01

91 39 191
                                    

Tanggal berapa kalian bacanya?

***

"Gila bueh paha nya mulus bener."

"Mata lo kalo liat gituan langsung melek nya, gak takut dosa Lo."

Angkas yang mendengar Dion berucap seperti itu tertawa kecil."Lo gak usah sok alim, gua dari tadi liatin lo yah , lo juga liat tuhh paha para lonte."

"Lonte gak tuhh."ucap Samuel agak keras."dari pada lo berdua debat, nih mendingan lo awasin si bos yang udah teler."lanjut Samuel sambil memperhatikan Gelard si bos yang di Mas'ud Samuel.

"Yaelah udah biasa kali kaya gitu, lo kaya gak kenal si bos, ini surga dunianya."

"Tapi tetep aja di awasi lah, nanti kalo ada cewek ngosor sama si bos, kita yang kena amuk sama Agatha."

Sekarang Gelard dan para sahabatnya sedang berada di sebuah club terbesar yang pernah mereka datangi, setiap malam mereka pasti kesini untuk menghabiskan waktu luang mereka.

"Lard Lo kok ganteng banget hari ini."ucap Vita melangkah mendekati Gelard yang sudah teler di sofa.

"Minggir Lo."ucap Gelard.

Vita yang gak mau mendengarkan ucapan yang di katakan Gelard tetap aja melangkah mendekati dan duduk di atas pangkuan Gelard.

"Gua bilang minggir Vit."ucap Gelard serak.

"Gak mau, coba lo gak punya pacar lard, pasti gua dan lo udah bahagia, atau lo mau gua jadi selingkuhan lo juga mau kok lard."Ucap Vita sambil memegang mulut Gelard yang sedikit membuka.

Vita yang tidak bisa menahan nafsunya langsung mencium bibir Gelard.

Gelard yang memeng sudah tidak tahan melihat belahan dada milik Vita dan paha mulus langsung mengikuti permainan Vita.

Mereka berdua menikmati setiap apa yang mereka lakukan.

"Kas, kas."

"Apaan, ganggu aja lo."

"Si bos, ciuman sama Vita."

"Seriusan lo."

"Noh kalo gak percaya."ucap Dion sambil menunjuk ke arah Gelard dan Vita.

"Lo berdua kok cuma ngeliatin sih, telepon Agatha sekarang." Ucap Samuel merintah.

"Gua gak mau, nanti Agatha marah yang gua."jawab Dion.

"Gua juga kaga mau, mendingan Lo aja, Lo kan yang lumayan deket sama Agatha."

"Y."ucap Samuel singkat.

Samuel mengambil smartphonenya di dalam kantong celananya, dan mulai mengetik nama Agatha untuk menelepon nya.

Di sisi lain Agatha yang sedang sibuk menonton drakor kesukaan terganggu gara gara suara handphone nya berbunyi.

Tertera nama Samuel yang menelponnya, karena Agatha ingin tahu kenapa Samuel menelponnya selarut ini , langsung aja Agatha mengangkat telepon itu.

"Ngapain lo telepon gua, ganggu tau gak."ucap Agatha ngegas.

"Gak usah ngegas bisa." Ucap Samuel di sambungan telepon itu.

"Iyha iyha maap, kenapa."

"Si bos ciuman sama Vita di club, Lo Sekarang kesini cepetan."

"Si bos Saha."

"Siapa lagi kalo bukan pacar lo."

"Oh, Kok bisa, Lo gak pisahin mereka."

"Gak, gua gak mau kena amuk sama bos."

"Dasar penakut." Ejek Agatha.

"Bacot lo, Lo cepetan ke sini , sebelum si bos ngajak Vita ke kamar."

"Iyha iyha, kirim alamatnya."

"Oke."

Sambungan terputus, Agatha Langsung mengambil jaketnya dan tak lupa mengambil tas nya dan kartu Ktp nya untuk syarat masuk ke dalam club.

Agatha keluar rumah lewat jendela, untung aja kamarnya dekat pohon mangga, jadinya Agatha setiap ada panggilan mendadak seperti ini, bisa kabur leluasa tanpa ayah dan bunda tau.

Agatha mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, Agatha tidak mau Gelard melakukan hal hal yang Agatha bayangkan.

"Mana Gelard."tanya Agatha saat sampai tepat di hadapannya para sahabatnya Gelard.

"Di sofa pojok situ."ucap Dion sambil menunjuk Gelard dan Vita berada.

Agatha yang telah melihat Gelard di sana langsung melangkah menuju Gelard berada.

"Si bos pasti kena amuk."tebak Angkas dan di angguki oleh keduanya.

"Sini lo."ucap Agatha sambil menarik Gelard dari dekapan Vita.

Gelard yang mendengar suara yang familiar di telinga nya langsung menatap orang tersebut"Agatha, Lo ngapain kesini."

"Jemput cowok gak berguna kaya lo,"ucap Agatha tajam."pulang sekarang"

"Lo pulang aja dulu, gua masih mau nemenin sahabat gua noh." Ucap Gelard sambil menatap para sahabatnya.

"Yaudah gua tinggal, kok bisa gua punya pacar bentukannya kaya lo, gak habis pikir gua."ucap Agatha sambil melangkah meninggalkan Gelard.

Agatha mulai melangkah keluar dari club, ketika Agatha melewati para sahabat Gelard, Agatha menetap mereka tajam seperti ingin memakan hidup hidup.

"Gila, Agatha serem banget sih, mirip nenek lampir."ucap Dion.

"Lo kalo ngomong gak usah keras keras bisa, entar kita yang kena amuk sama Agatha."bisik Angkasa.

"Ya sorry, Agatha marah gak ya sama kita."

"Gak bakal, Agatha gak pernah bisa marah sama kita."ucap Samuel.

"Semoga aja deh."jawab Dion.

Agatha melangkah menuju ke arah mobilnya dengan perasaan kesal nya.

"Tha."panggil Gelard.

Agatha mendengar seseorang memanggilnya langsung menghadap ke belakang"ngapain lo ngikutin gua."

"Gua ciuman sama Vita."ucap Gelard jujur.

Agatha yang mendengar itu menatap Gelard sinis"udah biasa kan."

"Hm."Jawab Gelard sambil melangkah kearah tempat pengemudi mobil.

"Lo ngapain babi." Ucap Agatha ketika melihat Gelard masuk kedalam mobil tepat di pengemudi mobil.

"Cepetan naik, gak usah banyak bacot."

"Gak, biar gua yang nyetir, gua gak maunya mati konyol sama lo,"ucap Agatha sambil berusaha mengeser Gelard agar pindah di kursi samping nya"pindah gak lo."

"Y."ucap Gelard singkat.

TBC

Pendapat?

Ig: @rina.mrta @rinamartaw24

GELARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang