[☃️] O3. Awal Petaka

103 11 7
                                    

APRICITY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

APRICITY

(n) the warmth of the sun in winter.
[Mitsuki x Kakei Sumire]
𝑾𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓 𝒊𝒏 𝑲𝒐𝒏𝒐𝒉𝒂 (canonverse).
𝐌 𝐈 𝐓 𝐒 𝐔 𝐊 𝐈 𝐈 𝐅 𝐈 𝐂 𝐓 𝐈 𝐎 𝐍

|||

Hening, tetapi bukan tenang. Mereka semua masih terduduk pada kursi-kursi yang mengelilingi meja bundar, dan juga masih mencerna aksi Code yang terlalu tiba-tiba.

"Kenapa kau tidak menghentikan Code? Di mana pesonamu itu yang dapat membuat semua orang menunduk untuk menurut padamu, hah?" Sebisa mungkin Kawaki menebalkan kesabarannya, walau kuku-kuku pada jemarinya telah memutih akibat kerasnya kepalan yang dia buat.

Eida menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri pelan, gadis yang tadinya bersikap centil itu kini terbungkam, merasa malu karena rekannya yang berkhianat pada perjanjian permufakatan mereka. Dia sudah menduga ini dari awal, rasa ragunya seharusnya tidsk dia lakukan.

Mengapa dirinya terlihat sangat lemah di sini?

"Gomen, hontoni gomenasai." Bibirnya meringis, dengan rambut biru bercampur merah muda itu yang seakan tertarik ke bawah. "Pesonaku dalam membuat orang jatuh hati hanya sekadar kekuatan, bukan perasaan murni yang tumbuh di hati. Obsesinya pada Otsutsuki, rasa hormat dan pujaan Code untuk Isshiki adalah perasaan yang asli, perasaan yang lebih besar daripada perasaan untuk merasa tunduk padaku."

"Aku tidak bisa ...."

Kawaki mendesis dengan tangan berototnya yang mengacak rambut berwarna ganda milik lelaki itu, pagi tadi dia tidak akan menyangka bahwa hari ini Boruto akan pulang, Boruto membawa berita buruk, pasangan ketiga Otsutsuki masih hidup, Eida dan Code kemari, dan malah sekarang Code yang berbuat khianat.

Sudah biasa memang untuk dunia shinobi, tetapi terlalu mengejutkan untuknya, terlalu tiba-tiba untuk dunianya yang sudah damai.

Boruto yang sedari tadi diam menangkup kepalanya mulai menegakkan tubuhnya, menghela napas dalam-dalam berharap hal itu dapat menenangkan ini semua.

"Kenapa kau tidak menyusulnya? Apa kau masih bersedia bergabung dengan kami, Eida?" tanya pemuda kuning itu.

Gadis yang lebih tua dari mereka bertiga itu juga ikut mengembuskan napas, memberanikan diri melepas rantai yang menariknya untuk menundukkan kepala, sepasang mata indahnya menatap mantap Boruto. "Tentu."

"Aku sudah tidak memiliki alasan dan kemauan lagi untuk bergabung dengan rencana gila Code, aku sudah melupakan dendamku pada Amado, aku ... sudah menerima takdir ini."

"Dakara ... maukah kalian menerima kontribusiku? Mengalahkan jahatnya ras aneh itu bersama?"

Boruto tersenyum dengan matanya yang melemah, diikuti Sarada juga yang menyadari keteguhan niat Eida. Manusia akan terus berkembang dan berubah, semua orang tahu itu. Orang-orang akan selalu membuat kesalahan, setiap akar rumput pun pernah melakukannya, lelah jika terus dipikir---maka tugas terbaik kita adalah memaafkan dan menerima mereka kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ApricityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang