantai 3. Aku langsung mengambil koperku di ruang penjaga gedung asrama dan mencari kamarku.

Benar seperti dugaan ku, di lantai tiga. Hah, merepotkan sejujurnya. Apa boleh buat? hm, tapi mungkin aku akan sedikit curang. Tidak apa apa kan? aku sedikit mengangkat koperku menggunakan 'Aura' ini sudah ku latih sejak berumur 5 tahun.

Jika kalian bertanya, kenapa Elle disebut 'istimewa' itu karena... Ku jelaskan di lain episode saja ya hehe. Kalau bisa, kalian coba tebak.

Sesampainya Elle di ruang asramanya, ia langsung menata barang barangnya. Ruang asrama ini lengkap. Terdapat sebuah kamar, kamar mandi, sofa, tv, dan ada dapur juga. Sudah seperti rumah bukan? Memang Akademi elit seperti ini tidak bisa di ragukan. Jika ingin tau, peralatan disini lebih canggih. Ya, ini akademi. Mungkin murid murid disini yang mengembangkan teknologi nya menjadi lebih canggih. Tentu saja dengan bimbingan profesor jenius bukan?

Selesai beberes Elle langsung membersihkan badan, lalu merebahkan diri di kasur. Sepertinya ia sangat lelah hari ini. Elle pun beranjak tidur... Hingga waktu sudah sore, dia terbangun dan mandi. Karna sudah waktunya makan malam. Mereka harus makan malam di kafetaria bersama sama, jika tidak ya kalian tidak akan mendapat jatah makan. Elle tau jadwal jadwal dari kertas jadwal dan peraturan yang sudah di berikan di setiap kamar, dan tentu saja Elle mendapatkan nya. Peralatan Elle disini juga lengkap. Buku, alat tulis, tab khusus dari akademi, seragam, Dsb.

Selesai bersiap ia langsung turun dan pergi ke kafetaria, kafetaria berada di gedung akademi, tertera di denah. Namun sejujurnya Elle tidak membutuhkan denah.

Sesampainya di kafetaria, tentu saja ramai dengan murid murid dan para guru. Elle hanya bisa menghela napas pasrah. Ia tidak suka keramaian, mengingat kan ia terhadap sesuatu yg tidak ingin ia ingat.

.

.

.

.

Aku mencari tempat duduk kosong, yang kursinya cuma ada satu. Tentu aku tidak berniat duduk bersama murid disini, aku ingin mencari kursi kosong yang kursi dan mejanya hanya satu. Ah! Aku menemukannya. Aku berlari kecil, dan duduk di meja tersebut. Cara makan disini tidak perlu mengambil satu satu ke kafetaria, ada pelayan yang akan mengantarkan makanan ke meja. Jika kalian bertanya "kan muridnya banyak?" Ya tentu saja pelayannya juga banyak, tidak mungkin kan satu pelayan untuk semua?

Pelayan sudah berada di mejaku, mengantar makanan. Isi nya hanya steak, jus dan sayur buah. Aku makan dengan tenang di mejaku, hingga...

BRAK!!!!!!

Hah, sepertinya akan ada drama sebentar lagi...

"B-BERANI BERANINYA KAMU! DASAR PELAYAN RENDAHAN! TIDAK PUNYA MALU!"

"KAU KIRA BAJU INI BISA DIBELI DENGAN GAJIMU? DASAR!"

Benar kan? Ada drama disini..

"CIH, INI BAJU MAHAL KAU TAHU?"

"ARGH-" tangan orang tersebut melayang, hendak menampar pelayan tersebut. Lalu....

TAKK

"H-ha?"

.

.

.

.

.

.

.

Haiii bagaimana ceritanya?? Tinggalkan jejak ya! Jangan lupa Vote cerita ini! Seperti nya chapter ini lebih panjang, atau hanya perasaanku saja? Tidak apa apa, tinggalkan jejak ya! Jangan menghilang begitu saja...

Terimakasih.

Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lucu bukan... 

sampai jumpa di chp sellanjutnyaa!!!

SPECIAL?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang