1883-1892

460 48 5
                                    

Bab 1883

  Cahaya Pedang Kejam menyala, dan singa kecil itu jatuh ke genangan darah.

  “Kamu tidak perlu memiliki perasaan.”

  Di Zhou mencabut pedangnya, matanya sekejam pedang.

  Ada rasa dingin di bagian bawah kaki Di Xin.

  Rao adalah karena dia sudah dewasa, tetapi ketika dia melihat tindakan Di Zhou, dia tidak bisa menahan perasaan dingin di hatinya.

  Di otak, beberapa ingatan muncul kembali.

  Itu tentang kenangan masa kecil leluhur iblis Kaisar Xin.

  Memang ada adegan serupa dalam ingatannya.

  Saat itu, itu juga kembalinya pemotongan musim gugur, tetapi sedikit berbeda dari kali ini.

  Di Xin mengambil seekor singa kecil.

  Dia sangat menyukai singa kecil itu, dan memeliharanya selama tiga bulan tanpa sepengetahuan Kaisar Zhou. Dia bahkan memberikan sebagian makanan yang sangat menyedihkan kepada singa kecil itu.

  Tetapi suatu hari dalam tiga bulan, ketika Di Xin pergi mencari makanan, dia kembali, hanya untuk menemukan bahwa singa kecil itu jatuh dalam genangan darah.

  Kaisar Zhou membunuh singa kecil itu.

  Dia juga menatapnya dengan mata yang dia miliki hari ini, dan mengucapkan kata-kata ini dengan dingin.

  Ayah macam apa yang akan melakukan hal seperti itu di depan anak-anaknya sendiri.

  Masa kecil Di Xin dihabiskan dalam situasi yang sama.

  Selama dia menemukan sesuatu yang dia sukai, bahkan jika dia hanya menunjukkan sedikit bantuan, Kaisar Zhou akan menghancurkannya.

  Seiring waktu, Di Xin menjadi semakin tertutup, tidak mudah mengekspresikan emosinya, tidak mudah menunjukkan emosinya.

  Jika bukan karena keluarga Yan Jiu, saya khawatir Di Xin akan benar-benar menjadi berdarah dingin dan kejam.

  Di Zhou memandang Di Xin, seolah menunggunya menangis.

  Ini adalah reaksi yang harus dimiliki setiap anak berusia tiga tahun saat ini.

  Singa kecil di genangan darah, mata gelap ditutupi dengan lapisan kabut air dan mengeluarkan suara ratapan.

  Di Xin berjalan ke genangan darah, mengangkat batu dan menghancurkannya.

  Singa kecil itu terdiam.

  Mata Di Zhou sedikit berubah, dan tatapan Di Xin bertemu dengannya.

  Ketika keduanya saling memandang, aura mereka sebenarnya sebanding.

  Anak ini telah berubah.

  “Di Zhou, kemana kamu pergi, patriark mencarimu.”

  Yan Li datang dan melihat ayah dan anak itu.

(2) Miracle Doctor, Abandoned Daughter : The Sly Emperor's Wild Beast-TamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang