01 || Accidentally

5 2 0
                                    

"Minggu depan jangan sampai telat lagi, ini terakhir kalinya lo boleh bayar telat."

Emelly diam. Memandang punggung dua laki-laki yang baru saja pergi dari kontraknya. Ia diam dengan napas tercekat, kedua tangannya mengepal kuat, jantung berdetak tidak normal.

Ayah dan ibunya pergi dengan meninggalkan hutang yang begitu banyak. Setiap hari selalu ada petugas datang untuk menagih hutang-hutang itu. Semua aset yang Emelly miliki sudah habis terjual namun masih saja belum cukup untuk menutupi hutang keluarganya.

Emelly merasa hancur karena harus mengubur semua impian yang sudah dirinya rancang sejak lama. Emelly berhenti kuliah dan memilih bekerja supaya bisa melunasi hutang keluarganya.

Sudah 2 tahun ini hidupnya sangat berantakan.










Ting!










Caca: Cafe buka lebih awal jangan sampai telat

Emelly : Iya

Melirik jam yang diatas kamarnya Emelly menghela napas panjang. Masih ada 1 jam lagi sebelum dirinya pergi ke cafe. Ia berjalan menuju dapur untuk membuat mie rebus. Sejak pagi dirinya belum sempat sarapan dan hanya itu yang tersisa di lemari.

Baru hendak menyuapkan makannya Emelly mendengar keributan dari luar kamar kostnya. Semakin di diamkan keributan itu terdengar semakin ramai. Emelly bangkit mengitip dari jendela.

Namun dirinya tidak dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi. Emelly memutuskan untuk melihat langsung diluar. Ada satu laki-laki yang sedang diseret warga.

"Dia kenapa Bu?", Tanya Emelly penasaran.

"Cowok mesum itu neng tadi rame-rame grebek kamar si Bella eh ternyata lagi enak-enak sama tuh cowok."

"Bela siapa?"

"Yang rambut pirang itu loh neng"

Emelly sebenarnya tidak tahu siapa bela yang dimaksud namun dirinya enggan membahas soal itu lebih lanjut. Emelly langsung pamit kembali ke dalam kostnya dan bersiap untuk berangkat kerja

Emelly bekerja sebagai kasir di salah satu cafe yang ada di pusat kota. Sudah 6 bulan dirinya bekerja disini. Sebelumnya Emelly bekerja serabutan dengan gaji yang memprihatinkan.


"Mba saya pesan espressonya dua, cafe latte es satu, sama macchiatonya satu."

"Baik kak. Saya konfirmasi ulang pesanannya espresso dua, cafe latte es satu dan macchiatonya satu. Ada tambahan lain kak?"

"Udah itu aja"

"Baik, totalnya 105.000. mohon ditunggu pesanannya ya kak."

Hari ini cafe ramai sekali Emelly bahkan tidak bisa istirahat untuk makan siang. Sekarang sudah pukul setengah 3 masih ada setengah jam lagi sebelum pergantian shift tapi rasanya perut Emelly sudah tidak tahan.

"Lo kenapa sih? Diare?"

"Enggak ih", Emelly mengembuskan napas panjang "Aku cuma belum makan aja dari tadi."

"Lah Lo nggak sarapan?!"

Emelly menggeleng.

"Kenapa?"

HydrangeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang