Warning D21+
GoreSekadar untuk menghibur. Anyway, aku berangkat ke Bali hari ini. Gara-gara Ff Happier Than Ever 🤣
Jadi kurang lebih tempat-tempat yang akan aku datangi sama seperti yang aku tulis di ff itu.Sekali lagi, ekstra chapter Happier Than Ever sudah bisa diklaim di aku.
Cukup sertakan bukti pembelian FF Happier. Ektra chapter 110 halaman bisa langsung didapat, free.Judul : Black And Blue
Genre : Gore, Romance
Hari Senin selalu terasa melelahkan bagi Sean Xiao, pria berusia 26 tahun yang bekerja di sebuah perusaan multinasional di Kota Beijing. Lelaki itu berkarir sebagai staf keuangan sejak delapan bulan yang lalu dan menjalin hubungan istimewa dengan manajernya sendiri. Wang Yibo namanya. Manajer keuangan di perusahaan tempat Sean bekerja sekaligus kekasih lelaki itu sejak tiga bulan yang lalu.
Wang Yibo pertama kali mengutarakan perasaannya ketika mereka sedang melakukan perjalanan bisnis berdua. Tidak disangka, Sean Xiao menerima pernyataan cinta Wang Yibo. Mereka pun menjalin hubungan sejak saat itu.
Beberapa berkas yang menumpuk di meja tidak sempat dikerjakan. Ketika sedang sibuk, maka jam makan siang selalu terasa datang lebih cepat.
"Sean, ayo makan siang," ajak Yibo.
Sean melirik beberapa meja kerja di sekelilingnya. Meja-meja itu sudah sepi. "Sebentar lagi, Yibo," jawab Sean seraya menyimpan beberapa data di komputernya. "Kau bisa pergi duluan jika sudah lapar."
Yibo menarik salah satu kursi di dekat posisi Sean, kemudian duduk di sana. Tersenyum lembut, mengamati gerak-gerik sang kekasih yang terlihat semakin manis ketika sedang serius bekerja.
Sean sendiri tampak cuek dengan hal itu. Yibo memang sering memandanginya seperti ini. Bagi Sean sendiri, Yibo adalah pria yang sedikit konyol dan aneh. Dia tampan, anak orang kaya dan memiliki karir cemerlang. Entah apa yang membuat pria itu jatuh cinta kepadanya. L
Sean Xiao bukannya merendah. Lelaki itu sangat sadar bahwa dirinya hanyalah pemuda yatim piatu dengan penampilan sedikit kuno. Kacamata tebal, sikap pendiam dan tidak mudah bergaul menjadi ciri khasnya.
"Oke, sudah selesai," ucap Sean seraya menutup aplikasi pengolah data pada komputernya.
Yibo tersenyum menyambut Sean yang berdiri dari tempat duduknya. Pria itu mengulurkan tangan, memberi isyarat agar Sean Xiao menggandeng tangannya.
Sean Xiao pun tersenyum seraya meraih uluran tangan sang kekasih. Mereka berjalan bersama menuju kafetaria.
Tidak dapat dipungkiri, selama tiga bulan menjalin hubungan dengan Wang Yibo membuat Sean merasa diperlakukan dengan sangat berharga dan penuh kasih sayang. Wang Yibo adalah tipe pria yang penyabar dan ceria. Bagi Sean, Yibo seperti anjing kecil yang sangat penurut. Namun, selalu ada yang kurang dari seorang manusia. Tidak ada manusia yang benar-benar sempurna di mata orang lain.
Selama tiga bulan berpacaran dengan Wang Yibo, Sean merasa bahwa hubungan di antara mereka sangat datar. Sean adalah pemuda cerdas yang mudah merasa bosan. Hal itu pula yang membuatnya tidak memiliki banyak teman. Sean tergolong seseorang yang berkepribadian introvert.
Buruknya, sifat itu tetap terbawa ketika berpacaran dengan Wang Yibo. Sean mulai merasa bosan dengan sikap Yibo yang sabar dan penurut. Tidak ada yang menarik dari pria itu selain wajah tampan dan uangnya.
"Sean, kau melamun?"
Pertanyaan itu membuat Sean kembali terfokus pada pria di hadapannya. "Eum, hanya memikirkan beberapa pekerjaan," jawabnya.