In which Jeanne Arabelle, a girl who has a deep trauma about boys is now being approached by Jayden Rafandra.
Will Bella give him a chance?
[alternative universe]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 8: Unlocked!
🔓
Hesa🖕sent you a voice note.
Bella melirik notifikasi di hp-nya setelah mematikan alarm. Bella mengumpulkan nyawanya sebentar lalu memutar voice note tersebut.
"Bangun! Ngebo mulu kerjaannya!
Jadi gini, gue tadinya mau minta maaf langsung, tapi lo nya masih tidur, dan gue juga ada kelas bentar lagi, jadi di sini aja y. Maafin gue ya? Gue sadar semalem udah kelewatan and I felt sorry about it.
TAPIIII," Hesa menjeda ucapannya sebentar,
"Gue mau lo tetep mikirin apa yang gue bilang soal Jay. Inget, Jay juga manusia, ada waktunya dia bakal nyerah sama keadaan kalo gak sesuai sama ekspektasi. So, I hope you'll make the right decision for this. Don't be too skeptic. We both know deep down in your heart, you want to be loved again; therefore, let's give him a try, ok?
GELI GUE AH, pokonya gitu dah lo pasti ngerti maksud gue gimana, Oh iya, abis mandi langsung ke bawah. Gue udah buatin sandwich kesukaan elo."
Bella sontak tersenyum hangat mendengarnya. Sebenernya dia enggak terlalu mempermasalahin kejadian semalam, cuman emang suka sensi aja kalo ada yang bahas soal dirinya sama Agam dulu. Setelahnya, dia langsung mandi dan siap-siap buat kuliah.
Sekarang dia lagi sarapan bareng Mama sama Papa. Keluarga mereka nerapin harus sarapan sebelum keluar dari rumah, kalo belum, gak boleh keluar sama sekali.
"Bel, Mama udah lama gak liat Jay. Dia lagi sibuk ya?"
Bella terkejut denger ujaran Mamanya, "Engga sibuk juga sih, Ma. Belom ada waktu yang pas aja kali buat ke sini lagi."
Sang Papa mengernyit bingung, "Jay itu siapa dek? Kayaknya Papa baru denger." Oh iya, Papanya ini emang belum pernah ketemu Jay akibat suka pulang telat terus.
"Temennya Bella, Pa." Kata Mama. Tapi si Papa enggak yakin tuh, "Temen apa temen?"
