"tidak ada kata terlambat untuk berubah ,orang² sering bilang jika orang suci punya masalalu maka pendosa juga berhak memiliki masa depan",ucap papa kepada layla dibalik tirai tirai jendela yang berayun sebab ditiup angin, mamapun hanya terdiam membisu duduk di sofa, sambil merangkul ke dua adik layla yang mungil dan mendengar papa bicara.
layla majnun nama yang 16 tahun silam diberikan oleh papa karna terhanyut akan kisah masyhur layla dan qois
entah sebab apa setelah bayi mungil lahir papa langsung memberi nama layla majnun .papa melanjutkan pembicaraannya "papa punya teman namanya buya hazim arrasyid beliau tamatan al azhar beliau punya pondok pesantren di sumatra barat ,cukup besar dan santrinya banyak, nama pondoknya pondok pesantren al hasanah besok akan papa antar kamu kesana"
"tapi pa" ,sahut layla setelah mendengar pembicaraan papanya sambil menangis" layla memang agal sedikit canggung sebab bagaimana jadinya jika seorang layla yang luar biasa bobroknya ,nakalnya disekolahkan di pesantren ,
hati dan fikiran layla tak bisa menyatu baru seminggu yang lalu layla dan 3 sahabatnya merencanakan untuk mengikuti tes masuk sma faforit di kota mereka , namun karna mendengar usulan papa layla jadi bingung .
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary cinta layla
Teen Fictioncerita hanya fiktif belaka ,mohon maaf jika terdapat kesamaan tempat ,nama dan pemeran ,cerita murni dari pemikiran penulis tidak terdapat cimplakan dan tiruan🙏