Chapter 10; kejadian tak terduga

43 5 1
                                    

Sehari Sebelumnya

Kesunyian itu menelusuri ruangan yang dipenuhi lemari loker yang berjajar rapi.

Eunwoo, tampak seorang diri berada pada ruangan ganti sesaat sebelum melakukan kegiatan rutinnya, berlatih berlari.

Sorot kedua mata pria itu terpaku pada sebuah foto yang terpampang di pintu loker miliknya.

Foto tersebut memperlihatkan Eunwoo kecil dengan wanita dewasa yang diketahui adalah Ibu nya.

Eunwoo memandang foto itu dengan tatapan rindu. Harus bagaimana dirinya sekarang? Tak bisa bertemu lagi dengan Ibunya. Orang yang menjadi sumber kekuatan utamanya, harus menghilang juga.

"Woy broo!!"

Eunwoo langsung menutup loker saat sadar ada yang memanggilnya.

Juyeon, pria dengan garis wajah tajam pun berlari kecil menyapa Eunwoo dengan riang.

"Akhirnya gue bisa liat lo lagi!" Serunya memeluk Eunwoo antusias.

Eunwoo berdecak heran, "Udah kayak ga ketemu berapa taun aja sih lo," ujarnya melepas pelukkan sohib nya itu dan beralih duduk dikursi untuk memasang sepatunya.

"Masalahnya selama lo di Daegu, gue merasa kesepian Bro" ungkapnya.

Eunwoo hanya tersenyum tipis menanggapi temannya itu. Eunwoo dan Juyeon terbilang sangat akrab di pelatihan berlari mereka karena keduanya berada di angkatan yang sama dan bergabung ditahun yang sama pula sehingga mempermudah mereka menjalin komunikasi, ya walaupun harus Juyeon yang kerja keras mendekati Eunwoo.

"Lo bisa ngobrol ama diri lo sendiri di cermin, lo kan asyik." Kata Eunwoo berusaha menggodanya.

"Yee, yang ada gue masuk RSJ entar!"

Eunwoo terkekeh mendengar keluhan Juyeon. Saat keduanya asyik mengobrol di ruang ganti yang sepi itu, muncullah tiga orang yang tampak mendominasi dengan wajah tak ramah.

"Liat siapa nih yang baru dateng tapi nggak nyapa ke seniornya?" Ucap seseorang yang berada di tengah diantara tiga orang itu.

Melihat kedatangan yang diketahui adalah senior membuat Eunwoo dan Juyeon langsung berdiri, membungkuk memberi sapaan.

Salah seorang senior yang bernama Bangchan ini mendekat pada Eunwoo dengan memberi senyum sinis, "Cck.. mentang-mentang udah gabung sama timnas, jadi lo bisa bersikap seenaknya gitu sama senior? Ngabai-in sopan santun karena merasa udah tinggi?" Sarkasnya.

Tak ingin cari masalah, Juyeon dengan rendah hati nya meminta maaf kepada mereka.

"Maaf Kak, lain kali kita nggak akan kayak gitu lagi." Ungkap Juyeon sembari menunduk dan melipat kedua tangannya didepan.

"Kayaknya ada salah paham," celetuk Eunwoo tiba-tiba dan membuat Juyeon yang baru saja meminta maaf langsung ketar-ketir.

"Waktu saya dateng kesini, saya belum ngeliat siapa-siapa disini. Jadi saya langsung pergi ke ruang ganti." Tutur Eunwoo.

Juyeon sedikit cemas karena takut membuat para senior yang dikenal ketat akan ke-senioritasannya marah pada Eunwoo.

"Oh jadi maksud lo, lo mau pamer kalo lo itu rajin dan menganggap kita ini males-malesan gitu, ha?" Kata senior lainnya bernama San--yang mencoba memanas-manasi.

"Maaf Kak, Eunwoo nggak berm-- akh"

Juyeon yang ingin meminta maaf lagi tiba-tiba didorong hingga terjatuh oleh Bangchan karena dianggap menganggu.

"Bacot lu! Gua ngga ada urusan sama elo ya!"

Eunwoo langsung menghampiri Juyeon yang terjatuh dengan khawatir. "Ju, lo nggak apa-apa?"

Juliette Rose [Krystal X Eunwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang