.

435 31 2
                                    

Warning! 2000+ word!

Yaoi! OOC!

Naruto belong to Masashi Kishimoto

Story original by mahenni

oOo

Menatap nanar pria dihadapannya, sesekali mulutnya melontarkan beberapa umpatan dengan nada bergumam sampai nyaris tidak bisa di dengar orang lain selain dirinya sendiri.

"Itachi, maaf karena tidak bisa menjawab telfon mu tadi." pria berambut perak yang sedari tadi di umpati kini bersuara. Suaranya begitu halus dan sedikit memohon agar di maafkan. Sementara pria yang tadi di panggil namanya itu hanya berdecak kesal dengan sikap partner kerja nya yang tidak begitu profesional dalam pekerjaannya.

"Tch! Selalu saja minta maaf dan besok akan terulang lagi. Apa kau tidak lelah memohon begitu padaku setiap hari, kakashi?" Itachi tidak habis fikir bagaimana kakashi begitu gila akan wanita sampai setiap hari bolos kerja hanya untuk menuruti keinginan sang kekasih yang tidak sadar waktu. Ya untungnya saja wanita yang menjadi kekasih nya itu bukan wanita yang gila harta. Tapi haus perhatian.

.

.

Setelah perdebatan nya tadi kakashi dengan semangat yang membuncah mengajak Itachi untuk makan siang bersama. Karena ini memang jadwal nya makan siang.

"Kau harusnya juga memiliki kekasih itachi, Agar tau bagaimana rasanya keadaan ku." kakashi memulai percakapan sembari memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Aku tau tapi kau begitu berlebihan, bodoh!"

Tentu saja Itachi pernah berpacaran tapi dia tidak sebodoh kakashi yang rela menemani kekasihnya saat di telfon tanpa alasan yang jelas dan melupakan pekerjaannya begitu saja. Mendengar jawaban yang begitu ketus dari Itachi kakashi hanya terkekeh geli.

"Aku dengar adikmu membuat masalah lagi?"

itachi pria yang begitu tampan, berusia hampir menginjak 30 tahun ini sekarang hanya hidup bersama adik tersayangnya. Yaitu sasuke. Sementara kedua orangtuanya sudah lama meninggal karena kecelakaan mobil yang menewaskan mereka. Yang meninggal kan perusahaan dan adik tersayangnya pada Itachi, dia saat itu masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Tapi lihat sekarang bahkan Itachi menjadi pengusaha sukses termuda di kotanya.

"Yaa dia kembali kepergok mambuat hal yang tak senonoh dengan teman nya." mendengar Jawaban Itachi dengan nada sendunya. Kakashi hanya menggelengkan kepala tak habis fikir dengan adik dari partner kerjanya tersebut.

"Apa malam ini kita bisa minum? Mungkin sekedar menenangkan pikiranmu barang sejenak, tachi." tawar kakashi dia juga akhir-akhir ini sedang banyak pikiran. Tatapannya kini terfokus pada Itachi yang menganggukan kepalanya begitu pelan sampai kakashi hampir tidak menyadari adanya anggukan itu.

"Jam 7 pas, aku akan menjemput mu."

"Tidak! Tentukan saja tempatnya dan kita bertemu disana." mutlak. Perintah atau permintaan Itachi selalu tak bisa di bantah oleh siapapun bahkan adik tersayangnya.

"Baiklah." final kakashi.

.

.

Seperti yang di janji kan tepat pukul 7 Itachi sudah berada di bar yang di janjikan oleh kakashi. Sementara sang empu yang mengajaknya masih belum menampilkan batang hidungnya. Tak mau menunggu sang partner yang begitu lama, Itachi lebih memilih memesan minuman terlebih dahulu sembari menunggu sang partner.

My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang