Part 2

604 31 3
                                    

“Hiks- Sehun-ah”

Sehun. Hanya nama itulah yang sedari tadi terucap dari mulutnya. Menangis dan terus menangis. Hanya itulah yang bisa dilakukan Luhan sekarang. Berharap dengan itu, bisa mengurangi rasa sakit yang dirasakannya.

“Sakit sekali rasanya Hun-ah. bisakah kau merasakannya? Hiks-“

Dulu Sehun pernah berkata kalau dirinya tidak akan membiarkan Luhan menangis dan merasa kesepian seperti sekarang ini. Sehun juga pernah mengatakan kalau dirinya akan bersedia menopang Luhan ketika dia sedang terjatuh dan terpuruk. Tapi sekarang? Masih bisakah Luhan mempercayai semua perkataan Sehun padanya itu. Disaat hatinya merapuh dan terjatuh seperti ini biasanya Sehun akan menghiburnya dan membiarkannya untuk menangis didalam pelukan hangat pria berkulit putih itu, menenggelamkan kepalanya pada dada bidang sang empunya dan menumpahkan segala keluh kesah yang dipendamnya kepada pria tersebut. Begitu pula dengan saat ini. Luhan hanya membutuhkan seorang Oh SeHoon untuk kembali membuatnya bangkit dan tersenyum kepada semua orang.

“Dulu kau berjanji kalau kau akan terus berada disisiku, menopangku ketika aku terjatuh, menghapus setiap airmata yang mengalir keluar dari mataku hiks- membisikkan kalimat manis untuk membuatku kembali tersenyum, meluangkan waktumu untukku walau sepadat apapun jadwalmu. Tapi apa yang kudapat sekarang Hun-ah? kau berubah, Sehun yang kukenal bukanlah orang yang akan mengingkari janjinya pada seseorang. Apa kau mencintai orang lain Hun-ah? kalau memang begitu, tinggalkan aku. Kau hanya akan menyakitiku jika seperti ini secara terus menerus hiks-“

Luhan kembali bermonolog ria dengan airmata yang tidak henti-hentinya mengalir dan meninggalkan jejak dipipinya. Entah sudah berapa banyak airmata yang keluar dari kedua matanya itu. Luhan merasa lelah sekarang. Lelah fisik juga hatinya. Ditenggelamkan kepalanya kedalam kedua kakinya itu dan kembali menangis terisak disana.

GREP

“Hyung, maafkan aku. Sungguh maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk seperti itu. Sungguh maafkan aku. Maafkan aku jika itu semua menyakitimu”

Luhan tertegun ketika merasakan sebuah pelukan hangat menyelimuti tubuhnya.

“S-sehun-ah?”

“Iya, hyung. Aku disini. Kumohon maafkan aku karena telah membiarkanmu merasakan sakit itu sendirian. Aku mencintaimu hyung, sangat”

Haruskah Luhan percaya akan ucapan Sehun barusan setelah semua yang dia lakukan pada Luhan akhir-akhir ini? Ditatapnya kedua iris coklat milik Sehun dengan dalam berusaha mencari kebohongan disana. Namun yang dia dapatkan hanya ketulusan dan rasa bersalahlah yang terlukis dengan jelas disana.

“Kumohon percayalah padaku hyung. Aku sungguh sangat mencintaimu. Aku tahu kau membenciku sekarang setelah apa yang kuperbuat padamu akhir-akhir ini”

Luhan tertunduk dan kembali menangis untuk kesekian kalinya. Hal itu membuat Sehun semakin merasa sebagai orang terjahat yang membiarkan kekasihnya menangis seperti itu. Ditariknya tubuh rapuh Luhan kedalam pelukannya. Hatinya bagai teriris ketika merasakan tubuh Luhan yang bergetar hebat menahan isakkannya. Secara perlahan, Sehun merasa kalau Luhan membalas pelukannya walaupun terasa sedikit ada keraguan disana.

“Apa salahku Hun-ah? hiks- kenapa kau berubah seperti ini? Apa kau memang sudah bosan denganku? Kalau kau memang mencintai Tao, pergilah. Lupakan aku hiks- ini terlalu menyakitkan kau tahu hiks”

Sehun semakin mengeratkan pelukannya membiarkan Luhan menenggelamkan kepalanya pada dada bidangnya itu. Sakit sekali rasanya ketika mendengar Luhan mengatakan itu semua. Sungguh dia tidak bermaksud seperti itu, dia hanya ingin membantu Tao untuk membuat Kris cemburu dan berhenti bermesraan dengan orang lain. Dia tidak pernah mengira kalau Luhan akan merasa sakit seperti sekarang ini. Dirasakannya kemeja bagian dadanya yang kini sudah basah oleh airmata Luhan, dan itu kembali membuat Sehun merutukki perbuatannya pada kekasih yang sangat dicintainya itu.

“Tidak hyung. Kau tidak memiliki salah apapun. Aku sungguh tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin membantu Tao saja. Aku tidak tahu kalau pada akhirnya malah akan menyakitimu seperti ini. Sungguh maafkan aku hyung, berhentilah menangis. Airmatamu menyakitiku hyung”

“Apa harus seperti itu Sehun? Saling merangkul mesra? Tersenyum bahagia satu sama lain? Berpegangan tangan dengan erat? APA HARUS SEPERTI ITU, OH SEHOON? APA HARUS SAMPAI KAU MENGABAIKANKU? Aku hanya ingin kau menepati semua janjimu itu hiks-“

Luhan tidak dapat mengendalikan emosinya lagi sekarang. Semua ada batasnya bukan? Begitupun dengan batas kesabaran Luhan. Dirinya merasa sangat kecewa sekarang. Dia sungguh tidak menyangka, bisa-bisanya Sehun melakukan itu semua tanpa memikirkan perasaan Luhan terlebih dahulu.

“Hyung, kumohon maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Percayalah padaku untuk kali ini. Aku ingin menebus semua rasa sakit yang telah aku berikan untukmu. Kumohon izinkan aku untuk membuatmu kembali tersenyum dan tertawa lepas seperti dulu bersamaku. Jangan tinggalkan aku. Aku bisa gila jika kau meninggalkanku hyung hiks-“

Hancur sudah pertahanan Sehun kali ini. Dia sungguh merasa bersalah kepada hyung tercintanya itu karena sudah membuatnya menangis. Luhan yang melihatnya pun tertegun sebelum akhirnya memeluk tubuh Sehun dengan erat.

“J-jangan menangis Hun-ah. Aku percaya padamu. dan kumohon jangan sia-siakan kepercayaanku padamu untuk kali ini. Aku hanya ingin kau seperti dulu saat kau akan selalu bersedia menjadi sandaranku ketika aku lelah. Menopangku ketika aku terjatuh dan menghapus airmataku apabila aku menangis. Kumohon jangan kecewakan aku lagi, kau tidak merasakannya Hun-ah”

“Tidak akan hyung. Aku tidak akan mengulanginya kembali. Aku akan selalu berada disini hyung, disisimu. Terima kasih Luhan hyung. Aku sangat mencintaimu”

“Aku pun begitu Hun-ah. Bahkan sangat mencintaimu”

Dan dengan itu Sehun menyatukan kedua bibir mereka, membawa keduanya dalam ciuman hangat. Sehun melepas ciuman mereka dan beralih untuk mengecup kening Luhan dengan lembut sedangkan Luhan sendiri memejamkan matanya merasakan sentuhan lembut Sehun.

“Terima kasih, XiaoLu

“Kuharap kau tidak akan mengingkari janjimu lagi, Sehun-ah. cukup untuk kali ini aku merasakan sakit seperti ini. Jangan sia-siakan kepercayaanku lagi, aku tidak ingin semua ini terulang lagi. Karena aku sangat mencintaimu” –Xi LuHan

“Tidak akan aku biarkan airmata kembali mengalir dan membasahi kedua pipimu itu lagi hyung. Akan kupastikan kau tidak akan kembali merasakan sakit seperti ini lagi hyung. Maafkan aku karena sempat menghancurkan hatimu. Kini kau bisa memegang semua janjiku. Aku tidak akan mengingkarinya lagi” –Oh SeHoon

 

END..

Stop It, You Hurt Me..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang