1. What's hijab for

15 1 1
                                    

Aku sedang duduk sambil membaca  di bawah pohon depan kelasku,  hanyut dalam fiksi Tere liye yang tidak hanya sekedar fantasi namun sarat akan pesan hidup dan kebaikan. Kurang metafora apa lagi?Aku masih asik membaca saat temanku yang paling menyebalkan ikut duduk disampingku.

"Seru banget kayanya, itu bukunya tentang apa? " Tanyanya mengintrupsi ritual membacaku di jam kosong

"Tentang dunia paralel" Jawabku singkat

"Kamu percaya kalo dunia paralel beneran ada? " Tanyanya lagi

"Percaya ga percaya sih, soalnya dalam islam ada yang namanya alam jin.  Secara ga langsung itu meng-iya kam adanya dimensi lain dialam ini kan? " jawabku
"
"Woah keren" Balasnya merespon jawabanku. Dia sepertinya memang hobi melihat mataku berputar dengan responnya yang terlalu melebih-lebih kan. Nah kalimatnya jadi tidak efektif lagi kan?

"Boleh nanya ga?" ucapnya lagi

"Boleh "jawabku lagi tanpa melihat kearahnya, masih berusaha fokus ke kalimat terakhir yang kubaca .

Hening sebentar

"Kenapa dalam agamamu diwajibkan pakai hijab?" Tanya nya setelah lama mengumpulkan keberanian. Nah kan, kalau sudah mengucapkan kata ajaibnya itu pasti mau menanyakan sesuatu yang sensitif dia. Sudah hapal aku tabiatnya setiap dia menyebut opiniku keren.

Kuambil permen dari dalam sakuku,
"Ini apa? " tanyaku

"Permen" jawabnya

" Ini? " kataku lagi mengeluarkan biaskuit kemasan dari dalam tas ku

"Biskuit " jawabnya bingung melihat tingkahku

" Nih ambil" kataku sambil kuserahkan permenenku padanya

"Lah kok malah ngasih permen? " tanyanya kebingungan

Kuraih bisakuit kemasan yang sebelumnya kuletakkan di sebelahku lalu kubuka kemasannya

"ini cewek, " kataku mengarahkan biskuit yg sudah kubuka bungkusnya

"Ini hijab " kataku melambaikan bungkus plastik Biskuit kemasan didepan wajahnya.

"Apa fungsi dari kemasan ini? " ucapku mengintrogasi

"Biar kuenya ga kotor " jawab dia asal.   Jawaban general lah ya.

"Iya bener, tapi ini juga buat melindungi makanan didalamnya yakan? " ucapku dengan nada bertanya sambil Tersenyum

"Sama kaya hijab, itu bentuk kasih sayang Tuhan" tambahku lagi

"Ajaran islam datang bukan untung mengekang perempuan melainkan  memuliakannya. Layaknya seorang ratu yang tidak semua orang bisa melihatnya tidak semua orang boleh menyentuhnya" tutupku sambil lalu beranjak pergi dari tempat kami duduk berdua sebelumnya.

"Aku duluan ya kekelas"ucapku sambil berjalan  kembali ke kelas

-To be Continue-

Yang mau mengoreksi atau menambahkan ayat dipersilahkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk Apa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang