2. Seruan Agar Wanita Menyembah Allah

7 1 0
                                    


Inilah seruan kepada seluruh manusia, baik laki-laki maupun perempuan, agar menyembah Allah Swt yang telah menciptakan dan menuntut mereka untuk memurnikan ibadah hanya kepada-Nya.

Ibnu Mas’ud Ra bertanya kepada Rasulullah SAW “hai rasulullah, apa dosa terbesar disisi Allah?” Rasulullah menjawab “engkau menyekutukan Allah, padahal Allah yang menciptakanmu” (HR Bukhari Muslim).

Al-Harits Al-Asy’ari Ra berkata, Rasulullah bersabda, “sesungguhnya Allah menyuruh Yahya bin Zakaria As supaya mengerjakan lima perkara dan menyuruh Bani Israil untuk melaksanankannya, tetapi ia lambat menyampaikan hal tersebut kepada Bani Israil, sehingga ia ditegur oleh Isa As, “sungguh Allah telah munyuruhmu melaksanakan lima perkara dan menyuruh Bani Israil untuk melaksanakannya” Yahya menjawab, “hai saudaraku, aku khawatir jika engkau yang menyampaikannya, maka aku akan disiksa dan dibinasakan-Nya” lalu Yahya segera mengumpulkan Bani Israil di Baitul Maqdis hingga memenuhi ruangan masjid. Kemudian ia duduk di atas mimbar seraya berkata, Allah telah menyuruhku melaksanakan lima perkara: Pertama, hendaklah kalian menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Kedua, Dia menyuruh kalian mengerjakan shalat. Ketiga, Dia menyuruh kalian berpuasa. Keempat, Dia menyuruh kalian bersedekah. Dan kelima, Dia menyuruh kalian berzikir” Rasulullah SAW bersabda, “dan aku menyuruh kamu melaksanakan lima perkara yang diperintahkan Allah kepadaku, yakni bersatu (berjamaah), mendengar dan menaati pemimpin, berhijrah dan berjihad di jalan Allah SWT. Sesungguhnya barang siapa yang keluar dari Jama’atul Muslimin walau sejengkal saja, berarti ia telah melepaskan ikatan Islam dari lehernya. Dan barangsiapa mengajak kembali kepada cara jahiliyah, maka ia termasuk penghuni jahannam ” Sahabat bertanya, “ya Rasulullah walaupun ia shalat dan puasa?” Rasulullah menjawab “walaupun ia shalat, puasa dan mengaku muslim”. Maka sebutlah kaum muslimin itu dengan yang telah ditentukan oleh Allah SWT, yaitu Al-Muslimin, Al-Mu’minin, dan ‘Ibadullah”. (HR Ahmad), (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’ani ‘Azim, jilid1, 1996:60-61).

Tentang WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang