15

69.4K 8K 1.1K
                                    

Chapter lima belasss

Makasih buat yang masih dukung dan baca cerita aku, makin sayang deh

Oh iya, maaf ya kalau misalnya cerita ini belum terlalu menceritakan Samuel sama Cakra.

Soalnya, aku ga bakal bikin cerita Berni sama fajar, makanya aku tulis semua di sini <( ̄︶ ̄)>

Absen, pake warna favorite kalian dulu di sini 👉

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Pagi yang cerah dan Samuel harus melewati nya dengan menjadi babu Cakra.

"Hufftt!!" Samuel menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. Alia yang melihat anaknya itu, langsung bertanya kenapa Samuel seperti orang yang belum di kasih jatah 3 bulan.

"Kamu kenapa?" Tanya Alia sambil memperhatikan Samuel.

Samuel langsung mengangkat wajahnya menatap Mamanya itu.

"Ga pa-pah ma" Alia mengerutkan keningnya. Tak seperti biasanya Samuel seperti ini, apakah hari ini ada turun berkat di kamarnya?

"Samuel duluan ya"

Samuel Lalu mengambil tasnya dan keluar menuju bagasi motor.

Tiba-tiba pesan masuk ke dalam ponselnya.

Cakra : datang ke ruang OSIS

Samuel : iyaaa

Samuel mendengus kesal, lalu kemudian menjalankan motornya menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah, Samuel memarkirkan motornya dan langsung berjalan menuju ruangan OSIS.

"Kenapa?" Tanya Samuel begitu sampai di ruang OSIS.

Cakra yang sedang berada di dalam, langsung berjalan menuju Samuel dan memberikan lembaran-lembaran fotocopy an.

"Fotocopy 15 rangkap" Samuel mengangguk dan langsung pergi ke perpustakaan untuk mengcopy semua lembaran itu.







"Nih" Samuel menyerahkan lembar-lembar fotocopy itu kepada Cakra.

"Oke Lo boleh balik ke kelas" Samuel langsung pergi ke kelas.

Sesampainya di kelas, Berni dan Fajar duduk berjauhan.

"Ni anak berdua kenapa sih anjing" batin Samuel, dengan wajah malas Samuel berjalan menuju tempat duduknya, yaitu di samping Fajar.

"Lo berdua kalo ada masalah, mending cepat di selesaiin. Gue ga suka kalo situasinya kek gini" bisik Samuel pada fajar.

Namun, seakan tuli fajar tak menghiraukan ucapan Samuel. Samuel hampir saja menonjok sahabatnya itu.

Pelajaran pertama pun di mulai, Samuel benar-benar tidak mood sekarang.

Cakra : keruang OSIS cepetan!!

Salah Kirim [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang