7.(kost?)

648 6 0
                                    

Selesai semua, aku pindah ke bawah. Aku pijat paha depannya. Berkali-kali aku lihat penisnya berontak minta keluar dari sarangnya. Lalu tanganku bergerak menuju pinggangnya dan tiba-tiba aku menarik celana dalamnya ke bawah. Dan, there he was, berbaring telanjang di kasur kamarku dengan penis ngacung ke atas, berdenyut-denyut seirama dengan denyut jantungnya !!!

Lalu aku buka kedua pahanya lebar-lebar, aku bergeser mendekat. Tangan kananku menyusuri paha dalamnya mulai dari lutut dan berakhir di bijinya. Aku ulurkan tangan kiri aku, aku remas batangnya. Dia mengerang. Perlahan aku mulai mengurut batangnya yang keras dan hangat itu, dari atas ke bawah. Nafasnya mulai memburu.

Sementara tangan kananku menari-nari di atas mainan barunya, tangan kiriku meraih pangkal penisnya dan menegakkan penisnya. Mukaku merunduk mendekati sasaran. Hidungku segera menangkap aroma laki-laki yang begitu kuat memancar dari daerah selangkangannya, bau erotik !! Aroma itu memperbesar gairahku. Nggak sabar, aku buka T-shirtku. Aku hanya tinggal pakai celana pendek.

Aku jilat lubang kencingnya, rasa asin-asin-licin. Nggak sampai hitungan menit, kepalanya yang besar dan agak keunguan itu sudah bersarang di dalam mulut. Kuemut kuat-kuat sampai pipiku kempot. Dia mengerang lebih kuat. Waktu aku gelitiki daerah V terbaliknya dengan ujung lidah, dia menggelinjang. Dia tusukkan kontolnya ke dalam mulutku, sampai-sampai aku harus tahan pinggulnya dengan tangan biar aku nggak keselek.

Aku lepaskan kepalanya dari mulutku, sejenak aku mengagumi penisnya. Lebih besar dan lebih seksi dari yang aku bayangkan. Vena-venanya tampak jelas di permukaan penisnya. Lalu lidahku mulai menyusuri bagian bawah batangnya. Iseng, aku gelitiki lagi daerah pertemuan batang dengan kepalanya sampai Jeno menggelinjang kegelian.

Lalu aku terus turun sampai ke kantungnya. Geli terasa di seputar mulut terkena baoknya. Lidahku mulai menjilati bijinya, terus naik ke pangkal batangnya sampai ujung penisnya. Persis seperti anak-anak lagi jilat es krim kesukaannya, aku ulang-ulangi kegiatan itu. Kantung .... batang .... kepala .... kantung .... batang .... kepala ... kantung .....

(Kata tulisan yg di MOTN itu sih, kegiatan itu nggak akan bikin seseorang cepet keluar !)

Puas begitu, aku kembali lagi ke kepalanya. Aku masukkan seluruh kepalanya ke dalam mulut, lalu aku emut-emut. Dia mengerang. Lalu sedikit demi sedikit batangnya aku telan. Nggak lebih dari separo barangnya yang 19 cm itu bisa masuk. Kalau aku coba lebih jauh, rasanya mau muntah. Lidah aku bergoyang-goyang di dalam, mengelus kepalanya, menyusuri coronanya, menggoyang-goyang batangnya.

Kemudian aku rasakan tangannya meraih kepalaku dan menekan kepala aku itu ke bawah. Dia nggak mau dilepaskan lagi. Maju mundur aku gerakkan kepala aku. Kalau dia angkat pinggul terlalu tinggi aku tekan dengan tangan aku. Ke luar masuk barangnya di dalam mulutku. Makin lama makin cepat, makin liar. Untuk menyervis batangnya yang nggak bisa masuk ke dalam mulut, aku gunakan kedua tanganku. Bergantian naik turun sampai pangkal batangnya. Erangan, desahan, teriakan tertahan, keluar dari mulutnya. Makin lama makin kuat, makin tak terkendali. Tangan kirinya mencengkram bahuku, sementara tangan kanannya menekan kepalaku lebih ke bawah, menggenggam rambutku. Gerakan mulutku makin cepat, maju-mundur-maju-mundur. Barangnya keluar-masuk-keluar-masuk. Makin lama makin cepat. Makin lama makin semangat. Tiba-tiba aku rasakan badannya mengejang! Pantatnya diangkat tinggi, menusukkan penisnya lebih dalam ke mulut aku sampai aku tersedak. Dia sudah sampai di finish!

Karena ingin mengulang apa yang pernah kulihat tempo hari dari para dan aku nggak ingin dia keluar dalam mulut aku (setidaknya tidak malam itu) aku genggam kuat-kuat pangkal penisnya dengan tangan kiriku. Kontolnya mengejat-ngejat dalam mulut. Terasa ada denyutan di pangkal penisnya itu. Aku lepaskan barangnya dari dalam mulut, aku lanjutkan sedikit menggosok kontolnya dengan tangan kanan, lalu aku acungkan penisnya tegak lurus ke langit-langit.

 Aku lepaskan barangnya dari dalam mulut, aku lanjutkan sedikit menggosok kontolnya dengan tangan kanan, lalu aku acungkan penisnya tegak lurus ke langit-langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kost (18+) || ft. noren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang