2....

0 1 0
                                    


...........

"Eh lo kok tau arah rumah gue?? Kan gue belum bilang arah arahnya?" Dari sepulang tadi memang Naya merasa aneh. Kenapa bisa Vano mengetahui arah jalan ke rumahnya.

Dari raut wajahnya Vano seperti gelagapan. Ia bingung harus jawab apa. Sebenarnya dari awal dia suka dengan Naya, ia selalu diam diam mengikuti Naya saat pulang. Jadi Vano sudah hafal arah jalan ke rumah Naya. Saat ini Vano mencoba untuk mencari jawaban yang pas. Tidak mungkin ia memberitahu sebenarnya.

"Gue sering lewat jalan sini. Soalnya arah ke tempat tongkrongan biasa gue. Terus pas kemarin ngga sengaja ngeliat lo di depan rumah lo" alibi Vano. Naya pun mengangguk saja, cukup logis jawaban Vano

........................................................

"Makasih. Ohh ya spaghetiinya bawa pulang aja. Gue ngga suka keju. Gue masuk dulu ya. Bye" Naya pun segera masuk ke dalam rumahnya. Dan Vano masih diam seribu diam. Ingin sekali dia marah. Tapi ngga ada sebabnya juga kan? Lagian Vano juga tidak tahu jika Naya tidak suka dengan keju.

"Sabar van sabar. Untung gue sayang sama lo Nay. Kalo ngga udah gue bejek bejek lo ye. Susah bener dah buat ngeluluhin hati lo. Gue kudu sabar tiap hari buat ngeladeni sifat Naya. Hufftt"

...............................................

Setelah 1 jam Aira beberes dan mandi. Ia sekarang menuju ke meja belajarnya. Hendak mengerjakan tugas fisika yang tadi diberikan oleh bu eni. Tapi...

"Eh kok ngga ada buku fisika gue? Duhh mati gue. Salah Bu eni lagi" ia terus mengotak atik tasnya namun tidak ia temukan buku fisika miliknya. Ia pun mengingat ingat terakhir menempatkan nya dimana.

"Pasti ketinggalan di loker. Anjirr" Naya segera mengambil handphonenya. Dia baru ingat, kan malam ini ada acara OSIS di sekolahnya. Naya dengan cekatan ia mencari nama Vinno di grup kelasnya.

Kan Vinno ketua osis pastinya dia ikut acara tersebut

Vinno

Vin, gue Naya.
Lo masih di sekolah kan?

Setelah mengirim pesan melalu WA kepada Vinno. Naya kebingungan bagaimana nasib nya besok jika bukunya tidak di temukan. Bukan soal buku yang ia khawatirkan,namun hukuman dari Bu eni. Karna dulu semester satu ia pernah lupa membawa buku fisika, jadinya ia dihukum menulis 50 lembar permintaan maaf di folio bergaris. Dari situ Naya kapok dan ia tidak pernah kelupaan untuk membawa buku fisika.

Ting

Vinno

Hm

"Anjirr singkat bener dah"

Boleh minta tolong ngga?
Buku fisika gue ketinggalan di loker nomer 25. Salah ada tugas fisika lagi. Kalo ngga dikerjain mampus gue.

?

Tolong ambilin ya
Minta tolong bawain besok pagi pagi kalo bisa sebelum pak Tarno Dateng.
Biar sempet gue kerjain di sekolah besok

Ok

Makasih Vin

"Huftt... akhirnya. Lega gue. Lanjut ngerjain tugas yang lain nya" Naya pun mengerjakan tugas tugas lainnya.

................................

Malam ini ada acara diklat osis untuk angkatan ke 4 dan 5. Dan tentu ada Vinno sebagai ketua osis angkatan 4. Kali ini semua anggota osis dan calon osis berada di aula untuk pembukaan terlebih dahulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAYARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang