Hello, it's me
I was wondering if after all these years
You'd like to meet, to go over everything
They say that time's supposed to heal ya
But I ain't done much healingAku berdiri di depan rumah megah yang terlihat terbengkalai. Rumah dengan cat berwarna hijau terang kini berubah menjadi lusuh. Rumah yang penuh dengan kehangatan dan cinta kini hanya tinggal kenangan.
Tiba-tiba, ingatanku seperti dibawa ke masa lalu. Hari dimana aku datang dan masuk ke dalam rumah megah itu.
.
.
.
"Mulai sekarang ini adalah rumahmu, Yoona. Kau adalah bagian dari keluarga Kim." Ucap pria yang mengatakan kalau dia adalah ayahku mulai hari ini. Pria yang membawaku dari kehidupan tidak adilku di panti asuhan. Paman Kim Jaebum.
Aku mengangguk malu, tapi pandangan ku tidak berhenti mengamati setiap sudut rumah. Seperti yang mereka katakan, keluarga Kim adalah keluarga kaya raya.
Duk.
Duk.
Duk.
"Sudah kukatakan aku tidak mau ibu!"
Suara bising itu membuat fokus ku teralihkan. Kepalaku spontan menoleh ke sumber suara. Terlihat seorang anak laki-laki yang usianya mungkin lebih tua beberapa tahun dariku menuruni tangga dengan langkah tergesa.
"Kim Taehyung, perhatikan langkahmu!"
Anak laki-laki itu bernama Kim Taehyung. Putra tunggal keluarga Kim. Aku merasakan hawa dingin menerpaku, tatapan anak laki-laki itu begitu tajam seolah mampu membolongi kepalaku.
Sinyal alarm berbunyi di kepalaku. Aku cepat-cepat membungkuk menyapanya dengan baik.
"Salam kenal, saya Im Yoona."
"Tsk. Tidak tanya tuh." Desisnya tajam membuat ku sedikit terkejut.
Ya, hanya sedikit. Aku tahu pasti bahwa dia tidak akan langsung menyukaiku. Lagi pula orang normal mana yang akan langsung suka dengan orang asing yang tiba-tiba diangkat menjadi keluarganya?
"Jangan begitu sayang. Mulai sekarang Yoona akan tinggal disini bersama kita. Dia akan menempati kamar Tae-Ra." Jelas Nyonya Kim sambil merangkul bahu putranya dengan lembut.
Taehyung semakin marah, ia menghentakkan tangan Nyonya Kim dari tubuhnya.
"Sudah membawa orang asing dari luar sembarangan, sekarang dia akan tidur dikamar adikku? Apa Ibu dan Ayah sudah gila?!"
"Kim Taehyung! Jaga bicaramu!"
"Terserah. Aku tidak peduli siapa gelandangan ini. Satu hal yang pasti, dia tidak akan bisa menggantikan adikku Tae-Ra. Bagiku adikku hanya Tae-Ra, dan kini dia sudah tiada!" Setelah memuntahkan larva di dadanya. Dia melangkah pergi menuju pintu dan meninggalkan rumah.