13

151 19 0
                                    

Dengan ekspresi yang jelas mengatakan kalau akan ada sesuatu yang buruk kalau Mika menolak ajakan Tory barusan, akhirnya Mika pun ikut kemana Tory beserta rombongannya itu pergi. Tak lupa, meski tidak diajak, Evan juga ikut mendampingi Mika. Didorong oleh rasa penasaran akan siapa gerombolan sosok astral ini, dan juga ia sedikit khawatir membiarkan Mika ikut mereka begitu saja.

Para sosok astral itu berjalan melewati kota, melewati lalu lintas mobil yang padat tanpa terhalang apa pun. Sesuai ucapan Fara, Sleepwalkers adalah hal yang langka, makanya meski berjalan di tengah-tengah kota sekalipun, nampak tidak ada orang yang menyadari mereka.

Hingga tibalah mereka semua ke sebuah cafe kucing. Dari luar ornamen-ornamen kucing nampak menghiasi, menunjukkan apa daya tarik cafe tersebut. Begitu masuk ke dalam, juga terlihat banyak pelanggan yang sedang bermain-main dengan kucing. Tapi, di situlah Mika mulai menyadari sesuatu.

Beberapa pelanggan di cafe itu mampu melihatnya. Mata mereka bertemu, dan jelas sekali kalau cukup banyak Sleepwalkers yang sedang berkumpul di sana. Lalu, dengan anggukan kepala dari Tory yang merupakan sebuah kode, semua Sleepwalkers di sana, baik yang masih dalam wujud fisik, ataupun sudah keluar dalam wujud astral segera ikut ke ruang bawah tanah.

"T- tempat apa ini?" Gumam Mika yang merasa kebingungan.

"Aku... juga tidak tahu." Sahut Evan.

Semakin ke bawah mereka, Mika semakin jelas mendengar kumpulan suara perbincangan dari banyak orang. Benar saja, di lantai bawah cafe kucing itu terdapat banyak sekali Sleepwalkers yang sedang berkeliaran dengan wujud astralnya. Mereka semua langsung memandang kehadiran sosok baru di sana, yaitu Mika dan Evan.

"Yo Tory!" Salah satu Sleepwalkers dengan potongan rambut mohawk dan wajah seram menghampiri Tory. Kelihatan jelas kalau sosok itu dan juga Tory adalah orang penting di sana, sehingga ketika ia bersuara, Sleepwalkers yang lain pun seketika diam. "Apa ini? Kau membawa anggota baru?"

Sosok mohawk itu mendatangi Mika dengan tatapan terbuka dan juga senyum cengengesan. Ekspresi itu lantas membuat Mika makin rapat menutupi diri. "Masih tel*njang, sudah jelas dia ini masih tingkat satu. Ngapain kau membawa tambahan beban ke sini? Kau lupa kondisi sedang genting?" Sorot mata mesum itu makin menjadi-jadi seraya ia mengelilingi Mika, dan terkekeh melihat pantat Mika di belakang. "Hmh!? Apa jangan-jangan dia ini mau dijadikan hiburan kita-kita?" Dengusnya sambil menahan tawa.

"A- Apa!?" Mika terbelalak panik.

Tapi, Tory kemudian akhirnya angkat bicara sambil menarik sosok mohawk itu menjauh dari Mika yang semakin risih, "Cukup Robby."

"Apa? Kau mau mengaturku? Ini tubuh astral, kita bebas ngapain saja dan tidak akan berpengaruh apa-apa ke tubuh fisik kita." Robby mengedipkan matanya ke arah Mika, "Kau mengerti maksudku nona cantik? Artinya kalaupun kita bersenang-senang sekarang, tubuh fisikmu tetaplah perawan."

"Cukup!" Gertak Tory sekali lagi. "Kau ingin aku mengingatkanmu siapa ketua di sini?" Sorot mata Tory melotot tajam ke arah Robby yang juga membalasnya. Kedua sosok itu sempat adu tatap yang membuat suasana hening seketika, hingga akhirnya Robby pun menarik diri sambil tersenyum. Entah apa yang membuatny menarik diri seperti itu, tapi dari ekspresinya, terlihat kalau ia sepertinya belum selesai dengan Tory.

Setelah Robby mundur, Tory pun menghadap ke Mika dan ke semua Sleepwalkers yang sedang berkumpul mengelilingi. Mika benar-benar tidak dapat menyimpulkan perasaannya saat ini. Bukan hanya karena fakta ia sedang dikelilingi orang-orang yang bisa melihatnya dalam kondisi tidak memakai apa-apa seperti itu, ditambah sosok Robby yang menyeramkan barusan, serta perasaan bingung akan apa yang sedang terjadi.

"Para Sleepwalkers!" Tory bersuara lantang kepada semua yang ada di sana, "Seperti yang kalian tahu, ada rumor bahwa akhir-akhir ini para Guluq yang berkeliaran mulai bertingkah aneh." Ucapan Tory itu pun memancing perbincangan dan bisik-bisik di antara mereka semua. Kepala mereka juga manggut-manggut, setuju akan rumor tersebut. Rumor yang makin lama makin menumpuk, dengan semakin banyaknya saksi mata yang mengkonfirmasinya.

SleepwalkersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang