"Rin,lu tau gak ,hal yang paling membuat cerita itu ngenak banget diperasaan orang yang membacanya?" Tanya Kean sembari merentangkan kedua tangannya dan menghirup udara pagi yang sejuk di rofftop milik sekolah mereka.
"Emm, enggak emang apaan?"
Jawab Erin ,yang juga begitu menikmati kesejukan udara pagi dan keindahan daerah mereka yang masih di penuhi oleh embun pagi,membuat keindahan daerah mereka bertambah dua kali lipat."Akh ,lu mah suka nyerah deluan sebelum mikir," Gerutu kean , kepada wanita yang diajak bicara itu selalu saja menyerah ketika di tanya sesuatu hal ,yang padahal kalau dipikir-pikir gak ada salahnya untuk mencoba untuk memikirkan pertanyaan tersebut bukan?.
Memutar bola matanya malas, "woy lo jangan mancing emosi nape,baru pagi juga , kalau gue emang gak bisa ya jangan dipaksa.Lo kira otak gue apaan , untuk mikirin pertanyaan aneh dari Lo yang gak ada faedahnya," Seketika suasana yang sejuk dan damai di pagi hari kini berubah menjadi panas dan sangat mencekam, seperti akan terjadi nya tragedi pembunuhan disini,namun sebelum itu Kean dengan cepat berusaha untuk tidak membuat emosi Erin tersulutkan akan ucapannya ,karena bila di bangkitkan emosi dari ratu penghuni kamar mayat maka akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Elah rin,gitu ae ngamuk lo,ya udah jangan marah ya gue paham ko kalau otak Lo gak bisa mikir hal-hal yang menurut lo susah untuk di pikirkan ,secarakan otak lo kan gak ada fungsi nya," Mendengar itu ,Erin yang semula sudah berusaha untuk meredam emosi nya malah dibuat semakin mendidih dengan perkataan Kean yang sungguh tak berperasaan itu,sudah cukup Erin sudah terlalu sabar dia harus menuntaskan tugas negara untuk membasmi orang-orang yang memiliki mulut jahanam seperti Kean.
Sadar akan situasi yang bukan membaik ,malah menjadi sangat-sangat mencekam Kean yang tak mau hidupnya berakhir sampai disitu , dengan cepat ia berlari meninggalkan Erin yang sudah melangkah dengan muka yang merah bak kepiting.
"K E A N!! JANGAN LARI LO, BERHENTI!!"
Perintah Erin kepada Kean yang sudah lari dari tempat mereka berdua tadi,
Koridor yang semula tenang kini menjadi kacau akibat Kean dan Erin yang berlari sambil menjatuhkan sampah yang semula diam tenang di tong sampah,ralat cuma Kean yang mengeluarkan sampah dari tempat nya ,Erin hanya ikut menghancurkan juga."Nah ketangkep lo kan, sok-sok mau ngehindar dari gue segala lagi hhhhhh,"
Senang erin karena telah mendapatkan Kean yang sedari tadi berlari untuk menghindari nya." lo mau ngeles lagi untuk gue kasihanin?" Kean dengan cepat menggeleng. "B-Bukan" ucap Kean dengan nada terbata dan kalau bisa di tebak mukanya sudah pucat pasif melihat sosok yang sungguh membuat nyalinya menciut.
"Trus ape ha?" Gertak erin dengan kepala yang ia condongkan yang sedari tadi tertutup oleh badan besar dari Kean.
"Eh eh eh ,si Bapak hehe. Nape pak? Ada perlu ye sama Kean ? Ya udah kebetulan anak nya ada dimari bapak gak perlu capek-capek nyari kesana kemari ,ya udah saya pamit ye pak," pamit erin dengan nada cengengesan,belum juga ia sempat lari ,kerah bajunya sudah di tarik lebih dulu oleh Pak Zaky selaku guru terkiller di sekolahnya.
"Eh eh ko gue terbang ya ,padahal gak ada sayap,ini kenapa? Kean lo tau gak kenapa gue bisa terbang? Apa karena gue cantik ya? Makanya Tuhan kasih gue kesempatan untuk mendapatkan kekuatan terbang, weleh beruntung banget nasib gue mamiii erin terbang ,ekh ko leher gue seperti lagi tercekik ya," periksa erin dengan tangan mengarah kebelakang untuk mengecek apa yang terjadi dengan leher bagian belakangnya dan ternyata...
"Kamu gak usah halu erin," tegas pak Zaky sembari melepaskan tangannya dari kerah Erin dan sontak Erin yang tadi ngehalu bisa terbang kembali mendartkan kakinya dilantai .
KAMU SEDANG MEMBACA
KEARIN
Teen Fiction"Loh itu sudah lebih dari cukup loh Rin malah lebih lagi,kamu kan belinya di tempat mang tomang bukan di restoran mahal," Jawab Pak Zaky dengan nada kesal , bisa-bisanya muridnya memeras guru pintar seperti dia oh tidak akan. "Ia ,awalnya saya berni...