"Pembunuhan itu... bukan kau, kan?"
Dalam ragu pun penuh rasa takut aku bertanya. Min Yoongi menatapku lama dengan matanya yang fokus pada mataku.
Di atas sofa panjang, aku berada dalam pelukannya, ia memelukku hangat. Tapi begitu melihat tatapannya, pelukan itu menimbulkan rasa ketidaknyamanan.
"Kau, barusan menuduhku?"
"Ti-tidak, a-aku hanya—,"
"Kau menuduhku." Potongnya lirih dengan wajah murung, tersirat penuh kepedihan disana, meski bohong.
Aku menggeleng kuat dan menangkup wajahnya, menatapnya halus untuk menyakinkan dirinya bahwa aku tidak menuduhnya.
"Aku tidak menuduhmu. Hanya saja kau tidak ada waktu itu."
"Kau tidak melihatku? Aku melihatmu tepat berada di samping pohon berdekatan dengan Yumi."
Dan dari situlah, aku percaya padanya.