Di dalam derasnya hujan yang tak kunjung berhenti. Kulihat gadis cantik yang yang menarik perhatianku, setelah cukup lama ku melihatnya dia tampak tidak asing.
"Tunggu.... Bukanya itu...."
.....
2014
Namaku Bandi sekarang Aku berusia 17 tahun 11 SMA jurusan IPA Aku bermimpi memiliki kehidupan romantis di usiaku. Seperti di film film romantis namun tidak dramatis yang tentunya tidak memiliki ending yang buruk.
"Hari yang cerah, udah ga salah lagi nih Aku bakal menikmati kehidupan yang cerah hari ini."
Seperti biasa aku rajin menyapa teman dan guruku dengan ucapan andalan ku "PAGI". Pertama Aku ingin memperkenalkan temanku Nadin, seorang pendiam dan selalu serius dalam menggapai cita citanya menjadi komikus. Walaupun gambarnya tidak sekelas komik komik mapan, tidak usah ditanya sebagus apa karyanya.
Sesampainya ku di kelas kulihat teman temanku sibuk mengerjakan tugas. Sial! Aku lupa mengerjakan tugas Pak Agung
"Din, aduh... gue lupa ngerjain nih, lu udah ngerjain belum?"
"Udah dong." ucap Nadin dengan percaya diri
"Bodoamat gue mager banget mending bolos. Din gua mau bolos jangan bilang siapa siapa ok."
"Yaelah terserah lu." Jawab Nadin
Aku bergegas lari ke belakang sekolah, kupanjat dinding sekolah. Aku kesusahan menaikinya karena tembok nya cukup tinggi untuk digapai. Sesampainya di atas ku lihat kanan kiri ku, siapa tau ada yang ngeliat. Oh tidak! Seorang gadis melihatku, dia dengan sigrap mengeluarkan HPnya dan memfotoku.
"Ehhh!! Tunggu!" Kataku keras
Gadis itu lari meninggalkan ku. Aku langsung spontan turun dan mengejarnya.
"Woy!!"
Syukurlah larinya tidak cepat, tidak sebentar ku kejar dia sudah 2 meter di depan ku. Saat aku mau menggapainya, ada Guru di depan. Ah sudahlah, Aku juga bisa apa. Gadis itu melaporkan ku dan berakhir Aku di ruang BK.
"Bandelnya udah keluar ya.. nakalnya udah keliatan nih."
"Diajarin siapa kamu mau bolos!"
Tentu saja Aku dimarahin habis habisan oleh Pak Ucup. Setelah cukup lama Aku di marahin Pak Ucup, akhirnya aku boleh keluar.
"Jangan diulangi lagi ya!." Kata Pak Ucup
Aku pun berjalan menuju kelas.
"Siapa sih cewe itu, bentaran gw habisin liat aja."
Kalo udah begini sih Aku harus ketemu sama informan. Perkenalkan Andi Septian Eko Putra atau biasa dipanggil ASEP. Dia adalah informan dari segala informan, suhu dari segala suhu. Dia adalah ketua dari club rahasia sekolah yang bernama DKOP, aku juga tidak tau itu singkatan apa.
Seperti biasa Asep berada di perpustakaan pada jam istirahat. Langsung saja Aku menuju kesana, ya... Asep sedang numpang WiFi.
"Sep, tolong bantuin gue dong. Ntar gue kasih lu seperti biasa deh."
"Hadeh ada masalah apa sih?" Tanya Asep
"Ini... Tadi kan gue..."
"Ssssssstttt... gue tau apa masalah lu. Maksudlu cewe ini kan." Sela Asep sambil menunjukkan foto seorang cewe
"Wahh... gila lu sep. Emg diatas dewa masih ada Asep."
Setelah aku meminta informasi dari Asep, ternyata gadis itu adalah anak 11 IPA 1. Tanpa cekcok Aku langsung pergi ke kelasnya. Ku tanyakan pada teman temanku di kelas itu. Dia duduk di bangku paling pojok di sebelah jendela sambil membaca sebuah buku hijau yang sepertinya sebuah novel. Dia menatapku sebentar dengan tatapan sinis, kudekati dia.
"Temuin gua di belakang sekolah pas pulang sekolah. Awas lu ga dateng!"
Dia hanya diam membaca bukunya.
*
Setelah ku tunggu sekitar setengah jam, ku lihat dia datang.
"Kenapa?" Tanyanya
"Lu tadi ngapai..."
Sedari tadi aku tidak melihat wajahnya, setelah ku lihat ternyata seorang gadis cantik, tingginya hanya sekitar 150cm dengan rambut panjangnya. Satu kata yang terlintas di benak ku "Cantik" aku spontan diam dan terpesona melihatnya. Sekitar 5 detik, tidak itu hanya 3 detik waktu seperti berjalan Berjam jam.
"Kalo ga penting gw pergi nih. Banyak urusan." kata gadis itu
"Hah" tanyaku dengan salting
"Hah hoh hah hoh. Cepetan gw hitung sampai 10" ucapnya dengan lantang
Seketika pikiranku langsung ngeblank. Semua yang ingin ku katakan menghilang entah kemana dari otakku.
"Satu"
"Dua"
"Bentar tadi.." ucapku dengan panik
"Tiga!"
"Empat"
"Lima"
Aku tidak tahu aku ingin mengatakan apa. Tiba tiba dengan bodohnya terlintas di otakku sebuah kalimat terbodoh dalam hidupku.
"Nomorlu.... "
"Enam!" Dia masih menghitung
"Gua minta nomorlu!"
"0813478xxxxx" dia berucap secepat kilat
"Tulis tulis!" Sambil ku keluarkan buku dan pulpen.
Dia pun menulis nomornya.
"Udah kan! Yaudah gua cabut."
Aku hanya diam dengan perasaan dag dig dug. Dan sadar...
"Hah nomor? Bego, bego banget gua sumpah. Yaampun bego banget Bandiii"
"Bentar... Tapi ga salah si dapet cewe cakep. Akhirnya gua punya peluang berkehidupan romantis."
"Tapi.. siapa si nama nya. Ah udahlah gampang nanti ku telpon."
__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
JERUQ
RomanceBandi sudah menginjak SMA ia ingin menikmati kehidupan Romance, Comedy, Fantasy . Namun akankah Ia menikmati apa yang dia inginkan atau malah akan menjadi sebuah Drama yang tak berujung.