Penyelamatan 1

115 23 53
                                    

Bajingan itu kembali menarik pedang dan mengayunkanya kearah setiap orang yang ada di dalam ruangan itu. Semua orang yang ada di dalam aula panik bagaikan semut yang tersebar karena air hujan.
Ran haitani dengan segera mengambil tongkat dan tombak, dia ahli dibidang permainan gualat, karena itulah sebagai penerus dia akan diangkat oleh ayahnya sebagai pengganti kekuasaan.

Ran haitani panik dan pikirannya kacau di depannya adalah mayat seorang pelayan perajurit yang mengahadngnya dari tebasan maut.
Saat itu pula tangan ran di tarik oleh ayahnya dan sang ayah atau bapak haitani memerintahkan pengawal untuk menjaga keluarganya dan anak-anaknya.

"Ran ayo pergi dari sini nak" Bapak Hatani

"tidak ayah, aku akan membantumu bagaimanapun ini adalah tugasku, tidak sampai aku membunuh nya ayah, aku berhutang nyawa atas perajurit setiaku" Ran

"jangan gegabah nak ayo pergi dari sini, Ran cepat pergi dan dimana pelayan dou?" Bapak Haitani

"Saya disini tuan" Rindou

"Bagus cepat lindungi anakku, ini perintah!!! bawa dia pergi, dan ingat jaga dia baik-baik dou, berjanjilah padaku, ayo !!!" Bapak Haitani

"Baik Tuan.. saya berjanji" Rindou
Di sisi lain rindou juga membantu pengawal untuk menyelamatkan semua orang.
Rindou dengan segera menarik tangan ran dan membawanya pergi.

"Ayah tunggu aku" Ran
Tanganya di genggam dan ditarik secara paksa oleh rindou demi keamanannya dan bersiap untuk melarikan diri.

Setelah berhasil keluar dari aula rindou dan ran di hadang oleh pelayan dari ibu tiri.
Ibu tiri dari ran adalah ibu kandung dari rey.
Siapa sangka bahwa semua peristiwa naas ini terjadi karena ulah dan tak tik dari ibu dan anak ini. Sang ibu ingin agar kekuasaan jatuh di atas kepla putra kandungnya (Rey) bukan (Ran) yang merupakan anak tiri.

"Sudah cukup kalian berlari, tidak ada jalan untuk keluar dari sini... ha ha ha" tertawa licik sang ibu (Ibu Rey)

"Jadi ini semua adalah ulahmu, pantas saja kau berpura-pura baik di depanku dan ayahku" Ran

"dasar bodoh siapa yang ingin memiliki anak tidak sah sepertimu, dan lelaki tua bangka itu juga menjijikan, sebelum bertemu dengan ibumu, dia adalah milikku, aku membalas dendam untuk menghancurkan keluarganya dan termasuk dirimu" (Ibu Rey)

"cih dasar wanita licik" Ran

"Kata-katamu tidak berguna sama sekali ran haitani... yang mulia ran haitani... ha ha ha ups maksudku pelayan ran haitani ha ha ha" (Ibu Rey)

"Jalang dasar pelacur murahan" Ran

"Wanita ini sangat licik, mari kita sebaiknya pergi, sebelum mereka menangkap. Mereka sudah mengepung tempat ini" Rindou

"hei lelaki tampan?... siapa kau pelayan?..." (Ibu Rey) menggoda dan menunjuk ke arah rindou, dengan gaya pelacur menghampirinya.

"lepaskan aku" Rindou yang merasa sesak karena pipinya disentuh dan lengannya di peluk, siapa lagi jika bukan oleh ibu Rey.

"ayo pergi dou" Ran merasa risih dengan ibu tirinya

"kamu pikir kamu bisa keluar dari sini?" (Ibu Rey)

"kamu menyingkir pelacur" Ran

"dasar anak tidak tau diri... aaaaaaaa" (Ibu Rey) sebelum menyelesaikan perkataanya ran berinisiatif menaburkan bubuk di setiap ruangan akhirnya karen bubuk itu mengenai mata ibu tirinya, fokusnya hilang dan ran serta rindou mulai melarikan diri.

"kerja bagus ran" Rindou

"apa yang bagus dou??, kamu tau hatiku tidak bisa tenang di sana ada ayahku dan aku kabur untuknya" Ran

[ Musim Anggrek // Rin x Ran Haitani ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang