SufiAL : [Utakata Hanabi]

890 49 6
                                    

Song : Utakata Hanabi by supercell

.....................................................................

Percikan yang indah. Mengundang elegi. Namun juga menentramkan hati. Aku memainkan kembang api batangan ini. Memerhatikannya seorang diri. Mengasingkan keberadaan dari kumpulan orang yang menikmati festival di seberang.

Tak lama waktu yang dibutuhkan agar kembang api punyaku menghentikan percikannya. Sekarang, tatapanku berganti pada kembang api yang lebih besar. Bunyi tembakan khas terdengar, menjadi pertanda sebelum warna-warni mengkhiasi langit malam.

Senyuman merekah di bibirku yang teringat akan cerita kita. Ya, kita berdua. Di malam musim panas kala itu. Aku dan kamu. Aku dan kamu yang seorang gadis anggun. Kamu memakai yukata dan geta, lalu berputar di hadapanku. Sungguh, jika bisa jujur, pasti aku akan mengatakan 'kamu sangat cantik malam ini'. Hanya saja, diriku yang bodoh ini nyatanya tidak sanggup untuk mengutarakannya.

Menyakitkan.

Ketika kita berdua menyaksikan kembang api yang ditembakkan ke udara. Kamu tau, aku diam-diam mencuri pandang wajahmu yang menatapnya terpesona. Ekspresi polos itu, menentramkan, menyejukkan, namun juga menyesakkan.

[Konna kimochi shiranakya yokatta

Mou nido to aera koto mo nai no ni]

Jika tau begini ... akan lebih mudah jika aku membencimu. Akan lebih baik jika kita tidak pernah bertemu sebelumnya. Akan lebih mudah. Agar perasaanku tidak sesakit ini.

[Aitai aitai nda

Ima demo omou kimi ga ita ano natsu no hi wo]

Namun aku ... ingin melihatmu lagi. Ingin bertemu denganmu lagi. Ingin memandang senyum manis di bibirmu lagi. Sampai sekarang aku masih memikirkan hari musim panas ketika kamu berada di sini.

Kenangan di kala kita menikmati musik festival dari kejauhan. Masih terukir jelas di benakku. Seluruh waktu yang kita habiskan berdua, kini tak lagi dapat diulangi.

[Mou wasureyou kimi no koto zenbu

Konna ni mo kanashikute

Dou shite deatteshimatta ndarou

Me o tojireba

Ima mo kimi ga soko ni iru you de]

Aku berharap bisa melupakan segalanya tentangmu. Begitu sulit. Tapi kenapa kenangan ini tak kunjung menghilang? Kenapa tak kunjung lenyap? Karena ini membuatku merasakan kesedihan. Kenapa kita harus bertemu?

Kepalaku mendongak, menatap lekat-lekat kembang api di langit malam, sendirian. Kembang api yang pernah menjadi saksi bisu dari kenangan manis kita. Membuat tusukan menyakitkan di hati.

Sekarang kamu telah berada jauh di sana. Selamanya.

Di mana ada awal, di situ ada akhir. Jika tidak sanggup untuk mengakhiri, jangan pernah mencoba untuk mengawali.

Selamat tinggal. Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya.

...
THE END

SongFict : LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang