2: From Fandom To Wisdom

26 5 9
                                    

Tiada manusia yang sempurna, semua memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun mengapa manusia masih suka membeda-bedakan? Apa yang salah dari hobiku yang suka hal-hal berbau korea? Bukankah mereka juga punya hobi dan kesukaan sendiri? Ada yang suka penyanyi Barat/Jepang/Indie, pemain sepakbola, dan sebagainya.

Lantas kenapa mereka suka menghujat dan menghina aku sebagai seorang kpopers generasi kedua. Lambat laun seiring bejalannya waktu, aku pun mulai menyadari bahwa adakalanya apa yang aku suka bukanlah sesuatu yang disukai oleh Allah SWT. Dan ternyata oppa dan unnie/dongsaeng yang aku suka, hanyalah sebuah pelarian semata.

Hai, namaku Rena kelahiran 1996, seorang singlelillah yang sedang memperdalam Islam. Ini cerita perjalanan hijrahku sejak mengenal dunia kpop/drama sebagai K-Wavers hingga menjadi seorang Xkwavers.

14 tahun yang lalu ...

"Der, aku lihat bindermu keren juga yak", ucapku.

"Oh ini, iya dong Ren. Semua karena GD oppa yang turut menghiasi catatan sekolahku", sahut Dera.

"GD itu siapa? Artis, selebritis, penyanyi apa model?", tanyaku penasaran.

"Ih masa kamu nggak tau, dia itu personil boyband terkenal namanya Bigbang di korea sana"

"Ooh.. anak boyband kok kamu jadi suka dia sih, dipajang-pajang segala lagi fotonya"

"Suka-suka aku lah, orang ini binderku. Jangan bilang kamu juga suka yah?"

"Apaan sih Der, orang cuma penasaran kok"

"Kalau suka boleh aja, tapi sama oppa yang lain aja. Ini rekan satu grupnya ada Daesung, Seungri, dan Taeyang, kamu pilih dah satu"

"Mukanya mirip-mirip gimana mau ngenalin sesuai namanya coba"

"Capek deh (sambil menepuk dahi) jelas-jelas ini beda. Aduh Ren-Ren"

"Eheheh yaudah entar aku hafalin dah satu per satu tapi nggak janji yah ada yang nyantol di hati"

Itulah momen awal mula mengenal kpop saat kelas 7 SMP. Lalu, ketika aku sudah kelas 8 SMP tanpa sengaja aku melihat MV Super Junior berjudul Sorry-Sorry untuk pertama kalinya di channel TV (V) dirumahku. Jujur aku langsung terpesona dengan personilnya. Penampilan mereka diiringi alunan musik dan dance yang energik benar-benar menyihir pandangan mataku. Waktu itu aku masih belum tau nama-nama personil boyband tersebut.

Hingga saat aku masuk sekolah terlihat teman-temanku sedang berkumpul membahas sesuatu yang cukup menarik perhatian. Aku mendekati mereka sambil mendengarkan apa yang sedang dibahas. Ternyata mereka lagi bercerita tentang MV Super Junior (Suju) yang baru rilis dan menetapkan bias mereka. Singkat cerita, aku yang mengira tidak akan diterima di genk mereka justru tergabung menjadi anggota genk. Meskipun sempat terjadi perdebatan karena biasku sama dengan Yuri yaitu Kyuhyun. Tapi akhirnya aku mengalah dan memilih biasku Yesung. Sejak saat itu, aku rajin menonton MV, variety show, apapun yang ada personil SUJU kulahap habis secara maraton. Bisa dikatakan sekarang aku sudah menjadi bagian fandom ELF oleh teman-temanku itu.

Tidak berhenti di satu fandom saja, aku semakin haus mencari informasi tentang boyband/girlband lainnya. Sebutan untuk fans dengan beberapa fandom adalah multifandom. Alasanku menjadi seorang multifandom adalah agar lingkungan pertemananku semakin luas hehe. Beberapa fandomku lainnya seperti SHAWOL, VIP, BLACKJACK, SONE, EXO-L, ARMY, BLINK, REVELUV dan WIZ*ONE. Sebenarnya ada banyak sih, tapi kurasa nggak sanggup nyebutin satu per satu. Boleh dibilang aku sering hijrah dari satu fandom ke fandom lainnya kalau mereka lagi hiatus dan balik lagi kalau udah comeback. Tipe-tipe fans labil yak, hmm.. entahlah.

Dulunya aku memang bukan fans yang loyal. Jadi saat teman-temanku pergi beli majalah Gaul, CD/DVD drama, dan merchandise lainnya, aku nggak ikutan. Sampai akhirnya aku lulus SMP dan naik jenjang ke SMA. Itu bener-bener kerasa banget, ketemu teman-teman satu circle yang loyal beli merchandise seperti jaket, kaos, dan jam tangan EXO. Kantongku terasa bocor seolah terhipnotis untuk selalu membeli sesuatu yang bagi non-kpopers itu cringe.

Perjalananku menjadi kpopers ternyata belum berakhir. Zaman kuliah hingga lulus, aku masih terjebak membeli album, photocard, poster, dan hal lainnya yang berbau kpop. Bahkan aku membuka olshop album/lightstick dan skincare korea, yah walaupun yang beli cuman temenku (sekarang udah gulung tikar usahanya). Ada satu fenomena yang sering dialami anak kpopers adalah dicap sebagai kafir oleh orang-orang yang baru hijrah. Hal inilah yang menghambat anak kpopers untuk belajar agama lebih dalam. Karena, cara mereka mengajak kami dalam kebaikan terlalu menyakiti hati.

Sampai disatu titik, aku merasa jenuh dengan dunia per-kpopan dan ada ruang kosong dihatiku. Padahal aku selalu bahagia saat berada di dunia tersebut, namun ada yang hilang dari sebagian diriku. Saat itulah aku merasa ada yang salah dengan hidupku. Karena kebahagiaan yang selama ini aku nikmati terasa semu. Tak sengaja aku nemu salah satu video youtubenya Bang Fuad Naim dan aku tonton playlist #Pernahtenggelam. Setelah aku nonton itu, bener-bener mindblowing banget kek langsung nyess ngena dihati seperti lagi disambar gledek (*lebay). Selain itu, aku juga beli dan baca buku #Pernahtenggelam dan buku Ust.Felix seperti How to Master Your Habit, Wanita Berkarir Surga, Art of Dakwah dan lainnya.

Perlahan tapi pasti, aku mulai menemukan secercah cahaya. Hingga sampailah aku mengikuti kelas XSchool S4, baru kusadari bahwa selama ini aku lupa tujuan hidup di bumi. Tujuan hidupku itu apa dan terlena oleh kenikmatan sementara di dunia. Banyak pemahamanku yang salah tentang agamaku sendiri, hanya karena segelintir orang terlalu menghujat posisiku dulu yang sebagai kpopers. Semua materi yang disampaikan oleh Sajangnim Bang Fuadh dan Elan Ssaem dapat menambah wawasanku tentang Islam. Islam sebagai agama yang kompleks dan paling komplit deh pokoknya. Inilah pegangan yang sering terlupakan oleh kita sebagai seorang muslim yaitu Al-Qur'an dan hadits.

Hidup ini mudah jika kita tahu aturan mainnya. Cuman kita sendiri yang malah mempersulit diri sendiri karena tidak mau taat dan patuh terhadap perintah dan larangan-Nya. Ternyata dunia kpop yang kukira adalah kebebasan, namun malah sebaliknya. Justru setelah aku belajar ngaji Islam, ketenangan dan kebebasan hati bisa ditemukan.

-o-

Assalamu'alaikum, Annyeong yeorobun! Halo namaku Ridhona Edriantina, kalau nama penaku Rena Sianna. Aku besar di kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (sebelahan sama calon IKN yang baru). Hobiku menulis dan bermain bersama kucheng. Kesibukanku sekarang, aktivis dakwah dan freelancer pengajar privat anak SMP sembari menunggu pengumuman CPNS (semoga cepet dapat NIP dan bekerja menjadi abdi negara yah). Sudah pernah menerbitkan satu buku antologi bersama grup Dandelion KMO yang berjudul "Love Yourself, Love Your Life". Bagi yang ingin kepoin keseharianku bisa follow @dhonawinnie Gamsahamnida yeorobun ^-^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Journey To The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang