Musibah dalam tanggapan bulan lalu bisa diambil hikmahnya bila salah hitungan hari dan pasaran bisa berakibat fatal. Kematian para pejabat desa dalam acara itu dikarenakan salah hitungan hari oleh pawang atau dukun supranatural desa itu. Mbah Sonto memberi wejangan kepada anggota grup dan promotornya Joko. Walau begitu tidak perlu kuatir di pihak grup tari Tayub yg dipimpin Joko, karena Mbah Sonto sudah pasang rajah pada semua perangkat gamelan dan anggota penari tayub hingga tidak mungkin bisa jadi korban kalau tidak melanggar pantangan. Kiki dan Raisa bisa jadi bintang baru dalam grup itu karena masih muda dan berbakat. Tapi itu semua tergantung Mbah Sonto yg berperan sebagai guru spiritualnya.
Yuyun ingin seperti Kiki dan Raisa yg begitu heboh saat naik panggung. Sri Rejeki bisa tergeser posisinya karena sudah agak tua dan jarang diruwat. Sedang Kiki yg masih SMP itu sudah matang jogetnya ditambah sering dijampi Mbah Sonto. Yuyun takut kalau diruwat oleh Mbah Sonto yg sudah tua gitu. Kata teman2 nya kalau pengin terkenal dan menarik perhatian penonton harus diruwat dulu.
" Aku dulu juga takut dan tidak mau pakai di ruwat segala oleh dukun tua itu. " kata Kiki kepada Yuyun yg teman sekelasnya.
" Trus gimana" kepo Yuyun.
" Aku naik panggung grogi. Mau gerak aja susah, jatuh2 melulu. Sepertinya panggung itu ada setannya. Tapi setelah aku diruwat Mbah Sonto, aku jadi gesit banget Joget apa saja bisa, dan tidak ada capeknya kalau sering disawer ratusan ribu, malah kemarin aku dapet 2 juta." kata Kiki.
Yuyun akhirnya mengikuti saja petunjuk Kiki dan Raisa untuk masuk grup Mbah Sonto.
Yuyun dan Ida harus dilulur tubuhnya dengan jamu pemutih kulit dan dimandikan air kembang sebelum ikut latihan joget tayub. Mbah Sonto yg lagi ngopi kaget ada tamu dua orang remaja cantik datang.
" Ayoh masuk sini !"
" Anu Mbah.. saya anggota baru. Pengin diruwat agar tidak kaku kalau naik panggung.' kata Yuyun.
" Nah begini yg Mbah inginkan. Gak usah malu kalau ingin pinter ya tanya, belajar, " kata Mbah Sonto sambil meneguk kopinya lagi.
Yuyun masuk kamar Mbah Sonto yg biasa digunakan untuk ritual ruwatan. Mbah Sonto membuka lemari kecil dan mengambil lipatan sarung lalu diberikan kepada Yuyun yg sudah siap diruwat.
" Kamu lepas semua bajumu hingga bugil, terus pakai sarung ini, tutupi tubuhmu sebatas dada, tiduran diatas tikar itu." kata Mbah Sonto sambil menyiapkan piranti tungku kecil yg sudah diberi arang, kemudian dinyalakan. Lalu Mbah Sonto menaburkan bubuk Kementan ke atas bbara arang itu hingga mengepulkan asap yg ber aroma khas.
Yuyun melepas bajunya gemetar karena baru pertama kali ini ia nekat membuka kutangnya, celdamnya didepan seorang lelaki tua. Mbah Sonto mengawasi dada Yuyun yg masih kecil, dan puting yg berwarna pink itu sangat merangsang. Yuyun agak lama berdiri di depan Mbah Sonto untuk diusap sambil dibacakan mantra . Entah mantra apa yg keluar dari mulut orang tua itu Yuyun tak peduli.
" Hhhhh...hhhhh..hhhhh.." desah gadis remaja itu yg akhirnya didorong Mbah Sonto rebahan diatas tikar.Lalu tubuh yg sangat molek itu diselimuti sarung sebatas dada hingga lutut.
Mbah Sonto mulai membaca mantra hingga suaranya berubah menjadi besar dan serak seperti bukan suara manusia. Telapak tangan yg kekar itu merayap dibalik sarung menyingkap tepian sarung hingga perut mulus Yuyun.
" Hhhhhh...Hhhhhhh..hhhh" desah Yuyun berkepanjangan karena sensasi birahi yg memuncak .
Mbah Sonto seperti seekor harimau yg memangsa tubuh mulus Yuyun hingga mulutnya berpindah menjilati belahan dada gadis itu sambil mengolesi minyak serimpi dan hembusan nafasnya yg deras menyapu leher gadis itu. Kepala burung gagak itupun mulai digesek- gesekkan ke bibir tempik Yuyun. Yuyun yg terangsang sempet tangannya menyentuh burung gagak yg maha besar itu. Yuyun menggenggam kepala burung itu untuk dibenarkan masuk ke lobang miliknya. Tapi Mbah Sonto hanya menggesek - gesek klitoris itu maju mundur hingga gadis itu kembali merasakan klimaks. Akhirnya Yuyun terkapar. Mbah Sonto tidak mau menodai penari pemula yg hanya butuh kekuatan untuk bisa tampil percaya diri di atas panggung.
Usai diruwat dan dimandikan air kembang, Yuyun diperbolehkan keluar dan mengenakan kembali pakaiannya. Yuyun yg telah terlahir kembali sebagai penari tayub keluar dari kamar dengan penuh percaya diri. Bahkan Ida memandang wajahnya tampak bersinar serta cantik sekali. Inikah susuk pemikat yg dikatakan Kiki itu.? tanya Ida di dalam hati. Ida juga pernah baca primbon dan pamannya jlyg mengerti tentang perawatan ilmu gaib tapi tidak harus menjalani ruwatan seperti yg dilakukan Mbah Sonto.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI TAYUB
Mystery / ThrillerCERITA DEWASA HORORR DAN KONTEN KEKERASAN SERTA ADEGAN SEX.. ANAK DIBAWAH UMUR 21 DILARANG BACA..