Hari ini adalah hari keberangkatan wonyoung ke London, wonyoung mengambil jam penerbangan malam jadi dia masih punya beberapa jam di sini
"Yeonjun, anterin ini buat bunda rosé" seulgi memasak donat hari ini, tentu saja dia membagikannya ke tetangga
"Sunghoon aja mah" Entah ada angin apa Sunghoon yang biasanya anti untuk bertemu wonyoung sekarang ia inisiatif untuk ke rumah wonyoung
"Mamah nyuruh gw" Sela Yeonjun
"Gw udah ngambil kotak nya dulu-an" Sunghoon ga mau kalah jadi dia grecep buat ngambil kotak donat nya Dan langsung menuju ke rumah wonyoung
Tokk.... 3x
Sunghoon berkali-kali mengetuk pintu dan beberapa saat kemudian langsung di buka oleh wonyoung, terlihat wonyoung yang sedang menggunakan pakaian santai"Ada apa kakak" Ekpresi kaget wonyoung dari balik pintu sangat lucu menurut Sunghoon
Sunghoon terkekeh melihat wonyoung yang kebingungan
"Ini dari mamah" Sunghoon menyodorkan kotak berisi donat"Makasih kak, sampein ke mamah yaa" Saat wonyoung ingin menutup pintu Sunghoon menahan pintu tersebut
Wonyoung kaget, Sunghoon masuk maju ke arah wonyoung yang mundur hingga wonyoung jatuh terduduk di atas sofa, Sunghoon membungkuk ke arah wonyoung mendekati telinga wonyoung
"Kalo ada tamu tuh di suruh masuk"
Wonyoung merinding mendengar suara pelan tapi berat nya Sunghoon"Wony siapa yang dat- eh maaf mamah ganggu ya, pindah ke kamar aja" Rosé gelagapan melihat Pemandangan di depan
Sunghoon langsung menarik wonyoung ke kamar nya, wonyoung tersentak kaget, apa yang akan Sunghoon lakukan
"Belum selesai packing? " Wonyoung menggeleng kepala nya sebagai jawaban, ia bersyukur jika Sunghoon ingin membantu nya
"Yaudah lanjutin" Firasat wonyoung sudah tidak baik sejak awal, Sunghoon naik keatas ranjang wonyoung sambil ngemil donat yang ia bawa tadi dan menghidupkan TV di kamar wonyoung
Wonyoung menghela nafas dan mulai meletakan buku buku penting di dalam dus, sepertinya dia butuh koper untuk beberapa album oppa nya, tentu saja ia akan membawa beberapa, akan sangat membosankan jika tidak ada foto² idol Korea di kamar nya nanti
Sunghoon melihat wonyoung yang kesusahan menggapai koper di atas lemari sangat mengemaskan
Sunghoon mengambil koper tersebut dan menaruh nya di bawah, Sunghoon membukukan badan nya yang tinggi ke arah wonyoung yang pendek
"Pendek banget, emang bisa lo hidup sendirian di London? " Kenapa Sunghoon berubah, ia menurut wonyoung Sunghoon sangat menyebalka sekarang"Wony turun ada Ruto" Wonyoung berlari ke luar kamar nya dan di ikuti oleh Sunghoon, karena tergesa-gesa wonyoung hampir terjatuh dari tangga untung saja Sunghoon memeluk wonyoung dari belakang
Haruto mengepalkan tangan nya melihat pemandangan tersebut m, ia memang di tolak oleh wonyoung tapi bukan berarti rasa cinta nya untuk wonyoung sudah hilang
Sunghoon menatap remeh Haruto yang kebakar cemburu
"Tumben Ruto kesini, ada apa?" Tanya wonyoung"Ini spagetti dari bunda Lisa sebagai permintaan maaf karena ga datang kemarin malam" Haruto menyodorkan tupperware yang berisi makanan italy andalan Lisa
"Ishh jadi ngerepotin, makasih ya Ruto" Wonyoung gemas melihat tingkah Haruto yang meminta maaf, ia tertawa bersama Haruto
Sekarang gantian Sunghoon yang kepanasan padahal Haruto tak menyentuh wonyoung sedikit pun, ia cemburu melihat wonyoung yang lebih banyak berbicara dengan Haruto
"Wony makan dulu, ajak Ruto sama kak Sunghoon sekalia" Rosé memanggil mereka untuk makan bersama
Sunghoon melewati wonyoung dan Haruto melewati sela antara mereka
Wonyoung duduk di depan Sunghoon dan di samping Haruto
"Mamah sama papah makan nanti kalian duluan aja" Rosé paham jika keadaan sedang panas dan memutuskan untuk meninggalkan mereka
"Ruto mau ini?" Wonyoung Menawarkan paha ayam goreng pada Haruto, Haruto mengangguk dan menerimanya dengan senyum kemenangan memandang Sunghoon, wonyoung menuangkan minuman ke gelas Haruto
"Ekhhhhm" Sunghoon mengode wonyoung jika dia juga ada di ruangan, Sunghoon merasa di kucilkan dari tadi, wonyoung peka dan langsung menuangkan juga air di gelas Sunghoon, melihat wonyoung yang kesusahan dngn rambutnya yang panjang Sunghoon langsung merapikan rambut wonyoung ke belakang telinga
Wonyoung kembali ke tempat duduk nya dan ngobrol bareng Haruto, Sunghoon benar-benar seperti tak di anggap, sumpit di tangan Sunghoon patah akibat luapan emosi Sunghoon yang meluap
Wonyoung melirik ke arah Sunghoon yang menatap mereka tajam hingga Haruto bangkit pamit untuk pulang
"Emmm, wony... Aku pulang dulu yah, hati² di London nanti gada yang anter jemput kamu lagi" Canda Haruto
"Gw yang jagain wonyoung di London, udah sana lo pulang" Sunghoon mendorong Haruto untuk pergi
"Kakak kenapa sih ngusir² Haruto kaya tadi?" wonyoung yang kesal dengan sikap Sunghoon langsung pergi menuju kamar nya
"Gw cemburu" Sunghoon menahan dan menarik wonyoung mendekap kearah nya
"Wony, kasih aku satu kesempatan buat perbaiki semuanya" Sunghoon memegang kedua bahu wonyoung dan menyisakan sedikit jarak antara mereka
"Ga ada yang perlu di perbaki kak, aku udah maafin semua kesalahan kakak" Wonyoung menepis kedua tangan Sunghoon
"Kalo gitu jadi pacar aku" Sunghoon sangat tidak romantis ini malah terkesan memaksa
Wajah wonyoung merona mendengar ucapan Sunghoon
"Aku mau fokus kuliah kak, aku juga gak yakin dengan hubungan LDR" Wonyoung menolak Sunghoon dengan cara halus"Aku ikut kamu ke London"
Tbc.
Uwwu gak guys?, yang gak fixs jomblo