Part 2

12 7 3
                                    

Selamat membaca reader❤️

Di dalam kamar Arexsa menangis secara diam, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Sedikit demi sedikit Arexsa berusaha menghentikan tangisannya,karena dia mulai berfikir bahwa menangis tidak akan membuat apa yang sudah hilang akan kembali lagi seperti semula.

"Aku ga boleh nangis lagi,aku harus kuat"Ucap Arexsa sambil menghapus air matanya.

Arexsa bangkit dari ranjangnya berjalan ke arah sebuah kaca yang lumayan besar, berdiri di depan kaca tersebut sambil memperhatikan dirinya yang acak-acakan,mata sembab, hidung merah.Arexsa tersenyum kecut melihat dirinya yang malang,yang menjadi korban pemerkosaan.
Menatap tampilan dirinya, membuat Arexsa terbayang akan hal yang tadi siang menimpanya,membuat Arexsa kembali meneteskan air matanya.. bayangan Max yang memaksa dan menarik tangannya ke sebuah kamar terus berputar di pikirannya, perlakuan Max yang kejam,penuh nafsu membuat Arexsa sangat takut.

"Hiks...hiks...udah saa kamu ga boleh jatuh sedalam ini,kamu harus kuat kamu bisa sa,kamu ga boleh nyerah"ucapnya sambil menyemangati dirinya sendiri.

.....

Disisi lain, terlihat Max sedang mengunjungi sebuah club malam bersama teman-teman nya,mereka bercanda ria, tertawa tanpa beban terutama Max yang dengan asiknya merangkul bahu seorang wanita sexy,sambil tersenyum tanpa merasa bersalah atas tindakan yang sudah di lakukan.

"Woi Max...malam ini Lo mau maen sama ni perempuan?"
Tanya Alex sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Ga dulu gua tadi siang juga udah maen ma cewe"Sahut Max sambil mengedipkan matanya.

"Waah SIAL..lo maen sama siapa Max?enak ga?"Tanya Ray.

"Gua maen sama siswi di sekolah bokap gua,enak cuy masih perawan"Ucap Max sambil menyeringai.

"Waah anjir lu Max,enak tu masih perawan,Lo kagak maksa dia kan buat enak_enakan?"Tanya Hugo sambil menepuk pundak Max.


"Yaaa gitu,gua dah lama liatin dia pas gua ngunjungin sekolah bokap gua,yah siapa sih yang ga tahan sama godaan cewe yang masih sekolah tapi body nya udah bagus,cantik,ramah,mudah senyum..ya kan gua jadi tertantang buat nidurin, walaupun gua make cara paksaan"Ucap Max dengan santainya.

"Gilaaa banget lo Max!!"Sahut teman-teman Max.

"Itu anak orang Lo paksa,ga kasihan Lo??ntar kalo dia ngelapor ke polisi gimana kalau Lo udah perkosa dia??"Tanya Ray.

"Tenang aj Lo Ray,si Max ga bakal pernah masuk jeruji besi cuman gara-gara perkosa cewe,Lo kan tau keluarga Max keluarga terpandang di kota ini, keluarga terkaya"
Sahut Alex sambil tersenyum kearah Max.

"Yaaa tapi kasihan tu cewe,gimana kalo bunuh diri?kalo hamil anak Max??"Ucap Ray.

Sontak ucapan Ray tentang hamil membuat Max sadar kalau dia tidak memakai pengaman saat bersama Arexsa.
Melihat Max yang termenung, membuat teman-temannya menjadi penasaran kenapa pria tersebut seketika diam membisu.

"Max..Lo pake pengaman kan???"Tanya Hugo.

"Waah bahaya kalo Lo kaga pake pengaman Max,habis lo kalau sampai anak orang hamil"Ucap Ray.

"Gua lupa pake pengaman, tapi gua yakin dia ga bakal hamil,gua cuman maen satu kali sama dia"
Sahut Max sambil menatap kearah temannya.

"Kalau tu cewe hamil gimana?"Tanya Alex.

"Ya gampang gua bakal nyuruh dia buat gugurin kandungannya"Sahut Max dengan santainya.

"Gila gila..bukan maen brother kita, anak sendiri mau di bunuh"Ucap Hugo sambil tertawa.

"Ya gua ga mau punya anak dari cewe rendahan kek dia,siapa tau aja ntar udah gituan sama gua bakal nyoba sama yang lain"Sahut Max sambil mencium wanita disampingnya.

Teman Max hanya bisa tertawa mendengar ucapan Max si pria bejat,yaah ga jauh beda dari meraka.

.....

Keesokan harinya, Arexsa berangkat sekolah naik angkot bapaknya.
Meskipun Arexsa trauma,sedih, kecewa,dia tetap berusaha untuk datang ke sekolah, Arexsa bertekad menjalani hidupnya seperti hari-hari biasanya.

"Woii Sa,sinii...."Panggil Angel.

"Iyaaa Angel ada apa?"Tanya Arexsa.

"Lo beliin gua air minum ke kantin,nih uangnya.cepat ga pake lama"Ucap Angel,sambil menyodorkan uang 100 ribu.

"Iyaaa Angel"sahut Arexsa,lalu pergi meninggalkan Angel.

Setelah sampai di kantin, Arexsa membeli minuman untuk Angel,saat ingin mengambil kembalian uangnya, tiba-tiba ada seseorang mencengkeram pergelangan tangan Arexsa.
Arexsa yang merasakan sakit di pergelangan tangannya menoleh kearah belakang,dan yahh....ternyata orang yang mencengkram pergelangan tangannya adalah Max.

Seketika tubuh Arexsa menjadi lemas tidak berdaya,keringat dingin mulai bercucuran dari dahinya, Arexsa diam bagaikan patung,sedetik kemudian bak rekaman kaset ingatan perlakuan Max berputar di otaknya.

"Aaakhh Ga..gaa lepass lepasiinnn"Jerit Arexsa,sambil menangis membuat semua mata tertuju kepadanya.

Max yang mendapati Arexsa seperti itu akhirnya menarik Arexsa pergi dari kantin menuju sebuah gudang.

"Ga..ga Max..aku ga mau ga mauu"Ucap Arexsa, ketakutan.

"Shiittt diam bego..."Sahut Max sambil menatap tajam kearah Arexsa.

Arexsa yang mendengar bentakan Max, akhirnya diam,sambil memberanikan diri menatap Max.

"Inget Arexsa,soal yang kemarin jangan sampai ada yang tau!!kalau ada yang tau,Lo bakal nanggung akibatnya,gua bakal buat hidup Lo dan keluarga Lo sengsara"Ancam Max,sambil mencengkram dagu Arexsa.

Arexsa hanya bisa menangis mendengarkan ancaman Max,sambil menatap mata Max yang penuh amarah.

"Kalau Lo hamil,gua minta Lo gugurin!!!gua ga mau benih gua tumbuh di rahim cewe kek Lo,cewe miskin!!"Ucap Max sambil melepaskan cengkraman tangannya dari dagu Arexsa.

Bagaikan di tusuk pisau,hati Arexsa seperti di remas,sakit tapi tidak berdarah, mendengar setiap ucapan yang di lontarkan Max.
Dengan keberanian yang sedikit akhirnya Arexsa buka suara.

"A..aku salah apa sama kamu??dengan teganya kamu ngomong gitu!!aku juga manusia aku punya hati,aku bukan robot Max,aku bukan robot!!!kamu udah ambil hal yang berharga dari aku,aku udah ga tau mau ngapain lagi,aku ga tau kedepannya, tapi kamu datang dengan mudahnya tanpa ngerasa bersalah minta aku ga bongkar soal perlakuan kamu?kamu hina aku,aku emang cewe miskin tapi aku bukan cewe murahan yang bisa kamu rusak,soal anak kalau memang aku hamil,aku ga bakal gugurin ga bakal dia ga salah dia ga tau apa-apa,kamu yang salah Max,dasar brengsek"Ucap Arexsa.

Arexsa pun menampar Max.
"Plakkkkk..."

Max yang mendapat tamparan dari Arexsa tidak terima,karena baru kali ini ada wanita yang dengan beraninya menamparnya.

"Plakkkkkk....Dasar pelacur tidak tau diri beraninya nampar gua!!!"bentak Max

Arexsa yang mendapatkan tamparan dari Max,hanya bisa tertunduk lalu tiba-tiba Arexsa tertawa terbahak-bahak bagaikan orang gila.

"Haahhah hahahaahh,pelacur.. pelacur,iya aku pelacur yang sudah di tiduri oleh seorang putra konglomerat"Ucap Arexsa sambil menangis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AREXSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang