Is he my first love?!

157 4 2
                                    

Dia kak Dhimas! Dhimas Rafael Rizkyansyah kelas 12-B no. Absen 14! Aku tau kan? Dulu aku sempet nyukain kak Dhimas tapi ya secret admirer gitu. Gimana nih? Minta maaf aja deh.

"Maaf ya kak, nggak sengaja lihat" kataku selembut mungkin.

"Iya gak papa dek, nama kamu siapa dek?" jawabnya. What?! Kak Dhimas nanyain namaku? GILA! Ok, keep calm Radissa.

"Radissa kak" jawabku malu-malu.

"Ok, aku Dhimas. Boleh minta no.HP gak dek?" tuh kak Dhimas malah bikin nge-fly deh ^^ yaudah aku kasih aja. Setelah emberi no telp. ku pada nya, HP ku berdering.

"Maaf kak, mau angkat telp dulu"  ujarku. Kak Dhimas tersenyum.

"Halo, ya? Iya deh. Masih banyak kok. Ok bye." kataku saat menelfon.

'Siapa dek? Kenapa?" tanya kak Dhimas. Ahh kak Dhimas perhatian sama aku :D

"Papa kok kak, katanya gabisa jemput. Yaudah ya kak, aku mau cari taksi dulu. Bye!" sahutku lalu berpamitan pada kak kece eh, kak Dhimas. Saat baru berjalan beberapa langkah, ada yang menarik tanganku. Aku berbalik badan dan melihat kak Dhimas menggenggam tanganku. aku bengng.

"Pulang sama aku ya dek.. Mau ya? Iya aja deh" katanya. Maksa banget deh kak Dhimas. Aku langsung ditarik diajak ke motornya. Aku terpaku.

"Ayo naik" ajak kak Dhimas.

"Beneran kak?" tanyaku.

"Ayooo" jawabnya. AKu mengambil heml yang ia pegang dan naik ke atas motornya.

****Love at first sight****

One Direction Basecamp, London, Inggris

"Ayolah Zayn! Temani aku ke Mall" rengekku pada Zayn.

"No Niall! Aku baru saja tiba dari jalan-jalan ku bersama Perrie! Aku capai" tolak Zayn. Mendengar jawaban Zayn aku cemberut dan memposisikan diriku menghadap televisi. Padahal kan aku hanya ingin membeli alat tulis dan beberapa buku untuk persiapan kuliahku esok hari.

"I am home!" teriak seseorang dari ruang tamu. Aku segera berjalan kesana dan menjumpai Liam yang sedang bermain handphone nya.

"Daddy, temani aku ke mall please" pintaku sambil memasang wajah 'melas' agar dia mau menemaniku.

"Ok, aku juga bosa di flat terus, tapi ganti bajumu dahulu!" jawab Liam. Yess!! Aku segera berjalan menuju kamarku untuk segera mengganti bajuku dari kaos tanpa lengan dan celana pendek menjadi kaos hitam polos dan celana jeans biru tua. Setekah itu aku turun kebawah.

"Lets go Li!" ajakku pada Liam. Dia segera berdiri dan masuk ke dalam mobil. Di mobil, aku tak menyetir karena  sudah ada sopir nya.

Arrived at St.James mall, London, Inggris

sampai di mall, aku segera turun dan berjalan ke arah toko buku. Rak pertama yang aku datangi adalah rak yang berisikan alat tulis. AKu mengambil beberapa pinsil, bolpoint, ct (Correction tape), penghapus, dan kotak pensil bergambar JB ._. Lalu aku berkeliling mencari buku bacaan yang bagus.

Di rak Novel, aku terpaku dengan buku Love at first sight. Ku ambil dan kubaca bagian belakang novel itu.

"Hmm.. cukup menarik" gumamku. Lalu memasukkan novel itu kedalam tas yang disediakan book store ini. 

"drrttt.. drttt" ponsel ku bergetar. Kulihat layarnya tertera "Liam calling" dan ku angkat telfon dari daddy.

"ya, dimana? Kasir 6? Ok, tapi aku lapar. Ke Starbucks? Ok bye" Liam mengajakku bertemu di kasir 6 lalu ke tarbuck untuk makan.

Aku berjalan menuju kasir 6 dengan langkah setngah berlari karena ada directioners sedikit. Sampai disana, aku tak menjumpai Liam, mungkin ia masih berputar-putar? Aku sgera membayar  dan berjalan ke starbuck, mungkin dady sudah disana? Mungkin.

****Love at first sight****

Green wood E-87, Citraland, Surabaya, Indonesia.

"Thanks kak" aku berterima kasih pada kak Dhimas lalu tersenyum.

"Any time dek" jawabnya sambil tersenyum, aku melting disitu. I am frozen and can't breathe~ lalu ia menjalankan kembali motornya dan berhenti di rumah depanku lalu masuk.TERNYATA ITU RUMAH KAK DHIMAS KAWAN! Ok, aku segera masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamarku. Mama dan papaku masih bekerja, dan aku sudah terbiasa dengan suasanan sepi setiap pulang sekolah. Alih-alih di rumah hanya ada aku dan Mbak Ratna, asistenku.

Tiba dikamar, aku segera menge-chek handphone dan mendapati 1 nomor tak dikenal mengirimiku sebuah pesan.

From: 0858xxxxxxxx

To: Me

Hy! Masih inget aku? Aku Dhimas xx

Aku tersenyum melihat sms itu dan membalasnya.

From: Me

To: 0858xxxxxxxx

Yup, see you later :D

Setelah membalas, aku segera meletakkan hanphone kumengganti baju seragamku dengan crop tee putih bergambar bendera England dan hot pants coklat muda. Rambutku yang awalnya aku ikat satu kuncir kuda aku urai dan aku sisir lalu dijepit dengan jepitan mustache. Merasa kelaparan, aku turun ke lantai 1 dan mencari makanan di meja.

"dek, makanan ada di lemari. Hari ini cuman ada takoyaki ya" teriak mbak Ratna dari tempat cuci piring.

"Iya, gak papa mbak" jawabku sambil mengambil piring dan meletakkan 6 buah takoyaki di atasnya. 

Tau takoyaki gak? Makanan dari jepang itu lho, tepung isi gurita. Masih gatau? Search di google deh

Setelah mengambil makanan, aku mengambil segelas orange juice dan duduk di meja makan. Saat makan, aku terngat kak Dhimas. Lagi apa ia? Sudah makan kah? Huss ngapain ini mikirin kak Dhimas?, pikirku. Akhirnya aku melanjutkan makanku.

****Love at first sight****

Starbuck St. James mall, London, Inggris

Aku melihat Liam berada di sudut cafe ini dan lalu mengahmpirinya.

"Sudah lama?" tanyaku pada Liam.

"Nggak, baru 10 ,menit-an" jawabnya sambil memeriksa belanjaannya.

"Kau mau pesan apa?" tanyaku.

"Marble pound cake dan minumannya sepertimu" jawabnya masih dengan kegiatan yang sama.

"Okay, tunggu sebentar" ujarku lalu ke tempat pemesanan (?) dan memesan 2 vanilla spice latte, 1 marble pound cake, 1 double chocolate brownie, and 1 chocolate chunk cookie. Setelah membayar, aku kembali ke tempat duduk ku.

"ini makanan mu" ujarku seraya memberikan pesanannya tadi dan sisanya untukku. Liam menerimanya dan berkonsentrasi lagi, namun kini dengan handphone-nya. 

"Kau beli apa disana Liam?" tanyaku membuka percakapan. Liam menoleh padaku dan meletakkan handphone-nya.

"Ya, alat tulis, buku tulis, dan komik" jawabnya seraya membongkar belanjaannya. "Kau?" lanjut Liam.

"sama sepertimu hanya saja aku tak membeli komik, namun novel" jawabku sambil cengengesan. Liam tersentak.

"Sejak kapan kau menyukai novel?" tanya Liam. Dia terlihat sangat kaget seperti ada kabar yang sangat heboh.

"Sejak di toko buku" jawabku sambil mengambil makanan ku lalu kumasukkan ke dalam mulutku.

"Apa yang membuat mu tertarik pada novel yang sangat lucky itu?" tanya Liam. Masih dengan ekspresi yang sama.

"Pertama, tolong santai dulu" ujarku. Ia bersandar pada tembok. "ceritanya adalah, seorang artis terkenal yang jatuh cinta pada orang biasa yang tak engetahui ketenaran artis itu" jawabku.

"Kau membuatku penasaran Nialler" ujarnya sambil menyeruput minumannya.

"Hahaha.. Kalau kisah ini terjadi padaku bagaimana ya?" tanyaku sambil memakan semua makanan dihadapanku.

"It's cool" komentar Liam. "jika terjadi semoga perempuan yang kau taksir orang baik-baik" lanjutnya.

Love at first sightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang