Rena yang sudah membersihkan diri sekarang lagi merenung, berfikir sudah sampai mana alur ceritanya berjalan dan bagaimana di akan bersikap nanti dan banyak lagi.
Setelah beberapa jam berfikir sekarang dia dilanda kobosenan karena disini tidak ada ponsel untuk dia mainkan.
'ck..gini amat sih nasib gue ya Allah gada hp ya meskipun gada yang cht tapi rasanya bosen kalo ga ada hp, apa gue jalan-jalan keluar ya sekalian rileks in pikiran gue' bayinya tersenyum tidak jelas.
Rena berjalan keluar kamar dan menuruni tangga dan melihat lihat sekitar 'sepi' satu kata itu yang menggambarkan tempat ini sangat sepi.
' sepi sekali gada penjagaan sama sekali sungguh malang sekali nasibmu Vania high.. tenang saja aku akan membuat hidup mu berwarna karena sekarang tubuhmu lah yang ku tempati' batinnya bertekad kuat untuk membuat hidup Vania lebih berwarna dan tidak akan lagi ngemis kasih sayang karena Rena tidak mau berakhir sadis.
Setelah berjalan tidak terlalu lama dia menemukan taman kecil yang terlihat sangat terawat, dan dia melihat seseorang pelayang yang sedang menyiram tanaman seseorang kayak Elly pelayan tadi.
"Lili" dengan lantang Rena teriak memanggilnya.
Elly yang sedang menyiram tanaman berada ada teriak dia menengok dan melihat siapa yang berteriak memanggil seseorang, yakan nama yang diteriakkan bukan namanya jadi dia tidak merasa dia nengok karena penasaran aja kan disini hanya ada dirinya dan nonanya.
Saat dia menengok mendapatkan nonanya yang berdiri tidak jauh darinya.
" Nona manggil siapa?" Ucapnya menghampiri nonanya itu.
" Ya memanggilmu lah siapa lagi disini hanya ada kita berdua" kata Rena memutar matanya.
" Tapi nama Nubi itu Elly Nona" jawab Elly menunduk
" Suka hatilah" jawab Rena Elly masih terus menunduk.
" Kau tak perlu bersikap formal kepadaku dan jangan menunduk atau kau mau ku hukum" lanjut Rena melihat Elly yang masi menunduk.
Elly yang mendengar langsung mendongak melihat nonanya.
" Tapi nona.." ucap Elly terpotong.
" Panggil aku Nia jangan nona"ucap Rena
" Tapi saya ga pantas..." Ucap Elly yang terpotong lagi oleh Rena
" Kau pantas karena kita teman jadi jangan bersikap gitu padaku aku menganggapmu temanku ngerti?" Ucap Rena dengan menekan kata menganggapmu temanku.
Elly yang mendengar kata nonya itu menatap terharu dan tak dapat ditahan lagi air mata Elly keluar, dia ngerasa sangat beruntung memiliki nona yang sangat baik padanya bahkan dia dianggap teman sama nonanya astaga dia ga bisa berkata kata lagi.
" Terimakasih non..."
" Eeit kan Sudah aku katakan jangan memanggilku dengan sebutan nona aku lebih suka kau memanggilku Nia" ucapnya memotong Elly dengan menekan Nia
Rena sekarang ditubuh Vania tapi dia lebih nyaman dengan panggilan Nia jadi meminta Elly untuk memanggil nya Nia.
" Iya Nia" kata Elly tersenyum lembut pada Rena atau Nia? Oke kita panggil Rena Nia ya!.
**°**Sekarang Nia sedang makan bersama Elly ditempat meja makan yang ada di istananya bisa dibilang setiap istana itu lengkap ada dapurnya ada ruang tamunya jadi tidak perlu ke istana utama kalo lapar.
" Makanlah kau kurus sekali" kata Nia menambahkan makanan ke tempat makan Elly .
" Lebih baik kamu mengaca Nia" ucap Elly menatap Nia dengan sinis.
Ya mereka sekarang menjadi seperti Adek kakak, Elly lebih suka sikap nonanya yang kayak gini seperti bebas dulu nonanya sangat ingin kasih sayang keluarganya dia seperti lupa cara membahagiakan dirinya sendiri tapi sekarang Elly bisa lihat bahwa nonanya sekarang lebih hidup dan sikapnya juga berubah.
" Aku ga sekurus kamu lili" ucap Nia memelotot menatap Elly dan dibalas dengan decakan pinggang oleh Elly yang membuat nyali Nia menciut. Elly kalo marah kayak emak-emak kata Nia.
" Sudahlah sekarang kamu mending kekamar istirahat" suruh Elly pada Nia yang pasti ditolak Nia
" Ga mau sini gue bantu" ucap Nia melenggang pergi ke tempat pencuci piring atau wastafel dengan membawa piringnya sendiri dan disusul Elly yang juga membawa piringnya sendiri.
**°***
Setelah selesai dengan perdebatan kecil tadi sekarang Nia dan Elly berada di kamar Nia yang pasti karena paksaan ya." Ayolah lili tidur dikamar gue, gue ga mau sendirian" gitulah kata yang diucapkan Nia untuk membujuk Elly agar mau menemaninya tidur.
Diantara mereka ga ada yang membuka suara jadi dikamar itu hening ga ada yang bersuara mereka menatap langit kamar dan fokus pada pikiran masing-masing.
Setelah sekian lama berfikir Nia membuka suara.
" Li gue punya harta ga sih?" Ucap Nia dengan mata masih menatap langit kamar, btw Elly dah sedikit ngerti yang diomongin Nia yak.
Elly yang ditanyak mengalihkan perhatiannya dari atap ke Nia
" Punya, harta peninggalan duchess dulu duches menyimpan hartanya untuk anda anak perempuan yang terakhir kalinya di lahirkan karena beliau sudah tau resikonya makanya beliau menyimpan uangnya dan dititipkan ke ibuku dulu untuk menjaganya dan sekarang jika kamu mau menggunakannya tinggal ke bawah istana ini, kata ibuku harta duchess disimpen dibawah istana ini dan kuncinya ada di kotak laci anda" ucap Elly menjelaskan
" Dimana gue mau lihat, tapi emng boleh?" tanyanya ragu
"Boleh kan kamu anaknya" jawab Elly menyakinkan.
" Besok aja deh, sekarang mending kita tidur orang cantik ga boleh begadang" kata Nia melihat Elly mau beranjak dari tempat tidur.
Elly yang mendengar perkataan Nia mengurungkan niatnya untuk mengambil kotak dan menyelimuti sebagian tubuhnya dan menyusul Nia ke alam mimpi.
***°***
see you, jangan lupa tinggalkan jejak yak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Abandoned Princess Antagonist
FantasyLaurena Anderson atau Rena tiba-tiba bangun ditempat yang sangat asing baginya dengan wajah yang berbeda. Dia bangun di dunia novel yang dia baca, menjadi putri Duke yang tak pernah dianggap dan seorang antagonis. Gimana kehidupan di novel berjalan...