EPISODE 05

12.3K 958 19
                                    

🌹
🌹
🌹
🌹
🌹

"ha?" Mendongak menampilkan wajah bodohnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ha?" Mendongak menampilkan wajah bodohnya.

Tak membalas, Elvan menuntun Qilla untuk duduk lesehan di bawah pohon besar.

Setelah duduk bukannya mengajak nya ngomong, Elvan malah menatapnya begitu intens dan itu membuat kegugupan Qilla kembali datang. Karena jengah dengan wajah santainya Qilla mulai bertanya.

"Elo bolos?" Qilla bertanya untuk mencairkan suasana.

"Hmm" dehemnya tanpa melepaskan pandangan dari Qilla.

"Biasa aja dong liatnya. Gw tau kok kalo gw cantik. Jatuh cinta baru tau rasa lo" sedikit risih akan tatapan lekat Elvan

"Emang" santai Elvan menarik Qilla kepelukan nya.

"Lah? Kok gini?" Masih loading

"Lo ngomong apaan sih? Gaje bat" cicit Qilla setelah mendorong Elvan.

Mata Qilla bergerak gelisah, serta tangannya mencekram rok pendeknya dengan kuat menghilangkan kegugupan yang menghampirinya.

"Gak ada yang di omongin lagi kan? Kalo gitu gw pergi dulu" Qilla berdiri dan langsung pergi dengan berjalan cepat.

"Lucu" Elvan tersenyum kecil.

"Woy! Napa lo senyum senyum sendiri? Kesurupan lo?" Askar yang tiba tiba nongol tepat di depan Elvan yang reflek membuat sang empu menampol wajah gantengnya.

"Apa apaan nih! Apa apaan nih! Lo kdrt sama gw?" Tak terima Askar sembari menatapnya sebal.

"Muka lo jelek" dingin Elvan tanpa beban yang membuat Askar menganga lebar.

"Kamu tega mas sama aku. Apa sih kurangnya aku di mata kamu? Cantik? iya. Baik? Iya. Bahkan seksi pun, iya mas." Dramatis Askar berpose seksi yang membuat jijik kedua sahabatnya itu.

"Cewek dong lo?" Celetuk Rama yang tangannya bersandar di pundak Elvan yang membuat pemilik bahu menatapnya dingin.

"Mas! Aku mohon mas. Jangan cerai kan aku!!" Askar yang semakin menjadi dengan memukul dadanya sakit sembari menatap sayu Rama.

"Inget anak kita yang ada di kandungan aku mas" Askar mengelus perut kotak kotaknya.

"Kamu ninggalin aku demi dia yang gak ada apa apanya sama aku mas?!" Menunjuk Elvan yang jengah akan dramanya.

"JAWAB MAS!!!" Bentak Askar mencekram kerah baju basket Rama dengan mata tajamnya.

"Jijik tolol!!" Sentak Rama mendorong kasar Askar.

"Gimana? Bagus kan acting gw?" Wajah songong.

"Jadi orgil aja sana lo! Gak guna! Kuy Al, kita tinggalin aja tu si jamet lampu merah. Bisa ikut gila kita nanti" Rama pergi dengan wajah kesalnya dan di ikuti Elvan di belakangnya.

QILLA GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang