4.(kost)

841 12 0
                                    

Dari samping, barang itu keliatan besar juga, walaupun dalam keadaan lemes. Kontol saya langsung agak ngaceng lagi ngeliat pemandangan seperti itu. Selesai pipis, dia kembalikan penisnya ke dalam sarangnya. Dinaikkannya celananya lalu sambil menghadap saya, seperti biasa juga, dia betulin posisi kontol di dalam celananya lalu dia siap-siap ke luar kamar mandi. Waktu ngeliat barang saya yang agak ngaceng itu dia hanya komentar , " Wah, kontolmu gede juga ya !!!"

Malu, aku berbalik. Saya kira dia langsung ke luar, nggak taunya dia malah mendekati saya. Dia memeluk saya dari belakang, tangannya memeluk perut saya. Persentuhan bulu di perut saya dengan tangannya membuat saya merinding dari kepala sampai ujung kaki saya. Badannya nempel rapet ke bagian belakang badan saya. Saya merasa panas dingin dan gemetar. No way out, no way to turn back. Saya biarkan saja dia begitu. Pantat saya merasakan ada barang yang mengeras di dalam celananya. Terasa lebih panas dari pada bagian tubuhnya yang lain yang nempel di punggung saya.

Lalu pelan-pelan tangan kirinya merayap menuju ke atas. Digosok-gosoknya dada saya yang kebetulan juga berbulu, lebih lebat dari yang dia punya. Agak geser ke samping, dia temukan puting susu saya. Dia meremas-remas dan memijit-mijit puting itu, bergantian kanan dan kiri. Sementara tangan kanannya bergerak ke bawah dan tiba di pangkal penis saya. Tangan itu terus menuju ke bawah dan sampai di kantung pelir saya. Jari-jarinya bermain-main di seputar kantung itu. Menarik-narik, mengukur-ukur besar kedua biji saya.

Kontol saya sudah ngaceng sengaceng-ngacengnya. Panjangnya sudah mencapai maksimumnya (16 cm, kalau mau tau !) Rasa malu dan takut itu hilang entah ke mana. Pokoknya yang penting hepi ..... Que sera sera ..........

Lalu tangan kanannya itu mulai bergerak ke atas. Disusurinya permukaan bawah kontolku sampai ke perbatasan batang dengan kepala burung (wah, seperti pelajaran mengenai pulau Irian saja !). Jari-jarinya menari-nari di situ. Gila, rupanya dia tau persis tempat paling enak untuk dimanipulasi.

Tangan kirinya nggak sabar langsung ikut bergabung. Dengan gerakan cepat diambilnya air dalam gayung, tangan kirinya meraih sabun yang lalu dicelupkannya ke dalam gayung itu. Masih dengan sabun di tangan, tangan kirinya langsung menuju sasaran. Digosok-gosokkannya sabun itu ke kontolku, lalu ke bulu-bulu baokku. Setelah menyimpan sabun, diambilnya sedikit air lalu diusapkan ke regio genitaliaku yang sudah penuh dengan sabun. Dikisik-kisiknya baokku seperti sedang mengeramasi daerah itu. Dibikin begitu, daerah itu jadi penuh dengan busa sabun, memudahkan jari-jarinya waktu dia mulai mengocok batangku. Tangan kanan dan kirinya bergantian menyusuri batangku dari mulai ujung kepala sampai pangkalnya, kemudian naik lagi ke kepala dst.

Makin lama gosokan dan kocokannya makin cepat, nafasku memburu, kudengar juga nafasnya memburu di belakangku. Saya mulai mengerang dan melenguh-lenguh keenakan. Saya merasa pinggulnya menggesek-gesek pantatku, dari kiri ke kanan, kemudian ke kiri lagi, terus ke kanan lagi. Begitu seterusnya.

Lalu pada satu titik, saya tidak bisa kembali lagi. Kedua tangan saya menjulur ke belakang, mencengkeram erat pantatnya dan dalam hitungan detik meriam saya memuntahkan larvanya yang berwarna putih susu ke lantai bursa ..... eh, lantai kamar mandi. Tanpa bicara si Jeno cuci tangan, lalu menyiram kakinya dan keluar dari kamar mandi. Apa dia juga menikmati sequel ini, saya nggak tau. Apa dia juga keluar saat ini, saya juga nggak tau. Beberapa hari saya menghindar pertemuan dengan dia. Malu, sungkan dan lain-lain perasaan bersatu.

Hanya satu hal yang pasti, saya musti balas kebaikannya ini. Tapi gimana caranya ???

* * *

Sore itu hari Sabtu. Jam baru menunjukkan pukul 6 lebih sedikit. Semua orang pergi ke acaranya masing-masing, kecuali aku. Aku bengong aja sendiri. Nggak ada janji dengan siapapun, nggak punya seseorang untuk diapelin. Aku nggak tau bahwa hari itu akan jadi babak baru dalam hidup saya.


 Aku nggak tau bahwa hari itu akan jadi babak baru dalam hidup saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kost (18+) || ft. noren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang