EPISODE 01

22.4K 1.4K 52
                                    

🤸🏻‍♀️
🤸🏻‍♀️
🤸🏻‍♀️
🤸🏻‍♀️
🤸🏻‍♀️

"eughhh"Suara lenguhan yang di timbulkan oleh gadis yang kini tengah berbaring di kasur empuk dengan selimut yang melilit di seluruh tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"eughhh"
Suara lenguhan yang di timbulkan oleh gadis yang kini tengah berbaring di kasur empuk dengan selimut yang melilit di seluruh tubuhnya.

Matanya mengerjap pelan menghalau cahaya yang masuk kedalam retina nya, setelah itu ia duduk dengan pandangan linglung yang mengarah ke bawah tanpa menyadari sekitarnya.

Setelah kesadarannya sudah cukup, gadis itu melihat sekeliling tempatnya karena merasa asing dengan ruangan ini. Kenapa ia bisa disini? Dan kenapa pula ruangan ini terlihat sangat asing dimatanya.

"Lah ini dimana dah? Perasaan tadi gw pingsan gara gara kesandung batu tapi kok sekarang ada di kamar sih. Warna kuning lagi" tubuhnya bergidik ngeri begitu melihat kamar  yang serba kuning semua.

"Ini kamar apa tai sih? Perasaan kuning semua" Menelisik di setiap sudut kamar, dari lemari, meja rias, serta meja belajar yang berwarna kuning meskipun ada putihnya sih, tapi itu hanya sedikit.

"Apa gw ketangkep sama si orgil ya?" Yang tiba tiba panik saat mengingat apa yang terjadi kemarin.

"Aduh gimana nih. Masa udah susah susah kabur ke tangkep lagi percuma dong kalo gitu" mondar mandir dengan menggigit jarinya. Seperti kartun kebanyakan jika mendapat ide brilian, gadis itu tersenyum sembari mencari sandal yang terlempar di sudut kamar.

"Gw harus kabur, ya kabur." Memakai sendalnya dan berjalan menuju pintu yang berwarna putih.

Membuka perlahan dan melihat kanan kiri untuk memastikan jika tidak ada orang yang berjaga-jaga di sekitar kamar ini. Dirasa sudah aman, matanya tetap menelisik memastikan sesuatu yang bisa saja mengancam nyawanya.

"Aman" leganya dengan berjalan mengendap-endap menuju tangga seperti maling .

Gadis itu terus mengeluh setelah sadar jika tangga yang ia pijak begitu panjang. "Duh ni tangga banyak amat sih" dumelnya karena itu membuat dirinya semakin lama untuk bisa keluar dari rumah sebesar ini.

"Kok gw baru nyadar ya, kalau ni rumah beda sama yang kemarin." Gumamnya dengan melihat sekeliling.

"Au ah yang penting gw bisa kabor dan hidup bahagia di luar sana. Ya meskipun jadi gembel sekalipun." Sedihnya dengan tangan memegang dada dramatis.

"Akhirnya selesai juga gw jalanin rintangan itu" senangnya dengan berkacak pinggang. Matanya menatap remeh anak tangga seolah pamer dia bisa melewati rintangan yang besar.

"Terus gw harus kemana sekarang?" tanya nya entah pada siapa dengan melihat kanan dan kiri. Seperti orang bodoh yang kehilangan arah.

QILLA GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang