Sacrifice

28 9 7
                                    

[Cerita diikutsertakan di Seven Surprises Contest yang diselenggarakan oleh WattpadFanficID]

prompt: "Ketika sekolahmu diserang sekumpulan zombi, naas seorang yang sangat kamu sukai menjadi salah satu yang terkena gigitan zombi tersebut."

Nam Seungmin (BIC) & OC ─ Sacrifice

Nam Seungmin (BIC) & OC ─ Sacrifice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──

Langkah kaki para siswa bersahutan di koridor sekolah pagi ini. Mereka saling berbincang satu sama lain dengan senyuman terukir di setiap wajah yang ada.

Calila berjalan di antara para siswa, ia melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa, membuat dirinya menabrakkan diri pada orang-orang sesekali. Pasalnya, dalam beberapa menit lagi kelas yang hendak ia masuki akan memulai jam pelajaran. Sebagai murid teladan, mana mungkin ia terlambat.

Sosok lelaki yang tengah berjalan terlalu santai di depan koridor membuat Calila merasa familiar. Ia menghampiri si pemuda, kemudian menepuk pelan punggungnya. Lelaki tersebut menengok ke belakang, lalu dia menyapa, "Yo."

Calila menggelengkan kepala, "Bic, sudah jam berapa ini? Kau tahu, kan, kalau sebentar lagi kelas kimia akan segera dimulai!" tegurnya.

Lelaki yang disebut Bic itu terkekeh seraya menyeringai memperlihatkan deretan giginya. Ia menghela napas, "Aku tidak suka kimia, kenapa harus ada mata pelajaran semacam itu di dunia, sih?" keluhnya.

Dalam diam, Calila tersenyum gemas, "Tidak suka kimia bukan berarti kau harus melewatkan pelajaran. Ayo!" Gadis berambut pendek itu menarik lengan seragam milik Bic, menyeretnya sampai mereka memasuki kelas, sementara yang diseret hanya pasrah mengikuti alur.

──

Kelas berlangsung dengan tenang. Seluruh murid mengerjakan tugas soal yang diberikan guru tanpa menimbulkan suara. Terkecuali Bic, yang kini malah memutar-mutar pulpen di lengannya dengan bosan.

Trak!

Sontak atensi yang tengah terfokus pada lembaran di meja masing-masing, menoleh ke arah lelaki yang sekarang menatap mereka canggung. Bic menjatuhkan pulpennya. Segera, dia mengambil pulpen itu kembali kemudian berpura-pura tidak mengetahui apa yang baru saja terjadi.

"Memalukan...." Dirinya membatin seraya memalingkan wajah─menatap dinding.

Brak!

Sekali lagi bunyi gaduh membuat yang lain menatap Bic dengan raut wajah kesal. Calila ikut melemparkan sorot mata tajam. Namun kali ini Bic menggeleng cepat menyangkal dugaan mereka, suara itu bukan berasal darinya.

Seseorang mendengus, "Bic, tolong diamlah, kami sedang serius mengerjakan tugas di sini." Itu temannya, Seongjun.

"Kubilang, itu bukan aku!"

Sacrifice, nam seungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang