Chapter 10

106 12 0
                                    

Niall's POV

Kenapa hatiku bergetar saat Nassty bilang aku adalah pangeran baginya? Oh tuhan apa yang terjadi. Aku senang sesaat-saat melontarkan senyuman yang entah datang dari mana di bibirku ini. Sekarang aku tau dia mempunyai perasan yang sama sepertiku aku sangat senang Tuhan. tapi bagaimana dengan Louis?apa aku pendam saja perasaan ini entah sampai kapan? aku bingung Tuhan. kau tau kalau aku ini susah buat melupakan orang yang baru saja aku suka. Nassty benar-benar seperti bidadari dihadapanku. dia perfect dia sangat cantik,baik,dan selalu memperdulikan orang. tetapi sayang, dia lemah dan kelemahannya itu aku ingin terus menjaga dan melindunginya.

Author's POV

Suasana di Nandos hening seketika menyelimuti Louis&Niall yang sedang diam satu sama lain. Setelah beberapa menit kemudian Louis pun berbicara dan beranjak mendekati Niall yang sedang duduk santai di Nandos.

"kau kemakan omongan sendiri mate!" kata Louis dengan nada kesal

PLAK

Louis memukul pipi di salah satu wajah imut Niall.

"Apa maksudmu ini Lou?aku tidak mengerti" kata Niall dengan wajah tak bersalah

"kau pura-pura polos mate selama ini. kau bilang kau menganggap Nassty sebagai adikmu tapi ternyata apa?kau menyukainyakan?" ucap Louis sambil melotot kearah Niall

"Ak-aku tidak menyukainya" kata Niall bohong

"KAU PEMBOHONG BESAR NI! Akui saja kejujuranmu" kata Louis sambil terkekeh dengan muka kesal

"ya aku menyukainya.Tapi kau juga pembohong besar Lou" kata Niall sambil berdiri dihadapan Louis.

"Apa maksudmu?"

"kau bohong. kau bilang kau tidak menyukainya tapi sejujurnya kau menyukainyakan?" kata Niall dengan tegasnya

"aku tidak mengakuinya kepadamu karena aku tau Nassty menyukaimu mate" ucap Louis dengan mata yang berkaca-kaca

"Maafkan aku mate. kau boleh ambil Nassty karena aku tidak mungkin mendapatkannya" Niall mengatakannya sambil memegang dengkulnya yang melemas

"ta-tapi niall?"

"Sudahlah aku tidak mau nouis hancur cuma karena gadis sugar itu. Aku bisa move on darinya dan kau cepat-cepat menjadi miliknya. tapi kalau kau menghancurkan hatinya, kau serahkan Nassty padaku" mata biru indahnya sekarang mengeluarkan air yang tidak sengaja turun

"terimakasih mate kau memang sahabatku yang terbaik. Aku tidak akan mengecewakannya mate. tapi apakah Nassty bisa mencintaiku?"

"tentu bisa karena aku yang meyakinkannya"

"maksudmu?" kata Louis sambil menggaruk-garuk kepala

"aku bisa bilang kalau aku lagi dekat dengan salah satu model"

"tapi aku tidak mau melihat Nassty sedih mate"

"ya karena itu kau harus menenangkannya mate" kata niall sambil terkekeh

Suasana tak lagi hening karena Nouis sudah kembali dan mereka mempunyai rencana masing-masing. Setelah kejadian di Nandos tadi, akhirnya mereka langsung masuk ke rumah sakit yang mana Harry dirawat disana. dan dapat dilihat disana ada seorang gadis dengan satu lelaki yang menunggunya tentu saja itu Nassty dan Liam. Harry sedang tertidur pulas diranjang dan semuanya bersiap-siap untuk tidur juga.

Nassty's POV

Suasana di ruangan Harry hening karena tiba-tiba Louis dan Niall masuk begitu saja dengan merangkul satu sama lain. Aku bingung kenapa Louis dan Niall bisa-bisanya mesra setelah kejadian tadi di Nandos yang jelas-jelas Louis marah kepada Niall karena dia dinner berdua denganku.

"hei kalian abis dari mana?lama sekali dan aku tidak kau ajak-ajak. dari tadi aku serasa kambing conge yang menunggu Harry yang sedang tertidur pulas" kata Liam yang dari tadi bosan duduk disofa samping ranjang Harry.

Aku hanya bisa diam karena aku tidak bisa berucap apa-apa semenjak aku mengatakan Niall adalah pangeranku. Aku malu iya malu banget serasa tidak mempunyai harga diri. Walaupun aku suka dengan Niall aku tidak mungkin memacari Louis karena aku tidak mau Nouis berantakan. Tuhan apa yang harus aku lakukan sekarang?

"kau seperti anak kecil saja Liam yang merengek meminta balon haha" kata Louis sambil tertawa khasnya. Niallpun ikut tertawa. tapi aku tidak aku hanya diam.

"Hai Nass apa kau tidak tidur?" kata Louis yang tiba-tiba mendekat kearahku.

"tidak nanti saja. kau dan niall duluan saja" kataku dengan melontarkan senyuman ke Louis.

"sebelum kau bilang Niall duluan saja, Niall juga sudah langsung tertidur. tuh" kata Louis sambil menunjuk Niall yang sudah tepar di sofa dekat jendela.

"haha yasudah aku juga tidur" kataku

"ini selimut buatmu tadi aku bawa dari rumah" kata Louis sambil mengasih selimutnya itu

"terimakasih banyak Louis"

"sudah tidurlah karena ini sudah larut malam dan besok kita akan langsung bawa Harry ke flat One Direction, kau mengerti sugar?" kata Louis sambil senyum dihadapanku. aku dan Louis sekarang tidak ada kata canggung karena aku tau Louis itu anaknya supel dan akan melupakan hal bodoh seperti kejadian di Nandos tadi.

tapi aku semakin takut Niall menjauh dariku karena aku menyukainya.

"mengerti tommo hehe. baiklah aku akan tidur" kataku sambil membalas senyumnya.

"baiklah. Goodnight and sleep tight" kata Louis sambil mengacak-acak rambutku.

"Goodnight Lou"

to be continue..

Hi apa kabar?gimana ceritaku yang ini? maaf ya agak sedikit garing hehe. oiya ini udah Chapter 10. berarti chapter pendekku selesai. dan Aku akan nerusin Chapter berikutnya dengan story panjang. dan makasih juga yang udah nge vote dan nge read first story aku. Thanks you so so much guys<3 love you!!x

Jangan lupa Vommentsnya dan Vote loh. gabayarkan? ayodong bantu aku hehe.

Mrs.Horan

Let her go (nouis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang