🐻7🐻

962 87 3
                                    

Happy reading ✨

Pagi pagi sekali Daffin sudah bangun dan bersiap untuk sekolah, ia sangat semangat setelah tidak sekolah beberapa hari.

Saat ini masih pukul setengah 7 pagi dan Daffin sudah duduk anteng di ruang makan dan sudah memakai seragam rapih sambil memainkan ponselnya.

Tak lama datanglah Alieen yang niatnya menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, tapi malah melihat anak bungsunya sudah rapi dan menunggu di meja makan.

"Loh, adek udah bangun? Tumben banget, mana udah rapi gini."

Daffin yang mendengar suara sang mama langsung mengalihkan tatapannya dari layar hp.

"Eh mama, iya dong aku udah ga sabar masuk sekolah." Jawab Daffin

"Kamu yakin udah kuat buat masuk sekolah?"

"Iya yakin, yakin banget malah."

"Jangan dulu sekolah ya dek, mama mau ajak kamu kontrol ke kak Bian."

"Ihh ga mau ma, aku udah rapi gini masa ga jadi sekolah."

"Yaudah terserah kamu. Mama tinggal ke dapur dulu ya."

"Iya ma."

Lalu Alieen mulai berjalan ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
.
.

"Kaka sama adek di anter kak Dean ya sekolahnya. Ayah mau berangkat kerja sama mama."

"Okey yah" jawab mereka bertiga bersamaan.

"Adek, jangan banyak tingkah ya di sekolah. Inget kamu baru sembuh." Ucap sang mama.

"Iya maa."

"Yaudah yok kita berangkat." Ajak Dean.

Sekarang mereka bertiga sudah perjalanan menuju sekolah. Dafa dan Daffin duduk di bangku tengah dan Dean yang menyetir mobilnya.

"Kalian nanti sekolah pulang jam berapa?" Tanya Dean memulai pembicaraan.

"Jam setengah 3 kak" jawab Daffa

"Oke nanti kakak jemput juga ya. Tapi agak telat dikit soalnya ada urusan bentar. Gapapa kan?"

"Kalo gitu nanti pulangnya mampir buat jalan-jalan dulu ya kak, udah lumayan lama juga kan kita ga jalan-jalan bareng" ucap Daffin.

"Mau kemana?"

"Terserah, ke mall aja gimana? Aku Pengan makan jajan sama main main yang ada di mall."

"Oke, nanti kita kesana. Inget! Daffin jangan aneh aneh kamu ya. Kalau kakak belum jemput tunggu aja di dalem sekolah. Kalo ada orang ga di kenal ajak ngobrol hati-hati!"

Mereka berdua mendengarkan nasihat sang kakak dengan tatapan malas. Terlalu sering sudah mereka mendengarkan petuah petuah semacamnya.

"Dek! Ka!?" Panggil Dean karena tak di jawab oleh kedua adiknya.

"Iya/hmm" Jawab mereka berdua dengan nada malas.

"Jangan gitu. Kakak bilang gitu tuh soalnya sekarang lagi marak kasus penculikan sama hipnotis. Takutnya pas apesnya kalian yang kena."

"Iya kak ngerti. Udah belum, kita telat masuk ini nanti."

"Iya udah sana masuk. Belajar yang pinter."

"Iya/ya"

Bertepatan dengan selesainya pembicaraan, mobil Dean sudah berada di depan sekolah. Jadi sekarang mereka sudah turun dari mobil setelah berpamitan dengan Dean.

Mereka berdua berjalan menyusuri lorong sekolah. Sambil ada beberapa siswa yang juga menyapa mereka.

.
.

Adhitamana FamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang