Part 2

202 11 1
                                    

<<< Back To Part 1

"Apakah kau mau pulang bersamaku Harim-ssi?"

>>> Part 2

#Author POV

"Apakah kau mau pulang bersamaku Harim-ssi?" Harim hanya menganggu dan menunduk malu.

"Ya, sudah kalau begitu kami duluan Jae Bum-ssi. Annyeong." Ucap Yena dan langsung menarik tangan Hyerim bermaksud untuk pergi dari hadapan JB dan Harim.

~At Home~

#Hyerim POV

     Aku hanya menatap bintang dan bulan yang terlihat bersinar malam ini, tetapi pikiranku melayang pada kejadian tadi pagi, disaat aku bertemu dengan namja populer itu. Sebenarnya aku tidak terlalu mengenal lelaki itu, hanya saja aku pernah melihatnya bersama JB, tapi saat itu pun aku tidak terlalu memperhatikan wajahnya.

     Saat ini aku menatap bulan dan mengapa bulan itu menjadi wajah lelaki itu? Ah, aku tidak tahu. Lebih baik aku tidur dan bermimpi indah.

~At Morning~

#Author POV

     Pagi yang terang dan cerah menyinari sebuah kamar. Dan terlihat dikamar itu seorang gadis terlelap dalam tidurnya.

"Kang Hyerim, bangunlah. Hari sudah siang." Teriak eomma Hyerim.

"Ne, eomma. Lima belas menit lagi."

     Tak lama terdengar suara langkah kaki dan terdengar pintu kamar dibuka.

"Kang Hyerim, bangunlah. Apakah kau tidak sekolah?"

"Ne, aku sudah bangun. Jam berapa sekarang?" Tanyanya masih dengan mata tertutup.

"Sekarang jam 06.50."

"Oh, jam enam. MWO? JAM 06.50!" Hyerim yang tadinya ingin melanjutkan tidurnya, langsung membuka matanya lebar-lebar dan berlari menuju ke kamar mandi.

~At School~

"Ahjussi, jebal buka gerbangnya, jebal." Mohon Hyerim

"Mian, tetapi aku tidak bisa membukakan gerbang ini."

"Tetapi aku hanya terlambat 5 menit, ahjussi. Mengapa kau tega sekali." Ucap Hyerim dengan wajah aegyeonya.

"Baiklah, aku akan membukakannya. Tapi ini yang pertama dan terakhir kali."

"Ya, ini yang pertama dan terakhir kali. Gamsahabnida ahjussi." Saat gerbang dibuka segera Hyerin berlari menuju kelasnya dan berharap belum ada guru yang masuk.

     Tetapi harapannya musnah saat melihat Kim seongsaenim berjalan memasuki ruang kelasnya. Hyerim hanya berjalan menuju ruang kelasnya dan tidak peduli jika nantinya ia akan dikeluarkan dari kelasnya.

     Hyerim sudah sampai di depan pintu ruang kelasnya. Hyerin menghembuskan nafas untuk menenangkan dirinya. Tangannya pun terangkat untuk mengetuk pintu ruang kelas.

    'Tok... tok... tok' lalu segera Hyerim membuka pintu kelasnya. Semua tatapan murid mengarah kepadanya.

     Hyerim menunduk memberikan salam, lalu menatap Kim Seongsaenim sambil berkata,

"Mianhabnida, seongsaenim, aku terlambat."

"Ya, kau terlambat pelajaranku dan silahkan keluar dari kelasku sampai pelajaran selesai."

"Tetapi seongsaenim... "

"Aku tidak menerima penolakan. Dan silahkan keluar!" Hyerim menunduk, lalu pergi dari ruang kelasnya.

#Hyerim POV

     Hah, sudah kuduga pasti guru itu akan mengeluarkanku dari kelasnya. Bukan. Itu bukan kelasnya tetapi kelasku, hanya saja kim seongsaenim mengajar di kelasku. Lalu sekarang aku harus kemana? Apakah ke kantin? Oh, aku sudah bosan dengan tempat itu. Apakah ke perpustakaan? Itu benar-benar bukan gayaku. Aku harus ke suatu tempat yang belum pernah aku kunjungi. Ralat. Yang jarang aku kunjungi. Emm... mungkin atap sekolah. Yap, atap sekolah. Hanya tempat itu yang jarang sekali aku kunjungi. Mungkin hanya satu kali aku ke tempat itu.

     Tak butuh waktu lama, aku sudah sampai di atap sekolah. Udara yang sejuk,mungkin karena ini masih pagi, dan pemandangan kota Seoul yang indah membuatku nyaman berada di sini.

     Saat aku sedang menikmati pemandangan yang nyaman di sini, terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah pintu yang memisahkan tangga dengan atap sekolah ini.

#Author POV

     Saat Hyerim sedang asyik dengan aktivitasnya, terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah pintu. Dengan segera Hyerim berlari menuju tembok yang berada tepat di samping pintu sebelah kiri.

     Saat sudah sampai ditempat persembunyiannya dan saat itulah terdengar suara pintu terbuka dan tertutup dengan keras. Hyerim dengan refleks menutup mulutnya sendiri.

     Lama Hyerim beraa ditempat persembunyiannya. Dan Hyerim pun kini memastikan diri untuk keluar dari tempatnya saat ini. Dengan langkah pelan, Hyerim mencoba berjalan perlahan agar langkah kakinya tidak terdengar.

     Hyerim menoleh ke kanan dan ke kiri, seperti sedang mencari sesuatu. Namun matanya terkunci pada satu titik. Bangku. Mungkin bukan bangkunya yang menjadi perhatiannya saat ini, melainkan seseorang yang sedang tertidur diatasnya.

     Hyerim mendekatinya dan memperhatikan seseorang itu...

>>> To Be Continue

Akhirnya part 2 selesai juga...
Thanks yang udh mau baca ff author walaupun gak jelas dan ceritanya kemana mana.
Oke kalo gitu see you next time...

Author : 정지병

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love The Words I Couldn't Say, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang