Happy reading 🐼🐼🐼🐼
"Van"
Panggil seorang pria tampan,dengan tinggi bak model,tubuh atletis,mata setajam elang,serta jangan lupakan senyumannya yang sangat hangat dan meneduhkan hati siapa saja yang melihatnya,bahkan senyuman itu juga yang membuat lelaki mungil nan manis dihadapannya itu jatuh hati pada pria tampan yang baru saja memanggil nya.Namun apalah daya pria manis itu hanya mampu menyembunyikan perasaan nya,ia takut persahabannya akan hancur bila lelaki tampan itu tau yang sebenarnya.ia hanya mampu mencintai pria tampan itu dalam diam,berharap suatu keajaiban yang mungkin saja tercapai yakni perasaannya terbalaskan.
Namun harapan hanya tinggal harapan ia tau bahwa itu sangat mustahil karna dia tau bahwa sahabat tampannya itu adalah pria yang lurus alias straight.
Bahkan kata² pria itu sebentar lagi akan bisa menghancur kan hatinya bak kaca yang hancur menjadi serpihan tajam"kenapa sen,kayaknya lu keliatan bahagia Amat,ada apa coba deh cerita Ama gue"tanya vano yang heran melihat sahabatnya itu nampak sangat bahagia saat itu,bahkan tersenyum secerah matahari yang mampu menghangatkan hatinya,tapi yang tak pria manis itu sadari senyuman yang biasanya menghangatkan dan membuatnya nyaman akan berupah menjadi racun yang siap membunuh hatinya secara perlahan.
"Gue jatuh cinta Van"jawaban singkat Arsen membuat degupan jantung vano semakin meningkat,sungguh vano sangat gugup² saat ini apakah sahabatnya itu jatuh cinta padanya,mengingat Arsen slalu perhatian padanya,bolehkah ia sedikit berharap, namun yang tidak ia sadari rasa percaya diri yang tinggi seperti itu akan membuat nya jatuh kelubang yang sangat dalam.
"Sama siapa sen"tanya vano yang gugup sambil menatap Arsen yang masih saja tersenyum dan jangan lupakan rasa percaya diri nya yang tinggi sampai mengira Arsen akan membalas perasaannya,tapi bukan salah pria manis itu sangat percaya diri karena sikap Arsen selama ini padanya sangat overprotektif dan sangat lembut bila memperlakukannya,kepedulian Arsen juga membuatnya salah paham, jadi jangan salah kan dia bila baper dengan sahabatnya sendiri.
,"Lu tau liona adek kelas kita,anak kelas x IPS 2 kan,ya dia orang nya Van,I'm falling in love with her,oh damn,gila gue gak pernah ngerasa se happy ini sebelumnya,when I first saw him and met him I felt comfortable, that's when I started to approach him, chatted with him, and finally I got up the courage to shoot him yesterday, and you know I was accepted by the van I'm very happy njing(saat pertama kali melihatnya dan bertemu dengannya aku merasa nyaman, saat itulah aku mulai mendekatinya, mengobrol dengannya, dan akhirnya aku memberanikan diri untuk menembaknya kemarin, dan tahukah kamu aku diterima olehnya van aku sangat senang)lu paham kan Van apa yang gue rasain saat ini,gue bener² se happy ini"jelas Arsen dengan senyuman yang sangat lebar tanpa ia tau ada hati yang terluka ngedenger penjelasanya.
Sunggu apa yang barusan Arsen katakan seperti bom waktu yang meluluhlantahkan hati vano dalam sekejap mata,sakit ya benar sangat sakit,bahkan sangat menyakit kan mendengarnya,orang yang dia cintai dalam dia selama ini ternyata jatuh hati pada orang lain,rasanya vano benar² ingin lari aja jika bisa,lalu untuk apa Arsen selama ini seperhatian itu,sepeduli itu,selembut itu,bahkan seprotektive itu pada nya,apakah hanya untuk sekedar sahabat, bukan kah itu sedikit berlebihan mengingat mereka segender dan mengingat sahabatnya adalah seorang lelaki sama sepertinya.
Lidahnya benar² kelu saat ini,bahkan air mata nya sudah menggenang di pelupuk matanya, satu kedipan mata saja akan membuat air matanya tumpah"Van hei dengerin gue kan,are you hm,kok lu diem aja kenapa lu ada masalah ya,coba cerita Ama gue"tanya Arsen pada vano yang terlihat gak baik² aja saat ini,Arsen tau itu,dengan perlahan telapak tangannya mengelus pipi vano dengan lembut seakan barang pecah belah yang mudah hancur bila diperlakukan dengan kasar.
Lagi perlakuan Arsen yang seperti ini yang vano benci,Arsen dia seakan memberikannya harapan bila memperlakukannya seperti ini,jadi jangan menyalahkannya bila dia salah paham pada perhatian yang Arsen berikan,seakan Arsen jg memiliki perasaannya yang sama padanya.
Perlahan air mata yang ia tahan sedari tadi pecah dihadapan arsen,sungguh ia benci situasi sepeti ini,ia gak mau menangis di depan Arsen namun apa daya,Arsen membuatnya benar² terluka saat ini"gu..e gpp kok,gue uca..pin se..Lamat ya,semoga lu langgeng sama cewek lu"jawabnya bergetar sambil memaksakan senyumannya,dengan air mata yang terus saja mengalir membasahi kedua pipinya.
Hal ini tentu saja membuat Arsen khawatir dengan keadaan vano yang tiba² menangis seperti ini dihadapannya,entah kenapa melihat vano menangis dan tersenyum terpaksa itu membuat hati nya ikut sakit,sampai Arsen berfikir apakah gerangan yang terjadi pada sahabat tersayangnya itu"hei,lu kenapa Van,kenapa nangis hm,gue ada buat salah ya sama lu,maafin gue ya"ucap Arsen sambil menghapus air mata vano dan segera menariknya dalam dekapannya.
Dekapan yang dulu membuat vano nyaman dan menenangkan sekarang terasa sangat hambar dan sangat menyesakkan hatinya"berhenti sen,berhenti perlakuin gue kayak gini,
Your attitude like this makes me hope and hope for you more, oh my God, my chest really hurts(Sikapmu seperti ini membuatku semakin berharap dan berharap padamu, ya Tuhan, dadaku benar-benar sakit)kenapa jatuh cinta bisa semenyakitkan ini"ucap vano dalam hatinya,bathin nya benar² menjerit kesakitan saat ini."Gue gpp sen,lu gak perlu mintak maaf sama sekali,lu gak salah kok,kayak nya gue agak gak enak badan gue pulang dulu ya"kilahnya dan menunduk menghindari tatapan Arsen saat ia menguraikan diri dari dekapan hangat Arsen.
"Yuk gue anterin lu sampai ke rumah,khawatir gue Ama lu Van"bujuk Arsen pada sahabatnya itu sungguh ia benar² tidak tega.
Muak ya vano benar² muak dengan sikap Arsen padanya"gak usah sen lagian rumah gue jg Deket kan,disebrang rumah lu,gue pulang ya"tolak vano,namun Arsen masih saja memaksanya,"gpp,gue anterin aja ya"paksa Arsen yang tentu saja ditolak mentah² oleh vano"please sen,jangan paksa gue ya,gue bener² capek banget hari ini"ucapan vano kali ini berhasil membuat Arsen mengalah dan tak berdebat lagi dengannya.
"Yaudah,lu kalo ada masalah cerita Ama gue ya,Jan dipendem sendiri,gue ini sahabat lu,pulang Langsung istirahat ok"kata Arsen yang hanya diangguki oleh vano tanpa menjawab,setelah itu dengan langkah gontai ia berjalan menuju rumahnya,dengan muka yang sangat lesu dan seperti kehilangan semangat hidup.
Saat sampai ia segera membuka pintu pagar dan pintu rumahnya,"sayang kamu dari mana,muka kamu kenapa lesu gitu,makan dulu ya"ucapan mama nya bahkan ia abaikan dan segera menaiki tangga,setelah sampai di kamarnya ia segera masuk dan menguncinya dari dalam,lalu segera naik keatas ranjang dan menenggelamkan kan kepala di bantal,perlahan suara isakan terdengar lirih dan sangat memilukan.
Air mata nya kembali pecah dan membuatnya terisak,hati nya sangat tidak baik² saja,entah bagaimana hari esok saat ia melihat Arsen bersama orang lain,apakah ia akan kuat atau semakin hancur.
Bersambung......
He...he...he...
Maaf ya kalo jelek karna baru pertama kali bikin cerita bl semoga kalian suka Ama ceritanya...
Nantikan kelanjutan cerita
ArsenxVano
Udan itu aja,satu lagi jangan lupa jaga kesehatan dan tetep stay healthy dan juga tetap patuhi protokol,slalu pakai masker dan handsenithaizer ya guys...
Ok itu aja .....
See you next part....
Pay..pay....
🙋🙋🙋🙋🙋🙋🙋🙋🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
RomanceKenapa lu slalu ngasi gue harapan Kalo akhirnya lu sendiri yang pergi,jujur gue capek sama semua sikap sok peduli Lo,gue slalu ngrasa lu juga punya rasa Ama gue tapi apa ternyata gue aja yang terlalu baper Ama lu,salah gak si kalau akhirnya gue mil...