Disebuah kamar tidur kecil yang temaram, nampak seorang anak 11 tahun duduk di atas kursi menghadap sebuah meja lusuh di pojok kamar.
"Huff... huff..."
Aku mendengar sendiri setiap tarikan nafasku.
Setiap detik..., tarikan nafasku terasa semakin berat.Entah mengapa detak jantungku berdetak lebih keras dan lebih cepat dari biasanya.
Aku sempat mengelap keningku yang dibasahi keringat dingin dengan lengan baju tidurku yang sudah lusuh.Aku takut...
Tapi aku harus memastikan semuanya malam ini...
Klik...
Ku tekan tombol lampu duduk di atas meja dihadapanku. Sinarnya langsung memberi cahaya pada secarik kertas lusuh dihadapanku.Aku dapat merasakan dingin angin malam yang menerobos perlahan dari sela - sela papan kamar yang sudah lapuk dan berlubang.
Krek... Krek...
Bunyi atap rumah yang tertiup angin semakin membuat suasana hatiku semakin tak menentu.Tangan kananku agak gemetar memegang bolpoin.
"Aaa... "
"Aku harus memeriksa kamar ini sekali lagi..."Aku beranjak dari kursi yang ku duduki...
Aku harus memastikan semuanya terkunci dari dalam.Aku memeriksa jendela kamarku.
Terkunci rapat, ku pastikan kuncinya terkait dengan baik.Aku sempat mengintip sekilas ke balik kaca jendela kamar.
Gelap...
Hanya bayangan pohon yang ku lihat, seakan menari di bawah sinar bulan purnama.Aku lalu memeriksa pintu kamar.
Ku periska pegangan pintunya...
"Klik klik..."
Terkunci...
Ku biarkan anak kunci tetap tertancap pada gagang pintu.Baiklah aman...
Hanya aku yang ada di dalam kamar.
Sendiri...Aku sempat terdiam sejenak ...
Menatap jam dinding yang menunjukkan jam 9.05 malam."Huff..."
Aku menarik nafas panjang dan bergegas kembali ke meja lusuh di pojok ruangan.Dengan perlahan, tangan kananku mulai menulis di atas kertas.
Huruf demi huruf...Hi... Aku Indra...
Kemudian aku terdiam sesaat...
Entah mengapa aku menulis kata itu?Suasana tiba - tiba terasa menjadi sangat sunyi tanpa suara.
Hening...
Beberapa saat berlalu...Aku tidak tahu apa lagi yang harus ku tulis.
Bolpoin terlepas begitu saja dari tanganku.. Bergulir, berhenti setelah terhalang gelas air minumku.
Kepalaku tiba - tiba terasa berat.
Ku letakkan di atas meja, ditopang kedua tanganku yang menyilang.
Aku sangat lelah...
Lapar....Kembali terlintas bagaimana ayah memukul ibu siang tadi.
Sampai akhirnya ibu pergi...
Dan ayah yang setengah mabuk itu juga pergi ...Entah mereka akan kembali atau tidak...
Aku tidak perduli...
Aku tidak menyukai kedua orang tuaku...
Mereka sama sekali tidak memikirkan aku...
Mencintaiku?
Kurasa mustahil ...Lalu semuanya menjadi gelap...
..."Emh..."
Perlahan aku terbangun dari tidurku...
Menggeliat meregangkan otot ku yang agak kaku.Dengan pandangan agak kabur aku melirik jam dinding di kamarku.
Jam 1 malam...
Aku sedikit mengucek kedua mata perlahan dengan tangan kanan.Tiba - tiba
Tangan kananku terantuk sebuah benda di atas meja."Apa ini...?"
Aku mengucek mataku sekali lagi
"Roti cokelat???"
Sebuah roti cokelat ada ditanganku.Rasa lapar yang melanda tak sempat membuatku berpikir jernih.
Segera ku buka bungkus pelastiknya lalu....
"Ammm... ammm... ammm..."
dengan agak rakus sebungkus roti coklat habis hanya dalam hitungan detik.Aku lalu segera mengambil cangkir air di atas mejaku...
Srups.....
Glek glek ..
Air putih membasahi kerongkonganku...Roti?
Aku baru tersadar...
Dari mana?Pandanganku tiba - tiba terarah pada pintu kamar.
Aku segera melompat bangun menuju pintu kamarku ..
"Krek krek..."
Ku tarik pegangan pintu kamarku...
Masih terkunci dari dalam ...
Tampak anak kunci masih menempel pada tepatnya.Jendela...
Aku lalu bergegas berlari ke jendela kamar...
Dan...
Masih terkunci dari dalam.Kertas...
Tulisan...
Aku segera berlari menuju meja tempat aku menulis sebelum ketiduran.Lalu...
Aku terdiam sesaat...
Menatap kertas lusuh di atas meja...Hi... Aku Indra....
Hi... Aku Uriel....
Dia....Quina...Aku seperti menahan nafas, membaca tulisan dihadapanku...
Ada yang menjawab pesanku...Tiba - tiba aku seperti kehilangan tenaga.
Aku terduduk dilantai kamar sambil menatap sekeliling kamar.Aku baru menyadari...
Mereka ada di sini...
Tapi dimana??
Aku tidak dapat melihat mereka.......
(Note: lama gak nulis... 😁😁)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anomali
FantasyAda yang bilang aku aneh, tidak seperti manusia pada umumnya. Banyak hal terjadi dalam hidupku, semua tidak ku mengerti. Sampai akhirnya aku bertemu dengan mereka. Ini anugerah ataukah kutukan dalam hidupku?