five

7.9K 735 91
                                    


|Saya di depan kampus kamu

Hah?

Jake ngeblank melihat pesan dari nomor yang sudah sekitar satu minggu ia simpan itu.

Dengan cepat membersihkan bukunya dan berlalu keluar dari kelas yang sudah kosong itu.

Melewati koridor yang sudah sepi itu Jake terus berlari takut aja gitu calon papa gulanya ada yang ngeliat kan bahaya.

Sebenarnya ini sudah lewat waktu pulangnya namun karena Jake itu anak ambis jadi dia tinggal dulu untuk membaca soalnya kalo udah di rumah udah males buka buku.ya nggak sih

Jake menunduk mengatur nafasnya begitu sampai di depan gerbang mengedarkan pandangannya dan matanya terhenti di sebuah mobil hitam berkilau dengan sosok yang sangat ia hafal sedang bersender di sana.

Memperhatikan ke kanan dan ke kiri jalan sebelum menyebrang menghampiri sosok itu.

"Om"sapanya begitu sampai di hadapan sosok itu, heesung.

Heesung membuka kacamata hitam yang ia kenakan dan menatap Jake dari atas ke bawah.

"Kamu ada kelas tambahan"

"A~enggak cuman tadi tinggal dulu sebentar"kok heesung tau jadwalnya.

"Kamu udah makan?"Jake menggeleng.

"Kamu nggak tau ini udah jam berapa"heesung berucap sedikit mengomel.

"Emang udah jam berapa?"Jake bertanya dengan kepala yang dimiringkan berpikir.

"Jam lima"Jake terdiam.kelasnya berakhir pukul dua siang dan sekarang sudah pukul lima sore itu artinya ia membaca selama tiga jam.

Wow nggak tuh.

"Yaudah kita makan dulu"Jake mengganguk mengikuti heesung untuk masuk ke dalam mobil.namun sebuah suara yang begitu ia hafal menghentikannya.

"JAKE!!"

Jake menoleh melihat ke arah sumber suara dimana disana terdapat Jay yang sedang berboncengan dengan jungwoon.mengangkat dagunya seolah bertanya 'kenapa' namun Jay hanya memberikan sebuah seringaian jahil yang besar sambil menunjuk ke arahnya.

Jake memutar bola matanya malas.memilih membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya namun sebelum itu ia sempatkan untuk memberikan jari tengahnya pada jaymet itu.

























...

"Kamu mau makan apa?"Jake terlihat berpikir dengan tangan yang ia letakkan di dagunya.hal itu sudah menjadi kebiasaan nya setiap berpikir.ya kan

"Em~...pizza!"Jake menatap heesung dan dibalas dengan anggukan.

Setelah itu heesung melajukan mobilnya menuju restoran pizza yang dekat dengan mereka.

Heesung menatap ke spion yang ada di dalam mobil.

Shit

Memacu mobilnya dengan kecepatan yang lebih tinggi.kemudian menatap Jake yang asik dengan pemandangan di luar jendela itu.

"Jake"Jake berbalik dan menjawab

"Ya?"

"Bisa kau tutup jendela itu,om sedikit kedinginan"

"Oh ok!"Jake mengikuti perintah heesung untuk menutup jendela yang berada di sampingnya.sedangkan heesung kini tersenyum padanya.

"Terimakasih"Jake balas tersenyum padanya dan membalas dengan.

"Tak masalah"

"Bagaimana jika kita makan di rumah om saja, sepertinya hari ini ibu om pulang ke rumah"Jake menatap heesung sambil berfikir.mungkin tak apa lagian sekarang masih sore bukan.

Jake mengganguk dan hal itu membuat heesung tersenyum dan menambah laju kendaraannya.

"Boleh!"

Memperhatikan mobil hitam yang masih berada di belakang mobilnya heesung berdecih.memilih menyalakan radio dalam mobil dengan volume tinggi heesung kembali menatap Jake.

Mengambil pulpen yang kebetulan ada di kantongnya heesung dengan sengaja menjatuhkan nya.yang mana hal itu mengalihkan perhatian Jake dari jalan raya di depan sana.

"Oh astaga,bisa tolong ambilkan itu Jake!?"Jake mengganguk menunduk untuk mengambil pulpen itu.

Sedangkan heesung dengan cepat mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan nya ke mobil yang sepertinya mengikuti mereka itu.

Dor

Pengganggu

Heesung berucap dalam batinnya kemudian dengan cepat melempar senjata api itu ke jok belakang.

Heesung tersenyum begitu Jake kembali menegakan badannya dan memberikannya pulpen yang tadi ia jatuhkan.dengan sengaja

"Terimakasih"Jake mengganguk dan selanjutnya mereka kembali berkendara menuju ke kediaman Lee Heesung.

Entah bagaimana nasib mobil yang mengikuti mereka.

Dan dalam diam heesung mengumpat saat menyadari dirinya yang memanggil diri sendiri dengan sebutan om.fuck













...

Jake berdecak kagum begitu mobil mereka melewati gerbang besar itu.

"Ini rumah om!?"heesung mengganguk dan Jake menganga tak percaya akan hal itu.

Nggak salah pilih sih emang.

Rumah atau bisa kita sebut mansion itu terlihat bersinar karena lampu lampu yang sudah menyala itu.langit juga sudah terlihat gelap dan hal itu menambah keglowingan mansion tersebut.

"Ayo turun"Jake mengganguk membuka pintu mobil dan melangkah keluar.heesung menarik Jake mendekat dan merangkul pinggang anak itu.

Sedangkan Jake sedikit kegelian karena hal itu.tapi nggak papa yang penting dia masih tersegel.anjay

Pintu besar itu terbuka dan Jake kambali terkagum melihat interior yang di dominasi warna hitam abu-abu dan merah itu.

"Wah keren banget"heesung terkekeh mengelus pinggang Jake untuk menyalurkan rasa gemasnya.

"Yuk kita makan"Jake mengganguk mengikuti kemana ia di bawa oleh heesung.sampai ia teringat akan satu hal.

"Ibu om mana?"heesung tersentak astaga ia lupa tentang itu.padahal ia mengatakan hal itu hanya untuk sekedar alibi tadi agar ia bisa membawa Jake ke rumahnya.lari dari penguntit tadi.

"A-ah itu sepertinya ibu om belum pulang,kita makan duluan aja nggak papa kok"heesung berucap sambil menggaruk kepalanya yang tidak ngatal.

Jake mengganguk sambil berucap 'ooh' yang panjang.

"Yaudah gapapa"heesung mengganguk dan kembali membawa Jake menuju dapur.

"Kamu pengen makan apa,biar saya yang masak"Jake menatap heesung yang membanggakan dirinya dengan polos.

"Emang om bisa masak"

"Bisalah!"Jake mengganguk sambil memanyunkan bibirnya memikirkan menu apa yang enak untuk dimakan sore hari ini.

"Nasi goreng!"Jake berucap antusias sedangkan heesung tersenyum gemas.dengan tangan yang membentuk pose ok heesung berkata tak kalah semangat.

"Ok!"


























Kayaknya heesung harus mulai terbiasa memanggil dirinya om.

















Maafkan author ya om
Hahay

Sugar Daddy [HeeJake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang