18

619 62 19
                                    

"Mau kita dipisahkan oleh apapun itu. Aku percaya jika suatu saat akan dipertemukan kembali namun dengan sikap dan wajah yang sudah berubah dan dewasa"

- HOSEOK -

"Ingat ya hoseokie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ingat ya hoseokie. Jika nilaimu turun lagi maka Hyung tidak segan segan untuk menghapus daftar namamu dari kelas dancer!" Hoseok melotot tidak percaya sang Hyung akan melakukan hal bodoh itu.

"Andwe! Nee. Seokie janji akan mendapat nilai plus!" Namjoon tersenyum sembari mengusak Surai yoongi lembut.

"Astaga kau ini menggemaskan seok. Sudah sana masuk" hoseok mengangguk dan segera berlari memasuki area sekolah.

Hoseok berjalan riang dan sedikit meloncat loncat. Seluruh siswa siswi disana sudah terbiasa dengan sikap ceria hoseok. Semua sudah biasa karena hoseok adalah anak yang paling ceria dan paling bisa membuat orang orang disekitar nya tertawa.

Hoseok memasuki kelasnya. Sudah ramai dan sangat berisik karena seluruhnya tengah menggibah. Hoseok mengeluh karena terlalu ramai, ia pun hanya menaruh tasnya saja di dalam kelas dan kembali keluar kelas menuju taman.

Disepanjang lorong hoseok terus dilihat oleh beberapa murid karena ketampanannya dan juga sikapnya yang ceria. Salah satu siswi disana menghampiri hoseok dan berdiri tepat di hadapan hoseok. Hoseok berhenti mendadak karena yeoja yang menghalanginya berjalan.

Yeoja itu tampak menunduk dan menjulurkan tangannya pada hoseok. Hoseok menatap heran.

"Hoseok-ah" Hoseok mengernyit bingung.

"Nee?" Yeoja di hadapannya semakin gugup dan terlihat sangat tegang.

"Cepat bicara karena aku tidak punya banyak waktu dan membuang buang waktuku hanya untuk hal sepele seperti kebodohan yang kau lakukan"

Deg

Bagaikan di tusuk ribuan pisau yeoja itu menjadi memundurkan tubuhnya. Eun Gyeong. Itu lah namanya.

Gyeong memundurkan tubuhnya sedikit demi sedikit hingga menjauh dari hoseok. Hoseok sendiri di buat bingung dan langsung menarik lengan Gyeong menuju kantin.

Gyeong sempat bingung dan merasa canggung saat hoseok tidak melepaskan genggamannya dan terus mengajaknya berlari hingga tiba dimeja kantin. Hoseok bahkan memilih kursi yang paling pojok, lumayan agak sepi. Itu yang hoseok mau.

"Kenapa kau mundur?" Nada dingin itu membuat nyali Gyeong menjadi ciut.

"A-aku tadinya ingin m-meminta bantuan mu untuk mengerjakan semua tugasku. A-agar aku mendapat nilai bagus" Hoseok mendelik tajam.

"Bukankah kau tau? Nilaiku saja semakin hari semakin turun. Dan kau memintaku untuk membantumu? Apa kau bercanda?" Gyeong menggeleng keras.

"Aniyo. Aku tau nilai mu sangat bagus bahkan kau selalu juara kelas saat di bangku TK bukan?" Hoseok mengernyit bingung.

"Dari mana kau tau?" Gyeong mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan memberikannya pada hoseok.

"Kau ingat kain ini kan?" Hoseok berfikir sejenak.

Flashback on

Anak anak TK tengah olahraga berlari. Seorang siswi terlihat kelelahan berlari dan berakhir jauh.

Brukk!

"Awwss" Yeoja mungil itu menangis saat lututnya terluka.

"Hiks... Eomma young young luka eomma hiks" Namja mungil yang tidak tega melihat gadis itu menangis pun segera berlari dan menghampirinya.

"Kenapa menangis?" Yeoja mungil itu mendongkak. Menatap nanar namja di hadapannya.

"Kaki young young luka bagaimana? Nanti kalau eomma marah bagaimana? Nanti kalau young young di suntik bagaimana?" Hoseok si mungil itu tampak bingung karena di serbu beberapa pertanyaan.

"Kalau bertanya satu satu dong! Kan aku bingung harus jawab yang mana? Kamu juga kenapa malah menangis?! Cuma merah saja lutut kamu menangis. Bagaimana jika keluar darah banyak?!" Yeoja itu tidak terima di ejek seperti itu. Ia pun bangkit dan mendorong namja mungil yang tengah mengoceh itu.

"Kenapa selalu aku yang salah?! Kamu harusnya bantuin! Kamu tidak tau betapa marah besarnya eomma saat ada luka sedikit di tubuhku! Itu saja aku akan di hukum!" Hoseok memanyunkan bibirnya dan mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Hoseok berjongkok, mengikatkan kain itu pada lutut siswi mungil yang terjatuh tadi.

"Pakai ini saja. Aku yakin eomma mu tidak akan tau. Dan jangan cengeng kau jelek jika menangis young young"

Flashback off

"MWO?! J-jadi k-kau si young young yang cengeng itu?!" Gyeong mengangguk ragu, pasalnya tadi hoseok mengasarinya.

"Astaga masih sama saja kau sampai sekarang. Senang sekali membuang buang waktu ku" Seketika senyuman Gyeong luntur. Lengkungan itu menghilang menjadi garis lurus pada sudut bibirnya.

"Seok-ah, kau sama sekali tidak merindukanku? Kau sama sekali tidak berubah bahkan sangat keras kepala" hoseok menatap tajam Gyeong.

"Aku memang selalu mendapat nilai sempurna saat TK. Mungkin kebodohan ku sekarang akibat terlalu banyak tekanan" Gyeong menggeleng kuat.

"Aniyo! Aku melihat semuanya! Aku melihatnya Seok!!" Hoseok terdiam.

"Aku melihat semuanya! Aku melihat saat Joon Woo menukar jawabannya dengan kertas mu secara paksa! Seharusnya itu nilaimu! Dan bukan nilainya hoseok!"

"Aku akan membantumu untuk mengungkapkan yang sebenarnya pada pihak sekolah. Kita lakukan bersama sama ya?" Hoseok diam kemudian mengangguk ragu.

°°°

Jungkook menatap yoongi yang sedari tadi mengabaikannya. Jungkook merasa bersalah karena telah merebut semuanya dari yoongi.

"Yoon?" Yang di panggil menoleh, kemudian kembali mengacuhkan.

"Kau ingat saat dulu kau menangis karena aku akan pindah rumah?" Seketika yoongi mematung sejenak. "Dulu aku sempat kehilangan gelang itu. Dan aku sampai menangis Yoon. Aku menangis karena telah lalai menjaga gelang itu, eomma dan appa saja sampai memarahiku karena bodoh dalam menjaga barang kenangan" Yoongi semakin terdiam.

"Dulu kita selalu main bersama kan Yoon? Bahkan dulu seokjin Hyung sampai tidak mau kau jauh darinya. Seokjin Hyung dulu tidak mengizinkanmu jatuh dalam pangkuan orang lain selain dirinya. Termasuk eomma dan appamu" Yoongi melirik Jungkook. Yang di lirik tersenyum manis dengan tangan yang sudah merangkul pundak yoongi.

"J-jadi, kau. K-kau lah yang selama ini kucari? Dan kau lah yang selama ini aku tunggu tunggu selama 12 tahun? Kau? Jeykey! Kau jeykey si jago silat?!" Yoongi berdiri dan melompat girang.

Sedangkan Jungkook hanya tersenyum dengan sikap yoongi yang sekarang layaknya anak kecil.

"JIN HYUNG!!! JEYKEY YOON KEMBALI!!!" Jungkook tertawa melihat yoongi yang berteriak seperti orang kesurupan.

TBC

00.53 || MYG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang