Akhirnya aku mendarat di bandara Soekarno-Hatta setelah menempuh 6 jam perjalanan dari London menuju Indonesia. Di sini aku akan melanjutkan studiku setelah menyelesaikan S1 dan S2 ekonomi di London. Ayahku menyuruhku untuk meneruskan S3 aku di universitas ternama di Jakarta.
1 Minggu sebelumnya.....
"Dama, kamu harus meneruskan S3 di Indonesia karena kamu akan mengelola perusahaan keluarga di sana." Ujar ayahku dengan serius, awalnya aku tidak menerima keputusan itu karena dengan seenaknya ayahku menyuruhku untuk pindah ke Indonesia.
Semalaman aku mengutuk ayahku, dia dengan mudahnya menyuruhku padahal aku sudah nyaman dengan bahasa dan budaya di ibukota negara Inggris itu. Tapi, mau tidak mau aku harus tetap menuruti ayahku, bagaimanapun juga dia adalah ayahku kan?
Akhirnya setelah mengurus kepindahan ke Indonesia aku berangkat sendiri karena ayahku harus mengurus perusahaan keluarga kami yang berada di London.
Sesampainya aku di apartemen, aku membersihkan tubuhku karena rasanya lengket dengan keringat, maklum saja udara di ibukota sungguh asing bagiku. Setelah membersihkan diri, aku langsung menghamburkan tubuhku ke atas kasur.
" Ah.... Akhirnya aku bisa tidur dengan nyaman" ujarku sembari bersiap untuk tidur karena perjalanan panjangku dan besok banyak yang harus aku urus.
Keesokan harinya.....
Aku bersiap menuju ke beberapa kantor pemerintah untuk mengurus kewarganegaraan ku, ya tentu aku akan menjadi warga negara Indonesia. Setelah selesai mengurus segala tentang kewarganegaraan aku bergegas menuju universitas negeri Jakarta untuk daftar S3 di sana.
Jika kalian bertanya bagaimana aku berkomunikasi di sini? jawabannya adalah bahasa Indonesia, kenapa aku bisa berbicara bahasa Indonesia? Karena ibuku berasal dari Indonesia dan aku tunggu disini sekitar 5 tahun sebelum sebelum akhirnya kami menetap di London tapi bicaraku belum sepenuhnya berbahasa Indonesia, kadang aku ketika aku tidak tahu aku akan menggunakan bahasa Inggris.
Setelah selesai mengurus semuanya, aku berniat untuk mampir ke minimarket karena kemarin aku belum sempat berbelanja untuk keperluan apartemen dan persediaan makanan ku.
Aku celingak-celinguk kebingungan setelah berada di minimarket. Aku tidak tahu letak barang-barang yang ku butuhkan.
Setelah beberapa saat ada seorang gadis yang menghampiriku dia tersenyum dengan ramah lalu berbicara kepadaku.
"Ada yang bisa kubantu?" Ujarnya dengan senyuman Ramadan suara yang lembut
"Aku sedang mencari toilet paper, bathroom cleaning tools, and some toiletries" ujarku sembari membalas senyumannyaSetelah itu ya langsung tersenyum dan mengerti kalau dia menunjukkan aku ke arah rak yang menyediakan apa yang ku butuhkan, lalu ia langsung pamit pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dama Dalam Bahasa
Short StoryBanyak orang yang menganggap bahwa bahasa hanya sekedar bahasa, tapi bagiku bahasa terutama Bahasa Indonesia adalah bahasa yang membawa perubahan besar dalam hidupku. Mungkin terdengar aneh, tapi itu nyatanya. Aku Dama sang pemeran utama yang kaku...