"Kean hiks hiks hiks,Kean hiks,"
Panggil Erin di sela-sela Isak tangisnya sembari berdiri didepan kelas kean.Kean yang sedang asik main game bersama teman-temannya tak mendengarkan panggilan dari Erin ,sampai Dina teman sekelas Kean memanggilnya.
"KEAN!!" Teriak Dina kepada Kean yang tak menggubris panggilannya sedari tadi.
"Woy mulut toa,gak usah teriak bisa gak sih,hancur nih gendang telinga gue lama-lama," sewot lelaki yang duduk di sebelah tempat Dina berdiri.
"He ,Mbak Kuyang kalau mau ngonser kagak usah di sini ,salah tempat lo."
Timpal seorang cowok yang terusik tidurnya ."Bodo!" Jawab Dina dengan santainya dan tampang tak berdosa ya.
"Apa."tanya Kean kepada Dina tepat di depan nya.
Dina yang kaget tiba-tiba hampir terhuyung ke belakang, Untung saja ia dengan cepat menjaga keseimbangannya.
Plak
"Aww" ringis Kean , karena mendapatkan pukulan dari Dina.
"Makanya elu jangan ngagetit gue,"
Pergi berlalu meninggalkan Kean yang sedang mengusap-usap lengannya yang terkena pukulan dari dina tadi."Eh lu manggil gue ,sampai mulut lo kayak ember kurang belaian itu ada perlu apa?"
"Cieee mulut ember kurang belaian,"
Ledek Davi yang mendengar perkataan dari Kean ."Asek-asek ,bukan mulut ember tapi toa masjid yang udah rusak hhhhh,"timpal Andre dengan tampang watadosnya.
Mendengar hal itu sontak membuat satu kelas tertawa terbahak-bahak,lihatlah Dina sudah dalam puncak kemarahannya yang sebentar lagi akan mengeluarkan semburan api dari mulutnya.
"DIAM!!" teriak Dina dengan muka merah padam.
Sontak membuat seisi kelas yang tadinya ribut kini menjadi hening tak ada yang berani berbicara bahkan bila angin lewat saja mungkin akan terdengar.
"Gue manggil Lo tadi karena Erin dari tadi manggil-manggil Lo tapi lo ny budek ,"
"Ha? Erin manggil gue mana-mana,"tanya Kean sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
"It- ,eh Erin Kemana ya? tadi dia di depan kelas loh tadi,"
"Eh eh ,lu mau kemana?,woy Kean dih sok budek," kesal Dina dan kembali mendaratkan bokong nya di tempat duduknya.
Heyy,apa kabar dengan teman-teman sekelasnya?, tentu saja sedang berusaha untuk menahan tawanya agar tidak pecah dan mengakibatkan Dina ngamuk lagi.
Kean yang sudah kebingungan mencari Erin namun tak kunjung ketemu juga mendadak panik .
"Rin lu kemana sih ,apa jangan-jangan lu di telen cicak? OMG apa jadinya hidup gue kalau mama sampai tau kalau Erin di telen cicak,haduh mampus dah."
Monolog Kean dengan sembrono nya."Hiks hiks hiks Kean hiks."
"Eh ke ada yang nangis,"
Berusaha mempertajam pendengaran nya dan mencari letak asal suara tersebut dan yah ketemu."Lu kenapa ko muka lu jelek gitu,trus kenapa rambut Lo berantakan ,ini lagi baju lu pake acara keluar segala ,"omel Kean tanpa memperdulikan Isak tangis Erin yang kembali pecah.
Tak menghiraukan ucapan dari Kean ,Erin langsung menubruk tubuh kekar Kean dan menelusupkan kepalanya tepat di dada bidang pria itu, sungguh sama seperti adegan-adegan horor yang biasanya saya lihat .
Kean yang mendapatkan pelukan dari Erin pun,ikut memeluk tubuh mungil wanita tersebut.
"Kamu kenapa hmm, siapa yang udah Jahatin kamu," tanya Kean sembari mengelus lembut kepala Erin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEARIN
Teen Fiction"Loh itu sudah lebih dari cukup loh Rin malah lebih lagi,kamu kan belinya di tempat mang tomang bukan di restoran mahal," Jawab Pak Zaky dengan nada kesal , bisa-bisanya muridnya memeras guru pintar seperti dia oh tidak akan. "Ia ,awalnya saya berni...